10. Naughty Girl [10]

5.6K 781 100
                                    

Hohoho, akhirnya lapak Soonli naik juga dari rawa-rawa setelah sekian purnama 😭😭😭

Makasih buat yang sudah menanti sepanjang sebulan ini. Sayang kalian banyak-banyak 😘😘😘

🐾🐾🐾


"Hyung, aku bertemu—"

Sial, Hyunsuk kehabisan kata untuk menjelaskan apa yang dilihatnya saat ini. Bagaimana bisa dia harus menyaksikan adegan tidak senonoh dari kakaknya di siang bolong seperti ini?

Dan melihat Lisa yang berada di pangkuan sang kakak membuat kepala Hyunsuk berdenyut nyeri. Tiba-tiba saja dunianya berputar karena kelakuan tidak terpuji sang kakak.

Sehun dan Lisa kompak menoleh pada Hyunsuk yang berdiri kaku, dengan Lisa yang memutar jengkel bola matanya.

"Bukankah sudah kubilang untuk memberikan kami privasi?" Lisa melayangkan protes dengan setengah rengekan. "Kau bahkan belum pergi selama setengah jam."

Sehun spontan meremas bahu Lisa agar gadis itu tidak bicara lagi dan menatapnya dengan tajam.

Hyunsuk mengembuskan napas dan menyugar rambut, kemudian merogoh ponsel untuk menelepon seseorang. "Oh, Yedam~ie, sepertinya aku tidak bisa kembali ke kafe. Ada sesuatu yang harus kulakukan saat ini. Jadi, pergilah duluan. Aku akan menyusul nanti."

Selama Hyunsuk berbicara dengan Yedam, selama itu pula tatapannya mengarah langsung pada Sehun dan mengabaikan Lisa yang masih betah di atas pangkuan Sehun, meski sudah disuruh turun berkali-kali.

"Kita perlu bicara, Hyung." Hyunsuk menggertakkan gigi. Tampaknya adik Sehun ini sedang dalam suasana hati yang sangat amat buruk setelah melihat adegan tidak senonoh antara guru dan murid nakalnya.

Sehun menutup mata rapat-rapat dan merutuki kesialan hari ini.

"Kenapa adikmu galak sekali, Ssaem?" Lisa bertanya saat Hyunsuk meninggalkan ruang tengah begitu saja, dengan tatapan yang memancarkan aura permusuhan.

Sehun berdecak jengkel dan menatap Lisa dengan penuh rasa kesal. "Aish, ini semua karenamu," geramnya.

Sehun mengangkat tubuh Lisa agar segera menyingkir darinya. Laki-laki itu harus menjelaskan kesalahpahaman ini pada adiknya.

Sehun menyusul Hyunsuk ke kamar, di mana laki-laki itu memunggungi pintu dengan helaan napas yang terdengar begitu berat.

Ah, sial! Bagaimana mungkin Sehun merasa takut pada kemarahan adiknya ini? Benar-benar tidak masuk akal!

"Jadi, ini alasanmu memintaku untuk memberi kalian privasi?" Hyunsuk berbalik untuk menghadap Sehun. Nada suaranya terdengar agak tinggi karena tidak habis pikir. "Agar kalian bisa melakukan hal-hal tidak senonoh seperti itu?"

"Bukan aku yang meminta untuk diberikan privasi," bantah Sehun kuat. Jelas dia meminta adiknya untuk pulang jangan terlalu malam, alih-alih meminta agar diberikan privasi.

"Tetap saja, Hyung. Kalian hanya berdua di rumah." Hyunsuk membatah balik. "Bagaimana mungkin kau bisa melakukannya dengan muridmu sendiri?" tanyanya tidak habis pikir.

Baiklah, Sehun akui kalau dia salah karena sudah terlena dengan iblis nakal seperti Lisa, tapi Sehun sudah menahan diri sebisa mungkin untuk tidak melakukan apa pun terhadap Lisa. Namun, tubuh Sehun merespons tanpa izinnya. Jadi, apa yang bisa Sehun lakukan?

"Aku benar-benar merasa aneh saat kau menampung muridmu di rumah, padahal selama ini kau bahkan tidak pernah ingin memberikan jam pelajaran tambahan di luar sekolah, apalagi membawa muridmu ke rumah." Hyunsuk menjelaskan panjang lebar dengan nada berapi-api. "Tapi rupanya dia bukan hanya sekadar murid untukmu, tapi juga ..." Hyunsuk menarik napas dalam karena tidak sanggup melanjutkan katanya. Ada berbagai macam tuduhan yang bersarang di kepalanya saat ini.

BLACKMOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang