episode 18

10 6 0
                                    

Kehilangan Natasha

Peter sudah keluar dari bioskop karena filmnya sudah selesai diputar, sekarang Peter mencari Natasha di bioskop, tapi tak lama kemudian  dia pasrah karena kesulitan mencari temannya itu dan memutuskan untuk pulang. Peter berpikir kalau orang yang disuka sudah pulang lebih dulu.

Oke, mungkin aja dia pulang, batin Peter sambil memandang lurus ke depan.

"Bos, kenapa nggak bareng sama cewek itu?" tanya sopir kepada Peter berusaha memastikan.

"Mungkin dia udah pulang dan jangan panggil saya bos, ingat itu!" kata Peter kepada sopirnya.

"Baik, Peter,” ujar sopir itu dan tersenyum.

Peter dan sopirnya pun melaju menuju rumah dan melewati jalanan di malam hari yang cukup ramai lancar, beberapa menit berlalu Peter sudah sampai di depan rumahnya, dia masuk dengan wajah yang kelelahan, lalu  duduk di sofa yang empuk. Saat baru ingin tidur, tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara papanya.

"Peter, kamu baru pulang?" tanya Albert seraya duduk di samping Peter seraya membawa segelas kopi.

"Papa? Papa belum tidur?" tanya Peter seraya bangkit dan duduk sejajar dengan papanya.

"Belum, Papa masih mengurus dokumen untuk rapat besok," ujar Albert yang mulai fokus melihat laptop.

"Berapa banyak? Udah jam segini masih belum selesai juga?" oceh Peter dan melihat laptopnya dan tampak kebingungan.

"Banyak banget, sekalian Papa mau mengecek apa benar Ali mengundang Papa dan keluarga untuk hadir di acara peresmian gedung dan apa saja yang ada di perusahaan tersebut," jelas Albert panjang lebar kepada Peter.

“Hah? Diundang sama Ali? Papa yakin?" kata Peter terkejut.

“Nggak yakin juga sih, Papa masih mengecek kebenarannya," ujar Albert kepada Peter.

"Nggak minta bantuan Om Aska?" tanya Peter kepada Albert.

"Om Aska lagi tidur, kamu nggak tidur?" tanya Albert seraya melihat Peter.

"Hoaam, iya, aku tidur duluan,” kata Peter seraya menguap.

"Haha tidur duluan dia," batin Albert dan tersenyum ketika melihat Peter yang sudah berbaring di sofa.

Albert langsung mengambil selimut dan bantal untuk membuat Peter nyaman, dia tersenyum dan mengelus rambut Peter dengan lembut.

"Selamat tidur, Peter," ujar Albert seraya mencium kening Peter.

Keesokan harinya Peter sudah berada di kantin sekolah bersama teman-temannya dan dia merasakan sesuatu yang aneh pada hari itu, bahkan makan pun tidak berselera. Daniel dan Siti kebingungan melihat kelakuan Peter yang tidak seperti biasanya.

"Kenapa lo?" tanya Peter datar ketika melihat Siti dan Daniel memperhatikannya.

"Lo yang kenapa, nggak biasanya lo begini," ujar Siti seraya melihat Peter yang dari tadi hanya mengaduk makanan di hadapannya.

"Begini gimana? Gua selalu begini setiap hari," ujar Peter.

"Tapi setelah gue  gue periksa, lo nggak panas badannya," kata Daniel yang baru saja memegang dahi Peter.

"Kesambet jin apaan lo?" tanya Siti dan melihat Peter serius.

"Nggak, gue  gue normal-normal aja," kata Peter datar.

"Muka lu jangan ditekuk terus, dong," rayu Daniel kepada Peter.

"Iya, kayak baju lecek aja lo," ledek Siti kepada Peter yang masih ditekuk wajahnya.

shadowman(TERBIT DI BENITOGROUP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang