junghwan kini sedang berada di rumah yoshi. ia dengan telaten menunggui yoshi yang tengah terbaring lemah di atas ranjang. yoshi mengeluh jika kepalanya sangat sakit dan mau gak mau junghwan kasiin sekantong es batu ke atas kepala kakak kelasnya itu.
"kak yuta udah berhasil menyelidiki kasusnya kak noa belum, kak?" tanya junghwan.
yuta adalah kakak sepupu yoshi. ia bekerja sebagai detektif. semua kasus pembunuhan dan semacamnya selalu bisa dipecahkannya dengan mudah. maka dari itu, bersama polisi—yuta berusaha untuk menyingkap siapa orang yang sudah menabrak lari noa.
"berhasil sih berhasil..." yoshi memotong kalimatnya.
"tapi?"
"tapi mobil yang menabrak noa itu tidak ber-plat dan lo tahu? mobil itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. aneh kan?"
junghwan bertopang dagu. ia terlalu bingung dengan semua ini.
"jadi pelakunya belum ketangkep?"
yoshi menggeleng sembari memegang kantong es yang lelehan es-nya semakin merembes ke mukanya.
dengan pelan, junghwan mengelap setiap tetesan air yang berada di muka yoshi.
"kak, gue pengen cerita." junghwan memilih untuk duduk di bibir ranjang. "tentang kejadian di pemakaman tadi pagi."
yoshi menyipitkan matanya ke arah junghwan. "kalau gitu, ayo cerita."
junghwan menghembuskan napasnya pelan.
"jadi tuh di pemakaman tadi pagi, gue dibekap sama orang berjubah hitam dari arah belakang. abis dibekap, gue ngerasa pandangan gue gelap banget. kayaknya orang itu bius gue, kak."
yoshi memejamkan matanya. kepalanya sudah terasa berat. ia bahkan sudah tidak mampu untuk membuka matanya.
"kenapa lo gak narik-narik tangan gue?"
"gue udah narik-narik tangan kakak tapi kakak malah sibuk ngeliat ke arah lain. entah apa yang kakak liat."
yoshi juga heran. sangking fokusnya melihat pak mino, ia sampai tidak sadar jika junghwan sudah tidak berada di sampingnya lagi.
"dan lo tahu, wan. tiba-tiba pak mino berdiri di samping gue. persis menggantikan posisi lo sebelumnya."
"HAH?" junghwan sangat terkejut mendengar hal itu. "kok pak mino serem yak?"
yoshi gak jawab. ia hanya bisa terdiam dengan mata terpejam.
"YOSHI!"
junghwan menoleh ke arah pintu. di sana sudah ada hyunsuk dan jaehyuk yang berdiri di ambang pintu.
yoshi membuka matanya dan berusaha melihat ke arah pintu kamarnya.
"ih, kak hyunsuk mah udah dibilangin kak yoshi-nya sakit. masih aja mau maksa ketemu!" hina ngomelin hyunsuk.
"ini penting, hin." hyunsuk menatap hina dengan tatapan melas. "yaudah sono lo," usir hyunsuk.
hina berdecih dan meninggalkan tempat itu.
jaehyuk terlebih dahulu menghampiri yoshi, baru setelah itu hyunsuk. tak lupa hyunsuk menutup pintu itu. katanya untuk menjaga privasi. ya ya.
"kenapa kak?" nada bicara yoshi sedikit melemah. mungkin efek dari kepalanya yang semakin berdenyut tidak keruan.
"guno, kak..."
jaehyuk memotong omongannya. membuat yoshi dan junghwan berkali-kali lipat dilanda penasaran.
"guno kenapa, kak? dia baik-baik aja kan?" junghwan bertanya dengan nada cemas.
hyunsuk menggeleng sembari menitikkan air matanya. "sayangnya semuanya gak berjalan dengan baik, wan. guno ditemukan oleh nelayan di pantai dalam keadaan tidak bernyawa..."
"badannya bengkak dan sudah membiru karena sudah terlalu lama berada di dalam air," lanjutnya.
hyunsuk terisak setelah mengatakan hal itu.
yoshi sampai-sampai terbangun dari tempat tidurnya.
"kakak jangan bercanda ah, cukup kak noa aja yang pergi. kak guno jangan." junghwan sungguh tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh hyunsuk.
hyunsuk memegang kedua pundak junghwan. "hiks guno beneran pergi, hiks."
"enggak, enggak. kenapa bisa gini sih? dia pasti menyusul kepergian kak noa karena dia tahu rahasia..."
belum sempat junghwan memberitahukan hal itu ke hyunsuk dan jaehyuk, yoshi langsung mencegahnya dengan mencengkram erat lengan junghwan.
junghwan menghembuskan napasnya kasar. ia bingung harus bagaimana sekarang.
jaehyuk mengerutkan dahinya.
"bukan apa-apa," ujar junghwan beralasan.
jaehyuk lalu duduk di pinggir ranjang yoshi dan menunjukkan sesuatu dari balik layar ponselnya.
"kak yoshi, gue tadi sempat foto sesuatu." jaehyuk nge-zoom foto yang dia liatin ke yoshi. "di mayat guno, ada sebuah kain yang mengikat pergelangan tangan kanannya dengan sangat erat. itu bukan kain biasa kak, itu seperti robekan kemeja."
"kakak pasti tahu itu kemeja milik siapa. cuma kakak yang ingatannya yang paling kuat di antara kita ber-dua belas, kak. gue ngerasa gak asing aja sama motif kemeja itu," lanjutnya.
yoshi mengamati foto itu dengan mata setengah tertutup. jujur, kepalanya masih terasa berat.
kemeja bermotif kotak-kotak merah-hitam itu mengingatkan yoshi pada...
kemeja yang sering dipakai oleh pak mino.
yoshi membulatkan matanya. pak mino yang dikenal baik dan ramah bisa membunuh orang? dan orang itu adalah muridnya sendiri.
buru-buru yoshi menyangkal semua pemikiran buruk itu.
"gue gak tahu, hyuk," cicit yoshi.
"bohong, kakak bohong. buat apa disembunyikan kak? apa kakak juga terlibat dalam pembunuhan ini?"
tanpa sadar, junghwan meninju pipi kanan jaehyuk.
"gak usah asal ngomong, kak! kalau kak yoshi bilang enggak berarti ya enggak!" bela junghwan. "kak yoshi lagi sakit, gak usah dipaksain buat nginget sesuatu. lebih baik kalian pulang."
jaehyuk gak membalas pukulannya. hyunsuk dengan sabar menepuk pundak jaehyuk.
"mungkin apa yang dibilang junghwan itu bener. yoshi gak mungkin bohong sama kita."
perkataan hyunsuk tadi membuat yoshi terpaku.
"mending kita pulang aja, hyuk. kondisi yoshi juga masih belum baik," sambungnya. "yosh, wan. kita pulang dulu ya."
junghwan berdehem, sedangkan yoshi tak mengucapkan apa-apa. setelah jaehyuk dan hyunsuk pergi dari kamarnya, barulah yoshi bersuara.
"kakak tahu pemilik kemeja itu?" selidik junghwan.
yoshi mengangguk dengan mantap. "dan kakak gak mau kasi tahu mereka dulu sebelum kakak punya bukti. kalau cuma menuduh tanpa bukti, malah bikin masalah tambah runyam. kakak gak mau semua itu terjadi. biarin aja kakak dicurigain sana-sini. yang jelas, kakak harus mastiin sesuatu."
junghwan sebenarnya gak ngerti sama apa yang dibicarain sama yoshi. "mastiin apa?"
yoshi menatap kedua mata junghwan.
"mau mastiin kalau dalang dibalik semua ini memang pak mino."
KAMU SEDANG MEMBACA
broadcast | treasure ft.yoonbin
Mystery / Thrillerkata siswa-siswi di sma tunas kelapa, ekskul broadcast adalah ekskul terkutuk. banyak dari mereka yang ikut dalam ekskul itu mengalami hal-hal aneh. jangan-jangan ada sesuatu yang tidak beres .. Bxb Homophobic? jauh-jauh dah ©Hustleeveryday Start :...