12. Naughty Girl [12]

4.4K 750 142
                                    

Sumpah, gaes, pas aing tulis 'THE END' di chapter sebelumnya itu beneran tamat. aing nggak ngeprank karena emang segitu stucknya ide aing. Makanya langsung aing bungkus dengan ending laknat 🤣🤣🤣

Tapi melihat kalian menangisi ending BLACKMOON dan berharap keadilan untuk Soonli, juga mengingat bahwa lapak ini sudah debut sejak tahu lalu dan didukung oleh buchennya Soonli dan Oh Ssaem, maka aing putuskan untuk MENANGGUHKAN endingnya alias kegosongan di lapak ini masih akan berlanjut entah akan bermuara di mana dan seperti apa 🤣🤣🤣

Dan chapter ini pun ditulis cuma sehari. Biasanya perlu waktu seminggu, bahkan sampai tiga bulan untuk update satu chapter. Tapi kemarin idenya tuh kayak TRING aja gitu di kepala. Kujuk-kujuk langsung dapat pencerahan yang tidak terduga 🌚

Jadi, silakan nikmati chapter ini tanpa air mata. Tar udahannya laporan ke aing gimana pendapat kalian. Oke?

Happy reading

📸📸📸

Saat Lisa mengatakan selamat tinggal pada Sehun, gadis itu mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Kedekatan mereka baru terhitung satu minggu, tapi Lisa merasa begitu nyaman dengan perhatian kecil yang Sehun berikan, bahkan di saat laki-laki itu bersikap dingin dan terus memukulnya mundur, Lisa tidak pernah merasa tersinggung.

Namun, di saat gadis itu tahu jika perhatian yang didapatkannya hanya berlandaskan rasa kasihan, Lisa tidak bisa menerima semuanya dengan lapang. Gadis itu memilih untuk berhenti mencari perhatian dari guru tercintanya.

Lisa menghapus air matanya ketika berjalan keluar dari pekarangan rumah Sehun. Gadis itu tidak berani menoleh untuk melihat apakah sang guru mengantarkan kepergiannya dengan penuh ketidakrelaan atau justru malah terlihat senang karena tidak akan ada yang mengganggunya lagi. Baik di rumah maupun di sekolah.

"Kenapa cinta harus sebuta ini?" Lisa berbisik lirih, menyeret langkahnya tanpa tenaga dan merutuki diri yang bisa-bisanya jatuh cinta pada Sehun.

Ada alasan kenapa Lisa begitu menyukai Sehun.

Jika selama ini Lisa selalu menjawab karena Sehun tampan, itu tidak sepenuhnya benar. Wajah paripurna sang guru tercinta bukan alasan utama kenapa Lisa menggilainya, bahkan terobsesi untuk mengencani sang guru meski hanya satu hari.

Kembali lagi saat Lisa masih berusia enam belas tahun. Gadis itu berada di toko buku, bukan untuk membeli buku pelajaran, melainkan untuk menambah koleksi novelnya.

Sayangnya, novel incarannya berada di rak atas, sementara tubuhnya tidak setinggi itu untuk bisa meraihnya. Alhasil, Lisa harus berjuang dengan lompatan kecil untuk meraihnya, tanpa menyadari jika dia melompat dengan rok seragam sekolahnya yang cukup pendek.

Sebuah tangan yang lebih panjang membantu Lisa untuk meraih novel yang gadis itu inginkan, kemudian memberikannya pada si gadis yang saat ini terpaku.

"Ada beberapa staf di sini. Kau bisa meminta mereka untuk membantumu," kata sosok yang baru saja membantu Lisa.

Lisa mengambil alih novel incarannya dengan gugup dan membisu tanpa bisa mengucapkan terima kasih. Manik matanya mengikuti pandangan laki-laki di depannya yang tengah melepas jaket dan lagi-lagi Lisa dibuat terkejut saat laki-laki di depannya melingkarkan kaget itu di pinggang Lisa dan mengikatnya dengan erat.

"Rokmu kotor,"  kata laki-laki itu dengan senyum kecil di wajahnya. "Lain kali pastikan untuk membawa jaket, kardigan, sweter atau apa pun itu."

Lisa yang tidak paham dengan apa yang laki-laki itu katakan hanya menatap dalam diam.

BLACKMOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang