8. Sebuah Kisah dan Kejujuran

1.4K 119 22
                                    

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Pairing: SasuSaku
Warning: Bahasa Jepang (Romaji), Typo, OOC, Berisi Bahasa dan Konten Kekerasan, dll.
Rated: M
Genre: Action, Mystery, Vampire, Romance.

Happy Reading! (^_^)

∞∞∞∞∞

Sudah seminggu ini Sakura tinggal dengan Sasuke ― idolanya yang kini telah menjadi suami yang sangat ia cintai. Wanita bersurai pink itu mengganti pakaiannya untuk berenang di kolam renang sisi belakang rumah setelah mengantar Sasuke untuk pergi ke kantor agensinya.

Seorang kepala pelayan wanita bernama Natsuhi membawakan nampan berwarna putih yang berisi kopi hangat untuk Sakura. Wanita bersurai ungu itu tersenyum, "Nyonya, ini kopinya."

Natsuhi berusia tiga tahun lebih tua dari Sakura. Wanita bersurai ungu itu telah bekerja dengan Sasuke selama dua tahun ini. Sakura hanya mengetahui informasi itu saja. Begitupun dengan pelayan yang lainnya.

"Na-san, sudah berapa kali aku katakan. Panggil saja aku Sakura. Kau lebih tua dariku, bukan?." Sakura memprotes untuk kesekian kalinya.

Nyonya Muda Uchiha ini lebih nyaman memanggil Natsuhi dengan sebutan Na-san.

Sakura tak memandang orang dari segi posisi, jabatan, bahkan kekuasan. Jika dia memang lebih tua, Sakura harus bisa menghormatinya. Tapi perlu diingat, wanita bersurai pink itu akan melakukannya jika orang itu memiliki perilaku dan sopan santun yang baik.

"Baik, Sakura." balasnya dengan senyuman hangatnya.

"Tunggu. Bagaimana jika aku memanggilmu nee-san saja? Selama hidup, aku belum pernah memiliki kakak perempuan." tawar Sakura serius.

"Lalu, bagaimana denganku?"

Pertanyaan tak terduga itu terdengar dari akses pintu yang menuju ke arah belakang rumah. Dokter bersurai pirang itu berdiri sambil membawa ransel pengobatan dan gun bag hitam milik Sakura.

"Ino! Apa kau tidak tahu caranya bertamu?" Sakura mengernyitkan dahinya. Kedua alisnya hampir menyatu dibuatnya.

"Pelayan pria mengantarku kemari." balas Ino enteng.

Sakura beranjak dari kolam renang. Ia berenang hanya dalam waktu beberapa menit saja. Ino telah mengacaukan kegiatannya.

"Manusia apa yang berenang dengan perban di tangannya." cibir Ino.

"Diamlah. Aku hanya ingin menjernihkan pikiran dan menetralkan emosiku." balas Sakura sambil memakai handuk piyama yang telah ia siapkan sebelum berenang.

"Ada apa?"

"Fans Sasuke mulai menggila." Sakura memutar bola matanya bosan.

Para fans suaminya terus mengomentarinya. Mereka menulis yang tidak-tidak di sosial media tentang Sakura. Ketikan-ketikan itu membuat emosinya terpancing. Namun, Sakura harus bisa mengontrolnya walaupun cukup susah.

[✔] The Guardian ― [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang