Pesan dari xxxxxxx
•Kenapa kau menutup gordennya? Aku hanya menyuruhmu untuk menutup jendelanya saja.
•Apa kau mau menjadi anak nakal yang tidak mau menurut denganku?
"IBU TOLONG!"
Mendengar teriakan dari anaknya, sang Ibu langsung berlari dengan cepat menuju kamarnya dan mendapati Wendy sedang terduduk di lantai samping tempat tidurnya. Sang Ibu juga melihat ponsel Wendy yang tergeletak jauh dari posisi Wendy saat ini, ia heran ada apa dengan anaknya ini?
"Kau kenapa Wen?" tanya Ibu sambil mengusap wajah Wendy yang basah karena keringat.
"S-sepertinya ada yang menerorku, Bu," gumam Wendy dengan mulut yang gemetar.
"Menerormu? Apa maksudmu? Ibu tidak mengerti," jawab Ibu masih tak paham dengan ucapan anaknya.
"P-ponsel, ada yang mengirimiku pesan aneh.. Ibu bacalah," seru Wendy sambil menunjuk ke arah ponselnya.
Dengan ragu, Ibu mengambil ponsel Wendy dan mengecek semua pesan masuknya.
"Apa? Ada apa? Tidak ada pesan aneh disini, Ibu sudah membacanya satu persatu tapi tidak ada pesan yang kau maksud Nak," gumam Ibu sambil menunjukkan semua isi pesannya.
"Ada, di kotak masuk panggilan tak terjawab, Ibu cek disana."
Setelah Ibu mengecek, lagi-lagi memang tidak ada pesan atau panggilan yang mencurigakan.
"Mungkin kau lelah sayang, tidurlah ya," Ibu mengajak Wendy untuk naik ke ranjangnya dan menyuruhnya tidur.
Ibu mengecup pipi Wendy sebelum ia pergi.
Malam ini Wendy sangat di hantui oleh si peneror itu, ia bahkan tak bisa memejamkan matanya takut kalau peneror itu tiba-tiba masuk kedalam kamarnya.
Jam saat ini sudah menunjukkan pukul 00.00 dan Wendy masih tidak bisa tidur. Karena haus, Wendy pun turun ke lantai bawah untuk mengambil air dingin di dalam lemari es.
Ceklek ceklek
Saat Wendy sedang meneguk air, ia mendengar seperti seseorang yang ingin masuk kedalam rumahnya.
Ia meletakkan gelas kacanya di atas meja, dan memutuskan untuk memgecek kedepan.
"Bukan pencuri atau hantu kan?" gumamnya pada diri sendiri.
Wendy mengintip ke arah gorden, ia tidak melihat apapun di luar sana. Aneh.
"Apa ada orang jahil? Tapi kenapa di tengah malam seperti ini?..
Tunggu, siapa itu?" Wendy menyipitkan kedua matanya sambil menatap keluar rumahnya.
Bulu kuduk Wendy mulai berdiri, badannya kembali gemetar saat sosok yang ia lihat menatapnya.
Wendy tak melihat bagaimana wajahnya karena sosok itu memakai masker hitam dengan jaket berwarnah hitam juga.
"Aku akan tidur dengan Ibu," Wendy langsung berlari ke arah kamar Ibunya dan menutuskan untuk tidur bersama.
.
.
."Wendy, bangun sayang," Ibu membangunkan Wendy yang berada di sampingnya, karena semalam ia tidak berani tidur sendiri.
"Cepat mandi dan sarapan, lalu pergi ke sekolah," gumam sang Ibu sambil menyingkap selimut yang di peluk Wendy.
"Ibu?"
"Ya sayang?"
"Bolehkan aku bolos sekolah hari ini?" tanya Wendy sambil mempotkan bibirnya dan menghadap Ibunya.
"Kau baru masuk sekolah kemarin, dan kau ingin langsung membolos? Sudah tidak usah berkata aneh-aneh," Ibu langsung meninggalkan Wendy yang masih kesal karena tidak boleh bolos sekolah.
Dengan wajah loyo, Wendy berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di tempat lain, sang Ibu sudah menyiapkan sarapan kesukaan Wendy, yaitu Nasi Goreng Kimchi dan Jus Jeruk.
Wendy turun dengan sudah lengkap memakai seragam sekolahnya, dengan rambut yang di kuncir satu membuatnya terlihat sangat fresh.
"Woww Nasi Goreng Kimchi!" teriak Wendy saat tau Ibunya memasak makanan kesukaannya.
Wendy sarapan dengan tertip bersama sang Ibu, tak ada obrolan apapun karena Ibu berkata saat sedang makan jangan bicara.
"Umhh! Masakan Ibu memang yang paling paling paaliinggg terbaik!" puji Wendy yang sudah menghabiskan makanannya.
Setelah selesai makan Wendy langsung mengangkat piring kotornya ke pencucian, ini sudah jadi kebiasaan Wendy setelah makan langsung membersihkan.
"Baiklah Ibu, akanmu yang cantik ini harus segera pergi kalau tidak akan tertinggal bus," gumam Wendy sambil meneguk Jusnya lalu segera berpamitan.
"Hati-hato di jalan sayang!"
"Baik Ibu!"
Seperti biasanya, Wendy akan berjalan beberapa menit untuk menuju ke halte bus. Hari ini lumayan cerah namun tak panas lebih ke sedikit mendung, dan perasaan Wendy juga sangat ceria karena tadi sarapan dengan Nasgor Kimchi.
"Moonbyul!" teriak Wendy saat melewati Minimarket tempat temannya bekerja.
"Kau sudah mau berangkat?!" teriak Moonbyul saat tau Wendy ada di depan Minimarketnya.
"Ya! Aku mau pergi!"
"Tunggu.."
Moonbyul masuk kedalam Minimakrket untuk mengambil sesuatu. "Ini untukmu, supaya kau tidak jajan disana, dan bisa menabung uangmu."
Wendy terharu karena temannya ini begitu baik padanya.
Moonbyul adalah anak yatim piatu, ia tinggal di rumah sendirian. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat Moonbyul menginjak bangku sekolah dasar.
Bagaimana bisa dia mengenal Wendy? Sedangkan dari kecil Wendy saja tinggal di Kanada?
Ingat tidak? Wendy adalah paduan dari Kanada-Korea, saat masih taman kanak-kanak Wendy dan keluarganya masih tinggal di Korea tepatnya di rumah sang Nenek dari Ibunya, lalu Moonbyul adalah teman pertama Wendy disana.
Hingga 6 Tahun lamanya Wendy tinggal di Korea, Moonbyul lah yang menjadi teman setia Wendy disana. Hingga pada akhirnya Wendy harus berpisah dengan Moonbyul karena sang Ayah yang berasal dari Kanada ada sebuah pekerjaan penting yang mengharuskan Wendy dan kedua orang tuanya pindah ke Kanada.
Dan disitulah awal dari perpisahan dua sahabat Wendy dan Moonbyul.
Saat mengetahui bahwa Wendy akan kembali dari Kanada, Moonbyul sangat senang karen Wendy sudah di anggapnya sebagai saudara, dan orangtua Wendy pun sudah mengenal Moonbyul dari lama jadi sudah di anggap anak juga oleh keluarga Wendy.
"Kau yang terbaik!" Wendy langsung memeluk Moonbyul dengan sangat erat.
"Jangan berlama-lama memelukku, kau akan ketinggalan Bus," balas Moonbyul sambil sedikit tertawa.
"Ya baiklah, sampai jumpa!"
![](https://img.wattpad.com/cover/262318846-288-k363094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHICH HEART? || Bts x Wendy✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah tentang gadis pindahan yang menjadi incaran geng famous di sekolah tersebut karena sebuah cinta pandangan pertama yang di rasakan oleh mereka semua. Hanya ada satu yang bisa benar-benar menggait hatinya, tapi siapakah dia? Dan ap...