🌛05| Memori Masa Lalu

2.1K 258 84
                                    


SWEET BULLYING | JEON JUNG KOOK

•••

Sebuah kegelapan yang amat pekat akan hilang dengan setitik cahaya.
Sebuah keputus asaan yang begitu dalam akan hilang
dengan setitik harapan.
- Cha Hyorin

•••

Author Pov

Seoul, Gangnam.

Tujuh tahun yang lalu.

Liburan musim panas telah berakhir. Suasana terasa begitu hangat karena hari itu merupakan pertemuan kembali para murid sekolah dasar dalam menyambut semester baru.

Banyak dari mereka yang senang. Anak-anak berbondong-bondong memasuki gerbang sekolah setelah mendapat ciuman dari orang tua mereka. Senyum mereka begitu manis.

Ada seorang gadis kecil berumur sembilan tahun berjalan dengan gembira memasuki gerbang. Ia baru saja mendapat ciuman manis dari ayahnya. Ciuman perpisahan yang menyemangati dirinya hari ini.

Gadis kecil itu bernama Cha Hyorin. Ia menggendong tas berwarna merah dengan tema beruang. Pipinya tembam dan menggembung karena sedang mengunyah makanan. Kadang punggung tangannya akan menghapus remah-remah kue yang singgah di sekitar bibirnya.

Ketika Hyorin berjalan, lemak di tubuhnya akan ikut bergerak juga. Begitu miris saat umurnya masih terbilang kecil tapi ia memiliki badan yang besarnya dua kali lipat dari anak-anak seumurannya.

Bohong kalau dikatakan ia tidak pernah dihina. Hinaan sudah menjadi makanan keduanya setelah nasi. Tapi, ia tidak memusingkannya selama ia masih memiliki ayah dan ibu yang selalu menyayanginya.

Hyorin akan kesusahan ketika berjalan, makanya ia selalu melangkah dengan pelan. Ia merasakan sesak di dadanya jika berjalan terlalu jauh. Ia juga sangat membenci ketika disuruh berlari oleh gurunya karena ia akan menempati posisi terakhir plus dengan hinaan dari teman-temannya.

"Hyorin-a... !" Seorang gadis seumuran Hyorin mendekatinya.
"Annyeong. "

Annyeong : Halo

Hyorin tersenyum sehingga pipinya terangkat menuju mata. " Annyeong Nari-ya. "

Kang Nari memperhatikan Hyorin dari atas hingga bawah. Matanya memandang setiap lemak yang berada di sisi badan Hyorin.

"Liburan kali ini kamu makan apa, sih? Badan kamu makin besar aja, " kata Nari dengan tangan meraba lemak yang ada di lengan Hyorin.

"Aku makan nasi dengan ayam. Karena ibuku suka membuat kue, jadinya aku sering makan kue. Aku juga sering makan snack. Kamu mau minta? Aku punya banyak di dalam tas, " jelas Hyorin dengan mata berbinar.

Nari meringis seraya menelan ludah. Hyorin begitu menikmati hidup, pikirnya.

"Tidak. Ibuku tidak mengizinkanku makan snack."

Hyorin langsung bersimpati. Ia tidak bisa bayangkan kalau ibunya seperti ibu Nari. "Kasihan sekali. Makan saja snack ini. Ibumu tidak melihat juga. " Hyorin menyodorkan snack yang sudah terbuka di tangannya.

Nari menggeleng tidak mau. "Tidak mau. Nanti aku sakit, katanya."

Hyorin mengangguk-angguk sambil menarik kembali tangannya. "Yasudah kalau tidak mau. "

Hyorin dan Nari berjalan melewati lapangan.

"Hyorin, aku duluan ya," ucap Nari tiba-tiba.

Hyorin langsung menghentikan langkahnya. "Lho, kenapa? Kan kita berdua satu kelas."

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang