°° EPILOG °°

459 39 148
                                    

Happy 9k viewers ❤🎉

Karena besok sudah memasuki bulan suci  Ramadhan, aku minta maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah🙏

Dan karena masih ada 4 ekstra part, jdi aku update nya malem ya

Jangan lupa vote dan komen

Tolong ramaikan kolom komentarnya ya

Terima kasih❤

Typo tandain aja🙏 


💕Happy Reading💕

💕Happy Reading💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••


4 tahun kemudian.

Gedebuk!

"Astaghfirullah! Aland!"

Bocah laki-laki yang barusan jatuh itu pun bangkit dan mengusap dada dan lututnya yang baru saja berciuman dengan lantai.

"Aland, ada yang sakit?" tanya Mamanya panik.

Bocah laki-laki bernama Aland itu pun menggeleng kecil. "Enggak ada, Ma."

Mamanya menghela napas pelan, membuat Aland merasa bersalah. "Maaf udah buat khawatir," ucap Aland pelan.

Cherry tersenyum lalu mengusak rambut putranya. "Lain kali hati-hati, ya? Dadanya sakit? Atau lututnya?"

Lagi-lagi Aland menggeleng. "Enggak papa, Ma."

"Mama paling nggak suka dibohongin, Al."

Aland menunduk. "I'm sorry, Mom," lirihnya pelan.

"So, tell mom where it hurts?"

Aland mengangkat kepalanya, menatap sang Mama lalu menunjuk dadanya. "Sedikit sesak."

Cherry mengusap dada putranya itu. Raut kekhawatiran benar-benar terlukis jelas di wajahnya. Bagaimana tidak? Aland terjatuh dari tangga, lebih tepatnya 3 anak tangga dari bawah. Memang tak terlalu tinggi, namun bagi Cherry itu sudah sangat membahayakan. Dia benar-benar mengkhawatirkan putranya.

"Lain kali turun tangganya hati-hati, ya? Jalannya pelan-pelan aja ga usah buru-buru," ucap Cherry menasihati.

Aland mengangguk. "Iya, Ma. Maaf udah bikin khawatir."

Cherry tersenyum. "Enggak papa."

Cherry berdiri setelah beberapa menit menyamakan tingginya dengan putranya. "Mau bantu Mama siapin makan malam?"

Can We? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang