Ditulis dengan kecepatan kilat karena baru ditulis semalam, setelah evs update. Jadi, maafkeun kalau alurnya agak aur-auran 🤣🤣
Happy reading ~
✳️✳️✳️
"Lalisa!" Sehun memanggil dengan keras seraya menerobos ratusan tetesan air yang membasahi bumi, dengan payung yang diberikan oleh muridnya-yang nakal.
Sosok yang dipanggil menoleh cepat dan tersenyum dengan sangat lebar, saat melihat Sehun berlari kecil menghampirinya.
"Oh, Ssaem!" seru Lisa. "Kenapa kau memanggilku?"
Berbanding terbalik dengan Lisa yang terlihat sangat bersemangat, Sehun justru malah menatap dengan setengah enggan dan mengembalikan payung-curian-Lisa.
"Ambil kembali payungmu," katanya malas. Sehun jelas tidak bisa pulang dengan payung pemberian Lisa, sementara yang memberikannya payung malah pulang dengan basah kuyup. "Kau lebih membutuhkannya."
Lisa menggeleng keras. "Tidak, Ssaem, kau saja yang pakai. Aku sudah biasa seperti ini."
Diam-diam Sehun memperhatikan seragam Lisa yang sudah basah dan mencetak lekuk tubuh gadis itu dengan sempurna.
Sehun memaksa Lisa untuk memegang payungnya sebentar, sementara dia melepaskan jaketnya untuk diberikan pada gadis itu.
"Pakai ini untuk menutupi seragammu," katanya setengah malas. Lalu, mengambil kembali payung yang diberikan padanya. "Anggap saja kita sedang barter sekarang."
Lisa tersenyum lebar karena kepedulian Sehun. Meski terkesan cuek dan tidak peduli, tapi faktanya Sehun masih memperhatikan Lisa. Dia hanya tidak ingin seragam gadis itu mengundang masalah untuk datang. Jadi, Sehun merelakan jaketnya untuk si gadis nakal.
Lisa nyaris bergumam takjub saat jaket Sehun berada dalam genggamannya. Dia menatap Sehun dengan mata berbinar cerah. "Ini untukku?"
"Aku hanya meminjamkannya. Kau harus mengembalikannya padaku besok," tegas Sehun berapi-api. Dia tidak ingin Lisa menjadi besar kepala karena kebaikannya hari ini.
Lisa tersenyum senang dan langsung memakai jaket denim milik Sehun yang tampak kebesaran di tubuh kecilnya, tapi tidak membuat gadis itu melayangkan protesnya.
"Terima kasih, Ssaem," katanya sungguh-sungguh, "Aku akan menjaga jaketmu dengan sangat baik."
Tatapan Sehun mulai melunak, saat Lisa terus saja memberikan senyum tanpa merasa lelah. "Pulanglah dengan hati-hati. Ini sudah hampir malam," katanya mengingatkan.
Tak pelak perhatian ini membuat Lisa semakin besar kepala dan kembali mencuri ciuman dari bibir Sehun seperti yang sudah-sudah.
"Kau juga harus berhati-hati, Ssaem. Di luar sana ada banyak sekali wanita penggoda. Jadi, pastikan kalau kau tidak akan tergoda, karena kau adalah milikku." Lisa mengingatkan dengan ringan, tapi suaranya mengandung keseriusan yang tidak bisa diremehkan.
Senyumnya terlihat sangat cerah dengan rambut basahnya. Lalu, mencium Sehun sekali lagi tanpa pernah takut diamuk oleh sang guru tampan. "Sampai ketemu besok, Ssaem."
Gadis tanpa aturan itu tidak menunggu Sehun untuk merespons tindakannya dan langsung berlari menerobos hujan dengan begitu riang.
Dari tempatnya berdiri, Sehun melihat Lisa menari dengan begitu lincah tanpa beban. Gadis itu seolah tidak pernah melakukan hal itu sepanjang hidup, hingga menyalurkan seluruh rasa senangnya saat ini. Karena terlalu fokus pada Lisa, Sehun sampai lupa dengan ciuman yang gadis itu curi sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKMOON
Fanfic"Berkencanlah denganku, Ssaem," bisik Lisa. "Dapatkan nilai delapan untuk evaluasi bulan depan, maka aku akan berkencan denganmu," Sehun membalas bisikan yang sama.