Observasi
Keesokan harinya di pagi hari yang hangat, Peter baru saja sampai di sekolah dengan menggunakan mobil dan langsung berjalan masuk ke kelas sebelas multimedia, yaitu kelas dari Natasha.
Peter datang dan langsung menghampiri Natasha yang sedang asyik bermain handphone sendirian di kelas.
"Hai, Nat, boleh ngomong sebentar nggak?" tanya Peter seraya tersenyum manis.
"Wah, gue baru kali ini melihat lo senyum," kata Natasha dan kagum ketika melihat Peter yang tersenyum setelah sekian lama di sekolah dengan wajah datar.
“Ini penting,” bisik Peter singkat.
"Oke, kita ke taman samping sekolah aja, yuk?" ajak Natasha sambil bangkit berdiri.
Peter kemudian menggenggam tangan Natasha dan pergi menuju taman sekolah, di sepanjang jalan menuju taman ada banyak siswi yang iri serta berteriak histeris karena melihat tangan Natasha yang digenggam oleh Peter, bahkan ada yang melihat Natasha dengan tatapan sinis.
Sekarang mereka sudah berada di bangku taman, Peter melirik Natasha dan tersenyum serta merasa gugup, karena dia belum pernah memiliki pengalaman mendekati cewek.
"Ada yang mau gue omongin sama lo," kata Peter melihat Natasha.
"Ngomongin apa? Kan, nggak ada orang," ucap Natasha sambil melihat sekeliling.
"Sebenarnya gue mau ajak lo nonton hari minggu," ucap Peter sambil melihat Natasha.
"Hah? Lo serius?" tanya Natasha dengan terkejut.
"Ki-ki-kira-kira lo mau nggak nonton sama gue?" ucap Peter yang terlihat gugup sambil tersenyum lebar kepada Natasha dan terlihat pipinya perlahan berubah merah merona.
"Boleh juga, emang ada film yang lagi bagus sih!" seru Natasha dengan tersenyum kepada Peter.
"Hari minggu jam tujuh malam gue jemput di rumah lo,” ujar Peter dengan menggenggam tangan Natasha dan tersenyum kepadanya.
"Emang lo tahu rumah gue ada di mana?" tanya Natasha seraya menyipitkan matanya kepada Peter.
"Gue tahu," ucap Peter singkat seraya menggaruk kepala.
"Minta nomor lo, boleh?" pinta Natasha dengan tersenyum.
"Handphone gue rusak, belum beli yang baru lagi," kata Peter dengan menepuk jidatnya.
“Gue hubungi lo gimana?" tanya Natasha.
"Rumah lo deket sama sekolah, kita ketemu di depan gerbang sekolah aja, gimana?" tawar Peter dengan melihat Natasha yang sedang duduk di sampingnya.
"Boleh aja dan jangan lupa tampil yang rapi," bisik Natasha tepat di telinga Peter.
"Hah? Bilang apa lo?" tanya Peter dengan sedikit berteriak dan terkejut.
"Nggak kok, intinya tampil yang rapi aja," kata Natasha sambil merapikan rambut Peter yang tampaknya berantakan.
"Tenang aja, gu-gu-gue akan tampil yang terbaik buat lo!” kata Peter dengan tersenyum lebar dan gugup.
“Peter, ayo kantin!” teriak Daniel dari kejauhan.
“Tunggu dulu!” teriak Peter seraya memberikan kode ke Daniel.
“Gue boleh ikut?” tawar Natasha dengan tersenyum lebar.
“Iya boleh kok,” kata Peter singkat.
Kemudian mereka berjalan bersama menuju kantin seraya bergandengan tangan, tapi Natasha perlahan melepaskan genggaman tangan Peter agar tidak ada gosip menyebar tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
shadowman(TERBIT DI BENITOGROUP)
FantasySeorang anak pengusaha sukses yang bernama Peter menginginkan kehidupan normal, tapi justru dia diculik dan disekap bersama seorang wanita yang juga diculik oleh musuh perusahaan Papanya. Peter berusaha keluar dari tempat tersebut, tapi justru Peter...