Fanya semakin panik. Apakah benar dia, berada di dimensi lain?? Lantas, Fanya harus bagaimana?? Disini sangat sunyi.
...
Fanya mulai memberanikan dirinya, untuk berjalan mencari jalan keluar, menuju dunia nya. Fanya menyusuri lorong rumahnya, walau kenyataan nya berada di dimensi lain.
"Hikss.. Hiks.. Hiks.."
Fanya mendengar tangisan seseorang. Mata Fanya mencari sumber suara tersebut."Reza? " Fanya melihat Reza yang sedang menangis di sudut ruangan. Fanya melangkah, untuk menghampiri Reza yang sedang menangis.
"Tapi, mengapa Reza bisa ada di sini? Bukan kah, ini adalah dimensi lain? " Fanya menghentikan langkahnya dan berfikir sejenak.
"Baik! Disaat, seperti ini. Gue Fanya, harus individualisme. Karna gue gak tau Dia beneran Reza atau hanya Hantu iseng. " Fanya memejamkan matanya dan menutup telinganya menggunakan kedua telapak tangannya, berusaha mengabaikan Reza yang sedang menangis dihadapannya.
Perlahan.. Perlahan.. Suara tangisan, itu mulai mengecil.. Dan berhenti.Perlahan, Fanya membuka matanya dan melepaskan telapak tangannya yang menutupi telinganya.
Dan...
Fanya dikejutkan, oleh Anak itu, dengan muncul secara tiba-tiba dihadapan Nya.
(Backsound ngagetin ala Indonesia)Author pov:
Bayangin, kalo kalian yang ada diposisi Fanya. Kalian bakal bagaimana? Kabur? Teriak histeris? Atau hanya terdiam?"Aaaaaaaa" Fanya berteriak histeris, ketika melihat Anak yang seperti Reza, muncul secara tiba-tiba dihadapannya. Dan memasang senyuman yang terlihat mematikan. Perlahan.. Wajah Anak tersebut mengeluarkan darah dari pori-pori dan berganti wajah yang sangat menyeramkan. Mulut Anak itu, tersenyum dengan sangat... Lebar, sampai membuat bibir nya sobek. Dan terlihat taring yang sangat tajam.
Fanya berlari secepat mungkin, menjauh dari hantu tersebut. Namun, hantu tersebut juga terus mengejarnya. SIAPAPUN TOLONG!! FANYA DALAM BAHAYA!
Saat Fanya melihat ke belakang, ternyata hantu tersebut sudah tertinggal jauh. Fanya mencari tempat untuk bersembunyi. Lalu, Fanya masuk dan berdiri di balik pintu.
Tk.. Tk.. Tk..
Seperti ada suara langkah kaki berjalan.Fanya terus membungkam mulut nya dengan telapak tangan nya. Fanya, keluar dari balik pintu tersebut untuk memastikan bahwa keadaan sudah aman.
"Huhhh.. Aman" Fanya menghembuskan nafasnya. Dan berjalan ke luar, dan.. Hantu menakutkan itu kembali muncul dihadapan Fanya secara tiba-tiba.
"Aaaaaaa.. Pergi! " Fanya mulai memberanikan diri untuk mendorong hantu tersebut. Fanya berlari lagi, sekuat mungkin. Mungkin, jarak antara dia dan dimensi dunia nyata semakin menjauh. Entah mengapa, disaat Fanya berlari di lorong rumahnya, seakan sangat jauh. Seakan, lorong rumah Fanya sangat lah panjang.Hening.
Fanya menghentikan langkahnya. Fanya, melirik sekeliling nya. Kini, Fanya mulai berjalan pelan menyusuri lorong tersebut.Tkrrkk.. Trkk.. Trkk..
Terdengar, suara langkah kaki berjalan mengikuti Fanya dari belakang.
Bukan hanya satu Orang, melainkan seperti sekelompok Orang yang mengikutinya. Fanya berjalan semakin pelan.. Sangat pelan.. Namun, suara langkah kaki yang mengikuti Fanya berjalan pun, semakin pelan. Fanya menghentikan langkahnya. Suara langkah yang mengikuti Fanya menghilang. Lalu, Fanya berjalan, melangkahkan kaki nya kembali. Namun, suara langkah itu pun kembali terdengar. Fanya menghentikan langkahnya, dan menoleh ke belakang. Namun, tidak ada siapapun di sana, apalagi sekelompok orang yang mengikuti nya. Fanya, melangkah kembali dan suara langkah kaki tersebut terdengar lagi. Fanya mulai panik dan Fanya mempercepat langkah nya. Tetapi, suara langkah yang mengikuti nya semakin cepat. Dan Fanya semakin panik. Fanya berlari sekencang mungkin. Dan suara langkah tersebut berganti menjadi suara sekelompok orang yang sedang berlari di belakang Fanya.Konon, Hantu dapat melihat Manusia, namun Hantu tidak dapat mendengar Manusia. Begitu, pula Manusia. Tidak dapat melihat Hantu, namun dapat mendengar kan suaranya.
TBC:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallucination (END✅)
FantasiFanya. Wanita yang berprofesi sebagai psikiater, yang sedang mengobati pasien nya bernama Reza. Yang mengalami gangguan psikosis. Atau juga dapat disebut mengalami halusinasi berlebihan. Ternyata, justru ikut masuk ke dalam halusinasi atau imajinasi...