5. EDELWEISS

137 49 50
                                        

Sesampainya dirumah Kirei langsung masuk kerumahnya tanpa melirik ataupun berpamitan dengan sahabatnya, Nathan terpaku menatap Kirei yang berubah drastis padahal tadi pagi tampak baik-baik saja.

"Kirei pulang," ucapnya membuka pintu rumah lalu menutupnya kembali tak lupa juga gadis itu melepas sepatu hitamnya terlebih dahulu.

"Udah pulang lo, dek?" tanya Girald menatap layar laptop sepertinya sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Iyaaaaaaa," ucap Kirei dengan nada panjang.

Tanpa mempedulikan adiknya yang tengah kesal entah karna apa, Kirei menutup pintu kamarnya keras yang menimbulkan bunyi yang sangat keras.

"Huft, Kirei kesel, kesel, kesel, keselll!" pekiknya lalu membanting tubuhnya diatas kasur.

Karna tubuhnya merasa panas dan lengket, Kirei memutuskan untuk pergi kekamar mandi. Kebiasaan gadis itu setelah pulang sekolah.

"Aduh gimana nanti kalo nilai Kirei kecil, terus uang jajan Kirei dipotong gimana? Aarrgh gimana nih? Otak Kirei juga sih, kenapa harus bodoh? Kenapa gak pinter aja kayak kak Girald sama Nathan," ucapnya dengan menguling-gulingkan tubuhnya diatas kasur.

Suara ketukan pintu membuat Kirei menghentikan acara kesalnya lalu beranjak membuka pintu.

"Hah?"

"Lo kenapa Ki?" tanya Nathan tak berniat masuk ke kamar Kirei.

"Enggak, emang aku kenapa?" Kirei balik nanya, dan Nathan tak suka itu.

"Lo sakit? Kenapa tiba-tiba berubah gini?" tanya Nathan masih tetap tenang.

"Peduli apa Nathan sama Kirei?"

"Sekarang itu gue lagi peduli sama sahabat gue yang oon ini!" ucapnya sedikit mencibir.

"Iya, Kirei emang oon dan gak pantes sama Nathan yang pinter, sana pergi!" usir Kirei lalu detik kemudian Nathan mengeluarkan es krim dari kantong keresek yang ia bawa, bisa-bisanya Kirei tidak melihat kantong itu.

Kirei sedikit cemberut lalu dengan cepat mangambil kantong itu dari tangan Nathan.

Nathan hanya bisa tersenyum pasrah, sangat mudah membalikan mood sahabatnya itu.

"Ehem pacaran mulu, gue sebagai jomblo merasa iri." Girald meledek adik kecilnya itu lalu begegas menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Kirei.

"Pacaran matamu!" Kirei mulai nge-gas.

"Serah dah," sahut Girald dari dalam kamar.

"Ki, main yuk," ajak Nathan, Kirei tampak berpikir sejenak.

Kirei membulatkan matanya lalu mencubit pinggang Nathan, "Nathan jelek, pikirannya juga jelek, Kirei gak sukaa!" ucapnya terus mencubit pinggang Nathan.

"Ampun Ki, yang ada lo tuh yang pikirannya kotor, tadi tuh gue cuma mau ngajak main keluar aja."

Nathan dengan segera menahan tangan nakal itu yang hendak mencubitnya untuk kesekian kali.

"Ribut mulu gue mau ngerjain tugas kuliah jadi keganggu," tegur Girald menggelengkan kepalanya pelan.

•••

Gadis disebelah Nathan saat ini tengah menikmati Es krim seraya duduk diatas pohon dengan Nathan dibawahnya, perlu diketahui jika Nathan tidak bisa memanjat.

"Than, Kiki mau ngomong serius," Ucap Kirei langsung melompat turun.

"Udah berapa kali gue bilang? Turun tuh hati-hati," tegur Nathan, Kirei hanya menyengir saja.

EDELWEISS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang