🌛17| Sebuah Fakta

2K 213 2
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Manusia hanya bisa bersungut-sungut. Merusak hatinya sendiri dengan kebusukan. Rasa bersyukur, sesusah apa untuk dilakukan?"
~Sweet Bullying|JJK

•••

Happy Reading~

Cha Hyorin

Aku duduk di kitchen bar miik Jungkook. Setelah mengisi perut aku merasa pulih walaupun masih agak lemas. Jungkook baru saja pergi menerima telepon dari seseorang. Aku masih belum percaya kalau dia tinggal di apartemen sebesar ini seorang diri. Ada apa dengan rumahnya. Bukankah lebih enak tinggal bersama keluarga.

Aku berjalan ke ruang tamu. Duduk di sebuah sofa yang ada di sana. Pikiranku masih saja terus melayang kemana-mana, memikirkan hidupku dalam beberapa jam ke depan.

"Bagaimana caranya aku kabur dari sini?"

Jungkook belum melakukan apa-apa padaku tapi, tidak menutup kemungkinan dia akan berbuat sesuatu. Cowok itu menyuruhku tidur di apartemennya, hanya berdua dengannya. Banyak yang bisa Jungkook lakukan padaku.

Aku terus terbayang adegan film yang menceritakan seorang cewek yang disekap. Aku tidak mau mengalaminya. Bagiku Jungkook sangat berbahaya. Nyawaku bisa terancam.

Samar-samar aku mendengar suara Jungkook dari lorong yang menghubungkan ruangan yang aku tidak tahu ruangan apa dan kamar Jungkook. Aku bangun dari sofa dan beranjak mendekati suara. Bersembunyi di salah satu dinding yang ada di sana. Bisa kulihat badan Jungkook walaupun hanya setengah saja.

"Apakah tidak ada perubahan?" Suara Jungkook sangat serius.

Jungkook mendesah ketika mendapat balasan dari orang yang tengah berbicara padanya lewat panggilan telepon. Hal itu membuatku penasaran.

"Tolong jaga baik ibuku. Jangan sampai wanita ular itu datang lagi. "

"Jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku. "

Aku terdiam di tempatku. Masih memikirkan perkataan Jungkook. Sangat terasa janggal. Jungkook menyuruh kepada orang yang di telepon untuk menjaga ibunya. Ibu yang mana. Bukankah ibu Jungkook sudah meninggal sekitar 7 tahun yang lalu akibat kecelakaan.

Ya, aku baru ingat itu. Berita kecelakaan itu sangat menggemparkan Korea Selatan. Kecelakaan besar terjadi dan menewaskan dua orang, ibu dan anak. Aku tahu bahwa itu adalah ibu dan kakak Jungkook yang meninggal. Kejadian itu terjadi tepat hari kelulusan SD.

Lalu mengapa Jungkook menyuruh orang untuk menjaga ibunya. Berarti ibu Jungkook masih ada sampai saat ini. Aku bertanya-tanya dimana dia.

Inilah mengapa Jungkook selalu panik ketika menerima telepon. Kepingan - kepingan memori dikepalaku menjawab semuanya. Ibu Jungkook pasti ada di suatu tempat yang orang tidak boleh mengetahuinya. Tapi, kenapa?

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jungkook penuh selidik. Aku tidak sadar dia sudah berada di depanku.

"Kau mendengar pembicaraanku?"

Aku menggeleng. "T-tidak aku baru saja ada di sini. "

Mata Jungkook memicing. "Kenapa kau gagap seperti itu?"

"Tidak... Hanya saja..., " Aku meringis. Jangan sampai aku ketahuan. "... Dingin, terlalu dingin sampai gigiku bergemelatuk."

Jungkook masih menatapku dengan selidik. Aku melihat ke arah lain menghindari kontak mata dengannya.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang