Part 16

808 81 4
                                    

Jennie Pov 

"Hey mate dimana kamar mandi mu" tanya Jeongyeon sambil menutup mulutnya dengan tangannya 

"Lantai 2 pintu paling belakang" ada apa denganya kenapa dia menutup mulutnya itu, cih buat apa khawatir padanya Jennie kau kan membencinya 

"Huftttt bosan sekali aku di rumah ini apa yang  harus kulakukan"

"Bagaimana kalau kita jalan jalan saja seperti yang lain bagaimana?" ujarnya yang membuatku kaget "Aishh kau ini mengagetkanku saja dasar"

"Hehheheheh maaf mate aku tak sengaja" 

"Bisa tidak sih kau jangan memanggilku mate aku punya nama tau, kau ini sungguh menyebalkan"

"Apa kamu tidak suka panggilan itu? padahal itu panggilan sayangku kepadamu"

"Dih untuk apa panggilan itu sungguh tidak bagus untuk di dengar"

"Baiklah kalau kamu tidak menyukainya MATE" ujarnya, aku pun tak terima dengan ucapannya lalu mengejarnya sampai aku tak sengaja menabrak kursi di ruang makan

"aaaaaaaa" akupun terjatuh diatasnya dan...

"Hey kamu  tidak apa apa mate?" a-apa apaan ini kenapa wajahnya sangat cantik kalau dari dekat seperti ini.. "mate? kamu enggak papa kan?"

"ah aish apa sih aku tak apa hanya menyenggol kursi saja"

"Apa kamu yakin?" 

"CK diamlah berisik sekali kau ini"

"Yamaap aku kan khawatir denganmu mate"

"Sungguh kau sangat menyebalkan Jeong diamlah jangan terus memanggilku mate, mate, mate terus"

"Baiklah baiklah mate aku akan memanggilmu mate" ahh sudahlah, sangat menyusahkan berdebat dengannya 

Aku pun pergi meninggalkannya dan menuju ke kamar ku untuk istirahat entahlah kenapa hari ini diriku sangat lelah dan semua energiku serasa terkuras padahal aku tidak melakukan apa apa selain duduk di depan tv, tiba tiba saja pintu kemar ku terbukan dan munculah sesosok vampir jadi jadian 

"Mau apa kau kesini"

"Lha kan ini juga kamar ku jadi boleh boleh saja dong aku masuk ke sini" apa apaan dia ini

"Enak saja ini kamar ku tau bukan kamar mu" tiba tiba saja dia berjalan ke arah kasur ku dan tidur bersama ku.. "tapi sekarang ini kamar kita berdua mate" ucapnya dan memelukku tapi langsung saja ku dorong dia sampai dia terjatuh 

"Aduhh jahat sekali kamu untung saja aku sayang pada mu"

"Dih apa apaan kau ini pergi dari kamarku cepat"

"Yakin? kalo Irene tau aku tak tidur disini jangan salahkan aku ya kalau kamu dimarahi olehnya bye mate" ehh sebentar ahhh shit benar yang dikatakannya.."h-hey tunggu kau boleh tidur disini tapi kau tak boleh tidur di kasurku kau tidur disana" tunjukku pada sofa panjang di sana

"Baiklah tak masalah yang penting aku satu kamar denganmu" ketika dia ingin menuju ke sofa dia pun berbalik dan memperhatikanku dari jauh semakin dekat dan dekat sampai.. "Hey mate apa kamu tidak papa? kenapa kamu terlihat lemas sekali? apa kamu sudah makan tadi hmm?"

"Aku sudah makan tadi tapi entah tubuhku serasa lelah dan energiku seperti habis" 

"Apa kamu punya benda tajam dikamarmu?"

"Ada itu di lemari bawah ada gunting" lalu dia pun pergi ke bawah lemari dan mengambil gunting itu lalu menggores lengannya sampai mengelurkan darahnya "Ini cepat hisap darahku" ujarnya dan menyerahkan lengannya yang penuh darah itu padaku 

Entah dorongan darimana aku pun langsung menghisap lengannya dan darah ini kenapa darah ini sangat manis dan segar "Santai saja mate tidak usah terburu buru" ujarnya sambil mengelus rambutku 

"Bagaimana sudah lebih baik?" 

"Iya lumayan bagaimana kau bisa tau kalau aku menghisap darahmu aku bisa tidak lemas lagi"

"Hmm karna dulu aku diubah menjadi vampir, jadi aku mencari tau apa saja tentang vampir dari pantangan sampai memiliki mate dan ternyata buku itu benar, lihat sekarang kamu sudah mendingan kan" ujarnya dengan senyuman itu 

"Hmmm boleh kah aku bertanya padamu?"

"Tentu saja tanyakan apa yang ingin kamu tanya kan akan ku jawab dengan senang hati dan jujur"

"Kau kan dulu bangsa serigala kenapa kau bisa menjadi vampir? setau ku jika bangsa serigala diubah menjadi vampir itu sangat menyakitkan dan ribet untuk pemulihannya"

"Memang itu sangat menyakitkan dan panjang prosesnya tapi sekarang lihatlah, aku berhasil dan memiliki mate yang sangat cantik sepertimu" aish diamulai lagi 

"Kau lebih suka menjadi serigala atau vampir?"

"Sejujurnya aku lebih suka menjadi serigala karna aku bisa memakan apa saja, tidak takut akan matahari atau pun perak"

"Bagaimana dan kenapa kau bisa menjadi vampir?" tanyaku penasaran padanya karna itu sangat sulit dan menyakitkan

"Yakin ingin mendengar ceritaku?" aku pun mengganggu sebagai jawabannya

"Ok jadi dulu aku prajurit kerajaan redmoon yang di tugaskan di perbatasan bangsa serigala dan bangsa vampir awalnya berjalan seperti pada biasanya sampai salah satu rekanku di serang oleh bangsa vampir dan ternyata itu vampir liar aku berusaha menyelamatkan rekanku tapi naas dia sudah tak sadarkan diri, aku pun membantunya pulang ke rumah tapi aku dan rekanku yang sudah mati dihadang oleh vampir liar"

"Awalnya hanya 2 orang aku bisa mengatasinya sampai mereka berdua memanggil bantuan dan aku pun kalah telak dan habis dihajar dan digigit oleh mereka, aku pun sudah pasrah dengan nasibku  sampai Ayah Nayeon datang dan menyelamatkan ku dari vampir liar itu"

"Lalu bagaimana caranya kau bisa bertahan dari peralihan itu" 

"Entahlah aku pun juga tidak tau kenapa aku bisa bertahan dari peralihan itu padahal keadaanku yang seperti  itu bisa saja aku tidak kuat dan mati"

"Humm apa kah kau sekarang senang menjadi vampir setelah peralihan itu"

"Awalnya aku marah dan kecewa pada diriku sendiri kenapa aku bisa kalah dan menjadi vampir tapi ya mau bagaimana lagi aku sudah seperti ini dan harus ku terima mau tidak mau, tapi saat aku melihatmu aku mulai menyukai menjadi vampir karna jika pada saat itu aku tidak berubah menjadi vampir aku tidak akan pernah bisa melihat kecantikanmu ini"

"Aargh sudahlah aku ingin tidur pergi sana "

"Kirain setelah aku menceritakaan ini kamu akan suka padaku, yasudalah selamat istirahat mate" ujarnya dan pergi ke kamar mandi

***

Jisoo Pov

"Jihyoooooooo yaaa kau dimanaaaaaaaa" teriakku keseisi rumah ini

"Kenapa sih ? tidak usah berteriak seperti itu"

"Sini ikut aku" aku pun menggandeng tanganya dan pergi menuju kamarku untuk tidur bersama Jihyo 

"Sini sini kekasur"aku pun menepuk nepuk kasur lalu dia pun terduduk dikasur dan "Kenapa?" ujarnya

"Temani aku tidur aku ingin memelukmu Jihyo yaaa"

"Seriusan Jisoo? kau berteriak seisi rumah hanya untuk mengajakku tidur bersamamu"

"Iyaaaa sudahlah ayo temani aku" aku pun menidurkannya dan memeluknya astagaaa enak sekali dipeluk seperti ini oleh Jihyo 

"Selamat malam Jihyo" saat aku bilang seperti itu tiba tiba saja kepalaku di pukul olehnya

"Dasar bodo ini masih sore kenapa kau bilang ini malam"

"Suka suka ku yang penting aku tidur bersama mu" ujarku dan menenggelamkan wajahku ke pelukannya 

"hah dasar"

BLACKVELVET X TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang