Hallucinations 2.

18 6 0
                                    

Sudah, pukul 23 Wib. Kamar yang terlihat tenang, sangat..tenang. Sampai, tidak ada satupun Orang yang mengetahui apa yang membuat kamar itu, terlihat begitu tenang. Apa kamar tersebut adalah kamar yang terhubung dengan lorong waktu?. Dimana, alam semesta terasa begitu sunyi.
Entahlah...Wanita, itu masih nyaman dengan posisi tidurnya.
Fanya. Dia sedang mengotak-atik ponselnya dengan lincah.

"Apa Gue, coba aja yak? cara mengaktifkan jessica gue sendiri, yaitu teman khayalan" Fanya terdiam,nampak sedang berfikir. Fanya kembali memainkan ponselnya dan segera mencari tahu, bagaimana caranya agar bisa mengaktifkan jessica method.

Cara mengaktifkan,Teman khayalan sendiri, yaitu dengan cara;

Membeli, kaset jessica method.yang dimana, akan menuntun kamu menjalani ritual tersebut.

Fanya, menutup ponselnya kembali. Setelah memesan kaset jessica method. Fanya melakukan itu hanya, karna Fanya, adalah tipe orang yang penasaran akan hal berbau mistis.

Brakkkkk...

Ah, lagi-lagi suara lemari itu. Lemari yang berada, di bawah lorong rumah peninggalan neneknya, itu. Yang sekarang menjadi rumah Fanya. Sering sekali mengeluarkan suara keras. Seperti, ada yang ingin keluar dari lemari tersebut.

Fanya, segera beranjak dari kasurnya. Dia, membuka pintu yang terselubung dengan ruangan bawah tanah.

Tk..tk..tk..

Fanya menuruni anak tangga, menyusuri lorong bawah tanah, yang hanya diterangi oleh satu lampu kecil. Ini, yang kesekian kalinya Fanya ke ruang bawah tanah, untuk melihat keadaan disana. Namun, tetap saja hasilnya nihil. tidak ada apapun disana. Hanya ada, buku buku dan beberapa kursi, lemari, meja yang telah usang.

Masih, sama dengan yang kemarin. Ruang bawah tanah ini, tidak ada yang berubah dan tidak ditemukan apapun. Hanya, ada debu yang bertaburan di lantai. Kecuali, lantai depan pintu lemari itu dan atas lemari itu. Tidak ada satupun debu, disana.
Aneh..Fanya berbalik badan, ingin kembali ke kamarnya.
Tetapi....

Gebrak...brak...

Lemari, itu kembali mengeluarkan suranya. Dan benar! Pintu lemari itu bergerak, seakan ada yang ingin keluar, namun terkunci.

Fanya, membuka lemari tersebut.

Hening.

Tidak ada apapun, bahkan tidak ada sedikit pun, debu di sini.

Fanya, hanya mengangkat bahunya. Merasa tidak tahu apa-apa. Rumah ini, adalah rumah peninggalan neneknya. Dan Fanya, tidak begitu  mengetahui tentang hal-hal di dalam rumah ini.

Saat Fanya, terdiam. Terasa, angin sepoy sepoy di ruangan bawah tanah itu. Angin??? Dari mana angin itu, bisa datang?, sedangkan ini, adalah ruangan bawah tanah. Tidak ada udara sedikitpun, yang masuk.

Entahlah.

Yang, berada dibenak Fanya adalah, adalah. Adakah, sebuah rahasia di bawah ruang bawah tanah ini?

Sepertinya, tidak. Hanya ada buku-buku di ruang bawah tanah ini. Entah buku apa?. Namun, mengapa buku buku itu, tidak dimasukkan saja, ke lemari kosong, yang suka mengeluarkan suara aneh itu?. Mengapa dibiarkan berdebu di atas meja?

Hallucination (END✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang