Chapter 16

633 56 3
                                    

Taeyong menemui Baekhyun setelah tau kalau Jaemin ada dirumahnya dari semalam. Katanya, Jaemin sudah disana saat anak-anak sibuk dengan ambulans dan polisi.

"Bu, saya mohon jawab dengan jujur"  ucap Taeyong. Baekhyun menatap Taeyong dengan datar seperti biasa.

"Apa Jaemin adalah pelaku dibalik semua ini?"

"Kamu menuduh anak kamu sendiri?"

"Saya tidak akan menuduh kalau saja saya tidak mendengar bahwa Jaemin ingin membunuh Jisung. Belum lagi nanti orang-orang akan menuduh Jaemin karena hanya Jaemin yang tidak berhubungan baik dengan Jisung. Jadi saya mohon, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi malam itu"

Baekhyun kembali menatap Taeyong.

"Jaemin tidak mungkin berani melakukan hal itu"

Taeyong tampak berpikir sebelum terkejut dengan pemikirannya sendiri.

"A-apa jangan-jangan..."

"Ya... Saya pelakunya. Saya menyuruh orang untuk mendorong anak haram itu dari balkon. Kenapa? Kamu mau melaporkan saya?"

Taeyong semakin terkejut mendengar pengakuan Baekhyun. Jujur, ia membenci Jisung karena anak itu adalah anak Doyoung. Orang yang Jaehyun cinta sebelumnya, dan hampir membuat mereka gagal bertunangan. Tapi saat melihat wajah pucatnya saat di rumah sakit kemarin membuat hatinya terenyuh. Ia juga seorang ibu, tapi bagaimana Baekhyun bisa setega itu untuk membunuh anak malang seperti Jisung?

"Laporkan saja. Tapi setelahnya, kamu akan dapat surat gugatan cerai dari Jaehyun"

Baekhyun terkekeh melihat Taeyong menatapnya terkejut.

"Kamu pikir saya gak tau kalau Jaemin sebenarnya bukan anak kandung Jaehyun? Ya, saya tau. Jaemin anak kamu dengan Johnny, rekan kerja mu dulu"

~Heaven~

Bobby sudah berada di rumah keluarga Nakamoto. Bobby yang akan menangani kasus meninggalnya Jisung di kompleks ini.

Bobby bahkan sudah memberi tau Hanbin tentang hal ini. Dengan berakhir Hanbin yang pingsan dan harus dirawat di rumah sakit lagi.

"Jadi Dek Shotaro dan Dek Mashiho, jelaskan apa yang kalian lakukan sebelum hal itu terjadi. Om polisi dengar, Dek Mashiho yang pertama kali menemukan korban?"

Winwin memegang tangan Shotaro yang berada disampingnya. Sedangkan Yuta memeluk Mashiho.

Mashiho mengangguk pelan.

"C-chio yang pertama liat. Waktu itu, Chio denger suara kaya srek srek gitu. T-terus Chio keluar dan liat Kakak imut dibawah"

Bobby mencatat setiap kata yang dikeluarkan Mashiho di bukunya.

"Apa Dek Chio melihat orang lain disana?"

Mashiho menggeleng, "Chio gak liat siapapun, pas Chio ke sana Kakak imut udah kaya gitu"

Bobby mengangguk lalu beralih pada Shotaro.

"T-taro cuma main di ruang tengah, Taro gak tau apa-apa sebelum Chio teriak"

Setelah sesi interogasi dengan keluarga Nakamoto, Bobby pamit untuk ke rumah keluarga Jung. Bobby sudah melakukan interogasi dengan keluarga Lee, keluarga Hwang, keluarga Kim dan keluarga Bang sebelumnya.

"Jadi, saya boleh tau apa yang Dek Jaemin dan Dek Sungchan lakukan sebelum kejadian?"

Jaehyun menatapnya datar, Sungchan masih bungkam dengan wajah sembab. Sedangkan Taeyong berusaha menenangkan Jaemin yang masih menangis saat ini.

Jaemin sudah tau siapa pelaku dibalik kematian Jisung. Baekhyun, Oma nya sendiri. Ingin sekali Jaemin berkata yang sebenarnya, tapi Baekhyun mengancam kalau ia juga akan mengaku pada polisi bahwa selama ini ia memberikan bocoran soal untuk Jaemin. Dan itu akan membuat nilai Jaemin selama ini tak diakui dan berakhir dengan surat drop out untuknya. Dan semua citra dan impiannya akan hancur disini.

"S-saya di kamar tidur. Setelah acara potong kue selesai, saya belajar di kamar tidur. Karena diluar sangat berisik"

Sungchan menatap tajam Jaemin. Ia sangat kesal padanya. Jaemin tau semua hal, tapi Sungchan sama sekali tak diberi tau apa-apa.

"Kak, Kak Jiji itu anak nya Papa"

"..."

"Ternyata bener, Kakak udah tau. Tapi kenapa gak pernah bilang ke Papa? Apa Mama juga udah tau?"

"Mama udah tau dari awal"

"Cih! Terus kenapa kalian diem aja?! Kalian ngebiarin Papa memperlakukan Kak Jiji seperti orang asing! Padahal Kak Jiji juga anak kandung nya Papa!"

"Kakak cuma gak mau Papa nantinya malah lebih perhatian ke dia"

"Dasar kekanakan!"

"Mending kamu pergi, Kakak lagi pusing"

"Pusing? Jangan-jangan, Kakak tau sesuatu tentang kematian Kak Jiji"

"..."

Hanya karena alasan kekanakan itu, Jaemin membiarkan Jisung diperlakukan seperti itu oleh ayahnya sendiri. Sungchan kini menyesal karena tidak nekat membaca diary itu sejak awal.

"Kalau Dek Sungchan, gimana?" Tanya Bobby dengan ramah.

Sungchan menatap Bobby,  "Sungchan sibuk main sama yang lain, kami main ular tangga. Jadi Sungchan cuma tau kalau Mashiho teriak dan ya... Tapi Sungchan orang terakhir yang sampai disana"

Bobby tersenyum manis, ia berterimakasih pada keluarga Jung dengan keterangan yang ia berikan. Bobby berpamitan setelah mendapat keterangan dari semua keluarga yang ada ditempat kejadian.

"Om polisi, tolong cari tau siapa pelakunya. Uchan pengen Kak Jiji tenang disana, karena Uchan sayang sama Kak Jiji" ucap Sungchan yang mengantarkan Bobby ke depan.

Bobby berjongkok menyamakan tingginya dengan Sungchan.

"Om polisi pasti akan cari tau siapa pelakunya. Karena bukan cuma Uchan yang sayang Kak Jiji, tapi Om polisi juga"

"Eung?" Sungchan memiringkan kepalanya.

Bobby terkekeh gemas. Sungchan sangat lucu dengan wajah memerah itu.

"Tunangan Om polisi itu sahabatan sama Kak Jiji, jadi pasti Om polisi akan berusaha semaksimal mungkin"

Sungchan tersenyum lalu mengangguk tapi kemudian ia menatap Bobby serius.

"Om polisi, Uchan kayanya tau sesuatu"

Sky Castle; hyunsung ver.✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang