18. Kapten Yang Hilang

614 43 1
                                    

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Pairing: SasuSaku
Warning: Bahasa Jepang (Romaji), Typo, OOC, Berisi Bahasa dan Konten Kekerasan, dll.
Rated: M
Genre: Action, Mystery, Vampire, Romance.

Happy Reading! (^_^)

∞∞∞∞∞

Di atap gedung kantor pusat HKO, Sakura merebahkan dirinya di atas lantai atap sembari menatap langit sore. Sasuke tengah berlatih bela diri di lantai dasar. Saat sedang merasa nyaman menatap langit, tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

"Moshi-moshi, Sasori-kun. Ada apa?" ujar Sakura menyapa terlebih dahulu.

"Aku dan ayah sedang ada meeting di lantai empat. Sebentar lagi paket kiriman pil darah akan sampai di lobi. Tolong kau yang menerimanya saja." Sasori berkata diseberang telepon.

"Kenapa tak dikirim ke rumah saja?" Sakura memprotes.

"Ibu sedang berkunjung ke rumah nenek. Jika kau sudah menerima paketnya, letakkan saja di ruanganku," perintah Sasori yang langsung mematikan sambungan.

Sakura hanya mendengus sebal. Waktu istirahatnya terganggu dengan pekerjaan yang tidak bermanfaat. Dengan semangat yang tak kunjung datang, wanita itu mulai bangkit dari tidurnya.

Dengan menaiki lift kantor, secara singkat Sakura telah berada di lobi utama. Sembari menunggu sang kurir, Nyonya Muda Uchiha itu mengecek ponselnya yang bisa mengakses dan melihat rekaman CCTV kantor. Ia merasa lega mendapati Sasuke yang masih sibuk berlatih bela diri.

Bukan Sakura overprotective atau bagaimana, ia mulai ragu dengan pergerakan perusahaan. Pasalnya, niat Kizashi terhadap Sasuke masih abu-abu. Ia yang ingin membunuh menantunya itu juga memberikan pelatihan khusus untuk Sasuke. Apa maksud semua itu?

"Ayah, aku masih bertanya-tanya," batin Sakura.

Di dekat pintu masuk, Sakura melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam tanpa topi dan masker membawa paper bag berwarna putih dan berukuran sedang. Sudah dipastikan itu kurir pembawa pil. Sakura segera menandatangi dan menerima paketnya.

"Terima kasih," ucap Sakura sembari melangkah masuk.

Di ruangan Sasori, Sakura segera meletakkan paper bag di dalam loker berukuran sedang yang berada di sudut ruangan. Tak cukup susah baginya untuk membuka lemari yang memiliki kunci keamanan itu. Ia mengetahui kata sandinya karena Sasori memberitahukan sendiri padanya. Di dalam loker, Sakura mendapati dua pistol berbahan plastik―seperti pistol mainan anak-anak. Namun, replika senjata itu hampir mirip dengan aslinya dan berisi suntikan bius yang jika ditembakkan, targetnya akan pingsan.

[✔] The Guardian ― [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang