Bagian 17.

120 25 0
                                    

"Awhh, kepalaku pusing sekal- tunggu, ini dimana?!" Wendy sangat panik karena  ia tidak tau dimana ia sekarang.

Di dalam ruangan, saat ini Wendy berada di dalam suatu ruangan yang sama sekali ia tak tau.

"T-tunggu! Apa ini?! Kenapa aku di ikat!" Wendy meronta saat tau tangannya sedang di ikat ke belakang.

Wendy duduk di kursi kayu tua dengan tangan dan kaki yang terikat kuat.

"Tolong!!"

"Tolong aku!!"

"HOSEOK! NAMJOON! YOONGI! JUNGKOOK! SEOKJIN! JIMIN! TAEHYUNG! TOLONG AKU!"

BRAK!

"Terus.. Terus saja berteriak!"

Wendy terkejut saat ada yang berteriak namun tak nampak sosoknya, ia menebak sosok itu adalah orang yang tidak menyukai Wendy.

"Maafkan aku, aku tidak ingin menampakkan wajahku padamu, karena aku tau kau pasti akan kecewa saat mengetahuinya." gumam sosok di balik cahaya.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya Wendy yang berasa lelah setelah berteriak.

"Aku tidak menyukaimu sejak awal, kau merenggut semua yang ku inginkan!"

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti."

"Lupakan saja, kau diam saja disini!"

"HEY TUNGGU! LEPASKAN AKU!"

Wendy berteriak sangat keras saat sosok itu mulai berjalan menjauh alias pergi meninggalkan Wendy sendirian dengan kondisi yang cukup menyeramkan.

Bagaimana tidak, saat ini ia sendirian di tempat yang kotor dan sangat berdebu  hanya di temani oleh lampu remang remang yang berada tepat di atasnya.

"Bagaimana ini, aku takut sekali!"

Wendy berusaha tenang, pasalnya ia sedikit takut dengan kegelapan.

"Jika ada Suga mungkin aku akan berani."

"Wen!"

Wendy mendengar suara yang memanggilnya, tapi ia tak bisa melihat ada  siapapun di sekitarnya, hanya ada tumpukan kardus dan kayu.

"Wendy-ah!"

"Aku berani bersumpah, aku tidak melihat siapapun disini kecuali a- Suga?"

Wendy menyipitkan matanya saat melihat sosok Suga tiba-tiba saja berada di depannya sebelum akhirnya ia terdiam cukup lama, bagaimana tidak terkejut ia melihat sosok sahabat masa kecilnya.

"Haha ini lucu sekali, apa aku berhalusinasi?" Wendy hanya tertawa bodoh.

Suga kecil menatap Wendy dengan senyum manis yang terukir di sudut bibirnya.

"Aku ingin menemanimu agar kau tidak kesepian."

"Cukup, aku sedang berhalusinasi!"

"Tidak, coba pegang ini."

"Bagaimana bisa pegang? Kau tidak lihat tanganku di ikat?"

Suga kecil hanya tertawa kecil mendengar penuturan Wendy.

"Hahh, ternyata mau Suga yang asli atau hanya hayalan tetap saja bodoh."

Suga kecil mendekatkan tangan kecilnya pada pipi Wendy agar ia merasa lebih aman.

"Tuhan!"

Wendy terkejut, bagaimana sosok hayalan bisa menyentuhnya dan terasa seperti nyata?

"Jangan-jangan kau.."

Hihihihihihii

DEG!

"SUGA!!"

Seketika Wendy pingsan di tempat, bagaimana tidak pingsan. Ia baru saja melihat sosok menyeramkan yang menyerupai sosok Suga teman masa kecilnya.

Sosok itu benar-benar seperti Suga, hanya saja mata dan giginya sangat menyeramkan, mata yang tiba-tiba berubah menjadi merah menyala dan gigi yang tiba-tiba muncul taring panjang.

.
.
.

Ada 7 mobil terparkir di depan rumah mewah, mereka adalah bangtan. Mereka masih tidak menyerah mencari Wendy, kali ini mereka menghampiri rumah salah seorang murid dari BHS.

Tok tok tok!

"Permisi!"

"Ya! Sebenta- Yoongi oppa?"

Seorang gadis muncul dari balik pintu, Umji.

"Langsung saja, dimana Wendy?" tanya Yoongi to the point.

"Aku tidak tau oppa, emm mau mampir dulu? Akan ku buatkan kalian minuman!" ucap Umji sambil mempersilahkan bangtan masuk.

"Tidak usah repot, kami kesini hanya ingin menanyakan hal itu." tolak Taehyung.

"Baiklah, tapi aku sungguh tidak tau dimana keberadaan Wendy eonnie!" balas Umji meyakinkan.

"Apa kau jujur?" Namjoon menatap Umji tajam, mencari kebenaran dari matanya.

"Tentu, untuk apa aku berbohong." Umji menunjukkan tatapan tulusnya.

"Jika kau mengetahui keberadaannya, tolong beri tahu kami," timpal Hoseok.

"Kami pergi dulu!"

Bangtan pergi dari rumah Umji dengan fikiran yang sumit. Mereka benar-benar pergi dari rumah Umji, tetapi tidak berhenti mencari Wendy.

Saat ini mereka berada di sebuah cafe milik Seokjin, disana ada Bangtan dan juga Seulgi. Restoran ini sangat ramai, tetapi Seokjin mendisain temat ini agar memiliki ruangan khusus untuk bangtan, dan ruangan itu berada di lantai paling atas.

"Apa kata Umji?" Seulgi memulai obrolannya.

"Tidak ada, dia tidak tau dimana Wendy," jawab Jungkook.

"Apa kalian yakin?" tanya Seulgi lagi.

"Ya, aku yakin Umji tidak tau."

Ketujuh lelaki itu sudah pusing memikirkan keberadaan Wendy, tapi tidak untuk Seulgi.

"Seokjin-ah, kau bawa laptop?" tanya Seulgi di kehengingan kala bangtan lelah dengan pikirannya sendiri.

"Di lemari," Seokjin menunjuk ke arah sebuah lemari yang ketika di sentuh akan berubah menjadi ruang kecil yang hanya berisi komputer.

Seulgi memindahkan posisinya, yang awalnya ikut duduk melingkar bersama bangtan kini pindah posisi menuju kursi di lemari berisikan komputer Seokjin.

"Mari kita lihat."

WHICH HEART? || Bts x Wendy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang