"Selamat pagi Nyonya Jung, Anda kami tangkap atas laporan pembunuhan berencana terhadap saudara Han Jisung"
Baekhyun menatap kedua polisi yang mulai memborgol tangannya. Ia pasrah saat digiring masuk ke dalam mobil polisi.
Begitu sampai di kantor polisi, Baekhyun diarahkan ke ruang interogasi. Tapi sebelum itu, ia melihat Jaehyun, Taeyong, Jaemin dan Sungchan yang menatapnya dengan berbagai pandangan.
Baekhyun hanya tersenyum miring, lalu masuk ke ruangan itu.
Sementara keluarga Jaehyun masih berdiam diri di ruang tunggu di sana.
"Jae, makasih udah maafin aku" ucap Taeyong.
Jaehyun tersenyum tipis, "Gimanapun juga, Jaemin tetap akan jadi anakku"
"Jaemin sebenernya bukan anak kamu"
"Apa?"
"Jaemin anaknya Johnny, aku pernah mengkhianati kamu. Tapi aku bersumpah, aku gak pernah berhubungan sama dia lagi selain masalah kerja"
Jaemin yang kepalanya dielus pun tersenyum, walau senyuman itu terlihat sendu.
"Makasih juga Papa udah maafin Jaemin"
"Selama ini Jaemin sama Jisung gak pernah akur, Pa. Kita saling benci buat jadi siswa terbaik disekolah"
Jaehyun mengangguk lalu memeluk Jaemin.
"Mama sama Kakak gak mau minta maaf ke Uchan?"
Sungchan merengut melihat Jaehyun dan Taeyong yang memeluk Jaemin.
"Ah iya, maafin Mama ya sayang. Mama janji mulai sekarang akan lebih adil buat menyayangi kalian berdua" Taeyong beralih memeluk Sungchan.
Sungchan mengangguk tanda ia memaafkan.
"Kakak juga minta maaf, gak pernah punya waktu buat main sama kamu" Jaemin dan Jaehyun ikut memeluk Sungchan.
"Uchan sayang Papa, Mama sama Kakak... Kak Jiji juga dan Mamanya Kak Jiji juga hehe"
~Heaven~
Jaemin sedang sibuk membereskan barang-barang yang berada di lokernya. Ia memasukan semuanya ke dalam tas yang ia bawa.
Hari ini Jaemin memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah. Dengan alasan yang sebenar-benarnya. Jaemin sama sekali tak menambah atau mengurangi kebenaran yang terjadi. Pihak sekolah pun mengerti dan memberinya izin.
Ada untungnya juga Jaemin tak punya teman, ia tak perlu repot-repot berpamitan sambil menangis.
"Lo mau pergi gitu aja, Jaem?"
Langkah Jaemin terhenti, ia membalikan tubuhnya.
"Jeno?"
"Lo mau biarin gue kerja sendiri jadi presiden siswa? Lo mau kabur gitu?"
Jaemin menunduk gugup.
"Maaf, Jen. Tapi kamu tau sendiri kan-"
"Gue tau dan gue pengen bantu Lo" ucap Jeno dengan senyuman.
"Hah?" Jaemin terbengong tak mengerti.
Jeno terkekeh lalu mengacak rambut Jaemin.
"Ternyata Lo lucu juga ya"
Blush
Pipi Jaemin memerah seketika.
Jeno membantu Jaemin memasukan barangnya kedalam tas, lalu menggendong tas itu.
"... Lo gak masuk kelas?" Tanya Jaemin ragu.
"Gimana gue bisa masuk kelas kalo temen gue yang satu ini mau pergi dari sekolah?"
Jaemin tersenyum haru, jadi Jeno selalu menganggap bahwa dirinya adalah teman?
"Apa rencana Lo habis ini?" Tanya Jeno saat mereka mulai berjalan keluar gedung sekolah.
"Kayanya gue mau sekolah paket, tanggung setaun lagi lulus. Habis itu gue mau kuliah diluar kota, biar mandiri"
"Ciee~ udah gak manja lagi~"
"Ih apa sih Jeno!! Tau darimana?"
"Satu sekolah juga tau kali kalo Lo itu anak manja~"
"Jeno!"
Jaemin mengejar Jeno yang terus meledeknya manja. Jeno tampak lebih terbuka jika bersama Jaemin. Dan Jaemin tampak malu-malu sekarang.
Hyunjin tersenyum. Ia dari tadi memperhatikan mereka. Awalnya ia ingin membantu Jaemin berkemas, tapi ia urungkan saat melihat Jeno juga menuju kesana.
Sepertinya ini salah satu alasan kenapa Jeno mundur dari Jisung.
"Maaf Ji, kayanya gue gak bisa buka hati buat Jaemin. Tapi biarin Jeno yang jaga Jaemin, Lo gak perlu khawatir"
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Castle; hyunsung ver.✓
Fanfic"Bahagia Jisung bukan di sini, tapi di surga sana sama Bunda nya" Start : 11/03/21 Finish : 18/03/21 **Book ini berisi cerita fiksi karangan penulis yang gak ada hubungan apapun dengan para idol terkait dalam kehidupan nyata. Alias cuma cerita khaya...