SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK
•••
"Semuanya akan baik-baik saja. "
~Sweet Bullying•••
Cha Hyorin
Jika orang bertanya apa yang kuinginkan di dunia ini? Kalau dulu aku akan menjawab aku ingin bahagia. Tapi jika saat ini aku ditanyai dengan pertanyaan yang sama, aku akan menjawab aku ingin Jungkook bahagia.
Aku bahagia melihat Jungkook bahagia. Sesederhana itu saja.
Aku pikir aku adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Nyatanya masih ada orang yang lebih menderita dariku. Hal itu membuat mataku terbuka lebar-lebar. Sehingga seharusnya aku lebih banyak bersyukur tentang hidup ini.
Malam ini sepulangnya dari Rumah Sakit, aku dan Jungkook tidak langsung kembali ke rumah. Aku dan dia setuju untuk jalan-jalan di sekeliling daerah rumahku.
Jungkook menggenggam erat satu tanganku menyusuri jalanan yang ada. Beban di pundaknya terasa ringan. Namun aku tahu masih banyak yang ingin dia ketahui tentang ibunya. Apalagi tentang fakta-fakta yang baru saja ia ketahui.
"Dingin sekali malam ini, " ucapku sambil mengusap-usap pipiku dengan tanganku yang satunya.
Jungkook menoleh dan mengambil ancang-ancang membuka jaket yang dipakainya. Namun dengan cepat aku langsung menahan tangannya membuat dahinya mengkerut heran.
"Kau mau berikan padaku, kan? Jangan! Udaranya sangat dingin. Kau akan mati kedinginan jika melepas jaketmu, " larangku secara beruntun.
Dia berdecak. "Aku tidak merasa dingin sama sekali. Pakai saja! Nanti kau sakit, " katanya.
Aku menggeleng seraya menyilangkan kedua tangan di depan dadaku. "Aku tidak mau. Please, jangan memaksaku. "
Akhirnya Jungkook mengalah. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya. Langkah kakinya terdengar menapaki jalan.
Jungkook mempunyai ciri khas ketika berjalan. Pandangannya lurus dengan dagu sedikit terangkat. Kalau di sekolah aura kejamnya akan sangat kentara. Kharisma cowok itu begitu menguar ketika melihatnya melewati koridor.
"Kau besok ke sekolah dengan siapa?" Jungkook bertanya.
Aku berpikir sejenak. "Aku pergi sendiri. Mungkin naik bus. Memangnya kenapa?" tanyaku.
"Aku ikut. Tunggu aku. "
Perkataannya membuatku melongo. Bukannya dia punya mobil dan sopir pribadi? Kenapa repot-repot naik bus?
"Bukankah apartemenmu lebih dekat ke sekolah daripada rumahku?" tanyaku heran.
"Aku ingin tau rasanya naik bus ke sekolah," jawabnya. "Aku juga ingin pergi ke sekolah bersamamu," tambahnya sambil menatapku.
Astaga, kenapa dia harus jujur seperti itu. Bibirnya tercetak sebuah senyum yang membuatku tersipu malu.
"Kau ada-ada saja. Kalau aku jadi kau lebih baik mobil pribadi daripada sempit-sempitan di dalam bus."
"Kalau begitu ikut denganku naik mobil."
"Aku tidak mau!" tolakku cepat. "Dari sekarang aku sudah bisa membayangkan bagaimana reaksi murid melihatku keluar dari mobilmu. Huh, aku tidak mau itu terjadi, " ucapku serius.
Siapa yang mau menjadi bulan-bulanan di sekolah nantinya.
Jungkook terkekeh kecil. "Artinya aku harus ikut denganmu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔
Teen FictionSweet Bullying | Jeon Jungkook BANGTAN'S SERIES #1 Semuanya berawal ketika Cha Hyorin mengetahui kalau ia bersekolah ditempat yang sama dengan orang yang dibencinya. Setelah tiga tahun ia bertemu lagi dengan musuh masa lalunya itu. Kesedihan yang I...