Bagian 5.

162 28 2
                                    

"Ffuuu~" tiupan dari mulut Wendy pada Mie Ramyunnya sangat kencang karena ini sungguh panas.

Sluurrp

"Ahh masih panas!" Wendy mengipasi mulutnya karena memakan mie yang masih panas.

Slurrpp

"Humm, nyamnyam!" sebelum makan Wendy terlebih dahulu meniupinya lagi, takut lidahnya mati rasa karena terlalu panas.

"Mau ku temani?"

"Hoseok?"

Wendy terkejut saat ada Hoseok yang tiba-tiba saja berdiri di belakang Wendy.

"Sedang apa kau disini?" tanya Wendy mempersilahkan Hoseok duduk.

"Mungkin kebetulan hehe," Hoseok hanya tertawa saja melihat Wendy.

"Kau mau?" Wendy menyodorkan Mie nya pada Hoseok tapi Hoseok menolaknya dengan alasan ia tak suka makan mie.

"Kau suka mie ya?" tanya Hoseok sambil memperhatikan Wendy yang kembali memakan mienya.

"Humpp!" Wendy bersuara tapi tidak terdengar jelas karena di mulutnya masih ada mie.

Hoseok hanya terkekeh melihat pipi Wendy yang menggembung, sangat menggemaskan pikir Hoseok.

Wendy tidak sadar kau dari tadi Hoseok memperhatikannya makan, sampai akhirnya..

"Tunggu Wen," Hoseok mendekatkan dirinya pada Wendy. "Ada bulu matamu yang jatuh di pipi."

"Dimana?" tanya Wendy yang masih memperhatikan Hoseok yang mendekat ke arahnya.

Tangan Hoseok perlahan memegang sebelah pipi Wendy, alih-alih berkata 'Ada bulu mata di pipimu' Hoseok malah mencubit pipi Wendy dengan sangat gemas.

"Aiguu, ini kenyal sekali!" gemas Hoseok lalu tak sungkan mencubit kedua pipi Wendy.

"Yaa! Hoseok-ah! Aku sedang makan!" teriak Wendy yang tak di perdulikan oleh Hoseok yang masih setia memainkan pipi gembul Wendy.

"Kau boleh memegang pipiku lagi, tap setelah aku selesai menghabiskan semua ini," gumam Wendy lalu Hoseok melepaskan tangannya dari pipi Wendy.

"Benarkah?" tanya Hoseok semangat.

"Tidak! Haha!" Wendy tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Hoseok yang kecewa lalu kembali melahap mienya yang sudah mulai dingin.

Semua makanan Wendy sudah habis termasuk susu pisang dan soda.

"Hoseok-ah, kau kesini naik apa?" tanya Wendy melihat sekeliling mencari keberadaan kendaraan yang di pakainya.

"Aku tidak membawa kendaraan, sudah ku bilang ini kebetulan," jawab Hoseok.

"Tapi kau kan kaya, kenapa berjalan jalan di tempat seperti ini? Biasanya kan orang kaya sepertimu bermain di mall atau apalah itu tempat yang mewah," cerocos Wendy yang mendapat gelengan kepala dari Hoseok.

"Memangnya harus ya? Hanya saja aku malas membuang uangku untuk hal yang tidak perlu seperti itu, lebih baik ku belanjakan uangku untuk membelikanmu makanan, benar kan?" goda Hoseok sambil melirik ke arah mini market itu lagi sambil senyum kecil di sudut bibirnya.

"Ahh aku tau, kau ingin mentraktirku kan? Bolehh, tapi lain kali saja ya? Aku sudah merasa kenyang sekali, lain kali kau harus mentraktirku makanan yang enak ya?" Wendy mengedipka  sebelah matanya pada Hoseok.

"Yaya baiklah, akan ku turuti apapun itu," balas Hoseok sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu aku mau pulang dulu ya, sampai jumpa besok di sekolah Hoseok-ah!" Wendy membuang sampahnya ketempat sampah lalu pergi meninggalkan Hoseok yang masih duduk disana.

Wendy berjalan ke sebuah gang yang tak jauh dari Minimarket tadi.

"Melelahkan sekali ya harus berjalan seperti ini setiap hari," gumam Wendy yang terus berjalan.

Entah kenapa, Wendy merasa ada yang sedang mengikutinya dari belakang.

"Halo? Apa ada orang?" tanya Wendy pada sekitarnya yang sangat sepi. "Jangan menakutiku ya! Aku bisa berlari sangat kencang kau tau?!" teriak Wendy sambil berjalan mundur.

Pssttt

"Siapa?!" Wendy mulai ketakutan karena baru saja ada yang bersuara seperti memanggil.

"Ah sialan!" Wendy berlari dengan sangat cepat dan segera pergi dari tempat ia berdiri.

Dugh!

"Akhh! Awh!"

Itu adalah suara Wendy yang baru saja terjatuh, lututnya menggores trotoar sehingga terluka dan berdarah.

Ia terduduk sebentar karena merasa sangat kesakitan di bagian lututnya.

"Jangan-jangan ada yang menguntitku? Awas saja kau! Akan ku tendang pantatmu jika aku menemukanmu!" umpat Wendy sambil perlahan bangkit dengan tertatih.

"Gara-gara kau lutut ku jadi berdarah, ini sakit," Wendy mengomel sambil merengek kesakitan.

"Hahah, aku jadi tidak tega melihatnya."

Tanpa berlama lama, Wendy segera berjalan dan kembali ke rumah tercintanya.

"Aku pulang!" Wendy memasuki sebuah gerbang hitam dan di duga itu adalah rumahnya.

"Oh jadi ini rumahnya? Baiklah."

"Wen? Ada apa dengan lututmu?" tanya sang Ibu yang melihat putrinya memasuki rumah dengan cara berjalan yang aneh.

"Aku tadi terjatuh Bu, jadi luka hehe," Wendy hanya menyengirkan senyuman pada Ibunya.

"Ibu sudah menyiapkan makan malam untukmu, tapi kau mandilah dan berganti pakaian dulu," gumam Ibu sambil menyiapkan piring untuk Wendy, dan Wendy hanya mengangguk lalu segera pergi untuk membersihkan dirinya.

Saat di kamar, selesai mandi dan juga sudah selesai berganti pakaian Wendy langsung mengecek ponselnya, untuk memastikan apakan pengisian daya nya sudah terisi penuh.

10 Panggilan tidak terjawab.
5 Pesan belum terjawab.

Wendy hanya memiringkan kepalanya bingung, siapa yang menelfonnya sampai 10x?

Dan saat di cek, ternyata nomor panggilan itu tidak ada namanya alias Wendy mengenal nomor tersebut.

Setelah mengecek panggilan masuk yang misterius, Wendy juga mengecek pesan masuk.

"Bukankah ini nomor yang tadi?" gumam Wendy sambil membandingkan nomor tersebut dan memang sama.

Wendy membuka 6 pesan masuk yang belum di bacanya, dan alangkah terkejutnya Wendy saat melihat isi pesan tersebut.

Pesan dari xxxxxxx

Saat malam hari, tutuplah jendelamu, karena bisa saja masuk kedalam sana.

•Aku bisa mendengarmu saat mandi tadi.

•Apakah kaki mu baik-baik saja?

•Kapan kita akan bertemu lagi?

•Ternyata kau kalau dilihat dari dekat sangat cantik ya, hehe.

Jantung Wendy bersebar sangat cepat, dengan segera ia mengunci jendala dan menutup kelambunya dengan sangat rapat.

"Ya tuhan, siapa ini?" Wendy menatap teks itu dengan tangan gemetar.

Tring!

Pesan dari xxxxxxx

•Kenapa kau menutup kelambunya? Aku hanya menyuruhmu untuk menutup jendelanya saja.

•Apa kau mau menjadi anak nakal yang tidak mau menurut denganku?

"IBU TOLONG!"

WHICH HEART? || Bts x Wendy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang