aneh

747 129 12
                                    


.

         biasanya yoshi akan pergi ke sekolah setiap sabtu pagi untuk mengurusi kegiatan broadcast dan OSIS yang kegiatannya semakin padat, akan tetapi semua kegiatan itu harus ditunda hingga siang hari.

memang, hari sabtu telah menjadi hari dimana semua ekskul akan latihan secara bersamaan. tentunya mereka dibebaskan dari pelajaran sekolah karena bisa dibilang jika hari sabtu adalah hari libur mereka selain minggu.

jika biasanya yoshi akan mengenakan setelan santai, maka pagi ini penampilan yoshi jauh dari kata itu. ia sudah siap dengan pakaian formal serba hitam. pagi ini, seluruh siswa-siswi sma tunas kelapa akan menghadiri pemakaman noa.

sedari tadi, yoshi hanya berdiri di depan cermin yang ada di kamarnya. pantulan dirinya selalu ia perhatikan dengan seksama. sudah rapi tetapi ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. tentang kematian noa dan...

keanehan yang ada pada pak mino dan ruang broadcast.

ia semakin berpikiran yang tidak-tidak tentang pak mino.

"yoshi, lo harus bisa mastiin kalau dalang dari semua ini adalah pak mino," gumamnya sambil merapikan sedikit rambutnya yang agak memanjang dengan minyak rambut.

"KAK YOSHI! KAKAK MASIH NAPAS KAN? KAKAK GAK PINGSAN KAN? KAKAK GAK BUNUH DIRI KAN? JAWAB KAK, GUE BUTUH JAWABAN!"

suara itu adalah suara junghwan. hanya anak itu yang berani menggedor-gedor pintu kamar yoshi selain dua sepupunya—yuta dan hina.

dengan malas, yoshi membuka pintunya dan memerlihatkan ekspresi datarnya ke Junghwan.

"junghwan masih waras kan?"

"ck, entah berapa kali gue dikasi pertanyaan kayak gini. emangnya kewarasan gue itu patut dipertanyakan ya?"

"ya jelas iya lah, lo itu memang gak waras."

junghwan mengernyitkan dahinya, "gak warasnya?"

"ya gak waras aja. gak ada alasannya."

junghwan ngedumel pelan. "lama banget sih dandannya. ini tuh mau menghadiri pemakaman bukan mau dateng ke kondangan."

yoshi memicingkan matanya ke arah junghwan. "gue harus rapi lah, yakali penampilan gue kucel. kalau gue kucel, entar arwah noa ngusir gue dari pemakamannya."

"bisa gitu ya diusir sama orang yang sudah meninggal," kata junghwan heran.

"bacot ah."


---------

"kak, kenapa bengong? ayo jalan!"

junghwan udah excited banget duduk bareng temen-temennya di dalem angkot.

"kenapa harus gue yang jadi sopirnya sih!" ujar yoshi frustrasi.

"alasannya karena lo punya SIM," jawab yoonbin yang duduk di kursi depan. disamping kursi kemudi.

"Lo juga punya SIM ya! enak aja!" yoshi tidak terima dengan semua ini.

"SIM gue mati, yosh. percaya deh." yoonbin udah pengen ngakak pada waktu itu juga.

"hyunsuk, jihoon sama junkyu juga punya SIM tuh," kata yoshi mulai menjalankan angkotnya.

"SIM A gue juga mati," ujar hyunsuk beralasan.

"gue mana punya SIM A, yosh. lo juga gak punya kan, kyu?" tanya jihoon ke Junkyu.

pertanyaan jihoon hanya dibales anggukan oleh junkyu.

"kok kalian tuh bisa kepikiran buat nyewa angkot sih?" tanya yoshi mulai penasaran. "ide gila siapa ini?"

haruto yang menjadi pencetusnya pun cuma ngakak. "ide gue, kak. gue mikirnya malah lebih bagus kalau berangkatnya bareng-bareng."

broadcast | treasure ft.yoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang