BHS atau biasa di sebut dengan BIGHIT HIGHSCHOOL. Sekolah yang berisi anak-anak elit yang hidup dengan banyak harta, dan tak lupa juga kalau di sekolah ini 70% berisi anak orang kaya yang pintar dan tidak pintar, dan sisanya 30% adalah anak orang tidak mampu tetapi sangat pintar sehingga bisa mendapatkan beasiswa di sana.
Salah satu dari 70% itu adalah Bangtan.
Ya, Bangtan adalah kelompok yang sangat terkenal di kalangan BHS. Tak hanya terkenal karena berisi orang tampan dan kaya raya, Bangtan juga sangat pintar dalam segala bidang maka tak heran jika mereka menjadi incaran semua gadis yang ada di BHS. Salah satunya adalah.."Annyeong Oppa!" sapa seorang gadis pada ketujuh lelaki yang sedang bersantai di aula khusus Bangtan.
"Apa yang kau inginkan?" balas lelaki yang memiliki hidung mancung dan tatapan yang ramah, sebut saja dia Hoseok.
"Hey, ini ruangan khusus milik kami jadi cepat pergilah atau aku akan mematahkan kedua kakimu yang tak berguna.!" titah lelaki yang memiliki mata sipit dan berkulit putih pucat, sebut saja Yoongi.
"Oh ayolah oppa, aku juga bagian dari kalian kan?..
Ingat? Aku juga salah satu donatur terbesar untuk sekolah ini loh, jadi jangan sampai aku mencabut ini gara-gara kalian mengusirku dari sini," ucap gadis itu sambil mengipaskan sebelah tangannya di wajah.
"Tidak usah banyak tingkah, jika aku mengatakan pada Ayahku untuk mengeluarkanmu, maka tamat riwayatmu." sahut lelaki yang tengah duduk di sofa dekat meja kerja, dan sebut saja ia Namjoon.
"Ck, yaya baiklah. Sampai jumpa para kekasihku." gadis itu pun berlalu meninggalkan ruangan itu.
"Huff, aku lelah jika harus berhadapan dengan wanita sinting itu," gumam lelaki yang memiliki gigi kelinci, sebut saja dia Jungkook.
"Wae? Bagaimana bisa kau lelah? Bahkan kau setiap hari selalu menggodai para gadis di sekolah ini, lalu mereka berteriak kegirangan, hahaha." timpal lelaki yang memiliki hidung mancung dan senyum yang bisa membentuk love, sebut saja dia Taehyung.
"Benar katamu, setiap Jungkook menggodai para gadis itu mereka akan berteriak 'ahh oppaa, jangan begini aku malu'" peraga lelaki itu sambil memukul dada Jungkook pelan, dan sebut saja dia Jimin.
"Kalian ini, selalu saja membicarakan wanita," tiba-tiba saja seorang lelaki muncul di antara tumpukan buku yang menjulang tinggi, sebut saja dia Seokjin.
"Omong-omong, kita belum menamai ruangan ini sejak satu tahun yang lalu," gumam Taehyung sambil memukul pelan meja di depannya.
"Ya kau benar, padahal setiap hari kita mendatangi ruangan ini, tapi kita malah tidak memberi nama," timpal Namjoon lalu berdiri dari sofa yang ia duduki dari tadi.
"Aku mendapat nama, tapi kalau menurut kalian terlalu jelek ya bisa kalian ganti," gumam Yoongi sambil menyenderkan tubuhnya di sofa empuk.
"Memangnya nama apa?" tanya keenam lelaki itu bersamaan.
"Secret Door, karna kan ruangan ini hanya kita yang tau, dan lagi pula pintu ruangan ini kan di sembunyikan di balik foto kita yang terpampang besar di aula," jelas Yoongi panjang lebar.
"Ya, aku tidak keberatan."
"Aku juga."
.
.Sebuah angkutan umum berhenti tepat di depan pagar BHS, siswa/i yang sedang berada di halaman dekat pagar pun menatap angkutan umum itu seperti heran lalu muncullah seorang gadis yang baru saja kelur dari angkutan umum tersebut, kenapa bisa ada angkutan umum di depan gerbang sekolah?
"Kau kenal dia?"
"Seragam dari mana itu? Sangat jelek."
"Lihatlah cara berpakaiannya, hahaha."
"Dia lumayan cantik, tapi sayang dandananya sangat kampungan."
"Hey itu rambut aslinya atau cat rambut?"
"Terlihat sangat alami, aku menyukai rambutnya."
"Apa dia murid baru? Pindahan?"
"Dia cantik sih, tapi sayang sepertinya dia miskin. Kalau saja dia kaya, aku mau menjadi temannya."
"Sepertinya dia anak yang baik."
"Jangan tertipu wajahnya, bisa saja dia penjilat demi medapatkan uang kita."
Kurang lebih seperti itulah bisikan mereka terhadap gadis itu, ada yang menujinya namun tak sedikit pula yang menghinanya.
"Aku bisa mendengar apa yang mereka katakan, tak apa ini hanya permulaan jadi biasakanlah!" ucap gadis itu pada dirinya sendiri sambil melangkah melewati siswa/i yang ada di halaman tersebut.
Ia berjalan mendekati salah satu gadis yang kebetulan berada di dekatnya.
"Permisi, boleh tunjukkan aku dimana ruang kepala sekolah?" tanya gadis itu dengan senyuman ramah.
"Tentu saja, mari ku antarkan."
Gadis yang di temuinya tadi dengan segera menunjukkan arah dimana ruangan kepala sekolah berada.
Sesampainya di sana mereka pun berpisah, dan disinilah ia berada.
Tok tok tok!
"Permisi?" gumam gadis itu sambil sedikit membuka pintu ruangan tersebut.
"Masuklah nak."
Setelah mendapat izin dari seseorang di dalam, gadia itu pun segera masuk kedalam ruangan.
"Duduklah dulu." ucap sang kepala sekolah.
"Apa kau murid pindahan yang mendapat beasiswa itu?" tanyanya dengan sedikit senyuman.
"Iya pak, saya murid pindahan dengan beasiswa itu," jawabnya dengan sopan.
"Baiklah, Son Wendy? Ah ya, namamu Son Wendy. Kamu tunggu dulu disini ya, saya akan memanggil guru yang akan menjadi wali kelasmu dan mengantarmu ke kelas," jelas kepala sekolah lalu pamit untuk memanggil guru lain.
Gadis yang di ketahui bernama Son Wendy ini duduk dengan sopan di ruangan tersebut, sesekali ia melihat lihat isi di ruangan kepala sekolah ini.
Ia tertarik untuk melihat sebuah foto besar yang ada di dinding ruangan tersebut.
"Kenapa foto murid ini di pajang begitu besar?" gumam Wendy sambil menatap satu persatu wajah yang ada di dalam foto tersebut.
"Mungkin mereka anak yang berpengaruh di sini? Hmm ya terserah saja lah."
Tap
Tap
Tap
Tap
"Siapa kau?"
![](https://img.wattpad.com/cover/262318846-288-k363094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHICH HEART? || Bts x Wendy✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah tentang gadis pindahan yang menjadi incaran geng famous di sekolah tersebut karena sebuah cinta pandangan pertama yang di rasakan oleh mereka semua. Hanya ada satu yang bisa benar-benar menggait hatinya, tapi siapakah dia? Dan ap...