Jangan lupa vote dan komen!!
Tolong ramaikan kolom komentar bisa, kan?
Sedih gan komentar sepi💔Semangat yg lagi USBN🔥🔥
Sedikit panjang, jdi cari posisi yg pas biar enak bacanya
Typo tandain aja🙏
•
•💕Happy Reading💕
•••
BEBERAPA jam sebelumnya.
Calvin dan Melvin berjalan beriringan menyusuri koridor rumah sakit, menuju ruang inap Cherry.
"Tumben-tumbenan dia nggak mau ditemenin," ucap Melvin masih keheranan.
"Lagi pengen sendiri dia, Bang," sahut Calvin.
Melvin mengangguk pelan. Dia juga tahu perihal kedatangan Galen dan teman-temannya kemarin. Dia pun juga tahu masalahnya.
Melvin menghela napas pelan. "Gue cuma khawatir dia nggak ada yang jagain."
"Tenang, kan ada suster sama dokter di sini," ucap Calvin sambil merangkul Melvin.
Melvin tersenyum lalu mengangguk. Keduanya pun akhirnya sampai di depan ruang inao Cherry dan masuk.
Keduanya mengernyit saat mendapati ruang inap itu kosong tanpa penghuni.
"Di toilet kali, Bang," ucap Calvin sambil meletakkan bungkusan nasi uduk yang dibelinya tadi.
"Iya kali," sahut Melvin lalu berjalan ke arah toilet.
Tok! Tok!
"Chey? Lo di dalem?"
Tak ada sahutan.
Tok! Tok!
"Cherry?"
Cklek!
Melvin mengernyit saat pintu toilet tak dikunci, ia pun menyembulkan kepalanya masuk ke dalam namun tak ada siapa pun.
"Enggak ada," ucap Melvin pada Calvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? ✔️
Teen Fiction[SELESAI]✔️ [DISARANKAN UNTUK MEMBACA FEBRUARY TERLEBIH DAHULU] [Terdapat beberapa kata kasar dan adegan kekerasan. Harap bijak dalam membaca!] [Series stories of Mahardika's Series] °°° "Bisakah kita bersama, disaat takdir seolah memisahkan kita?" ...