✽ Balas

3.5K 520 64
                                    

⸙ ⸙ ⸙

Lagi, ditempat yang sama, tidak dengan keadaan yang sama. Diruangan gelap hampa tak berujung, dua gadis layaknya pantulan tengah bertatap mata.

Salah satunya menatap dalam pada pantulannya yang mengukir senyum iblis.

"Aku hanya perasaan yang akan datang saat kau tak bisa mengontrol diri," tangannya naik, melambai mu.

"Sampai nanti"

⸙ ⸙ ⸙

Kau membuka mata, terpapar dagu lelaki itu dari bahwa. Ia tengah memakan ice stick berwarna biru kristal. Netranya memandangi pekarangan rumah.

Sudah seminggu berlalu setelah kau merasa baikan.

Kepala yang sedari tadi tertidur dipangkuan marga Okkotsu, terangkat. Memandangnya yang sudah menikmati aktivitas bangunmu.

"Tidur mu nyenyak, (y/n)-san?" Ice stick yang setengah jalan ia sodornya. "Mau?" tawar Yuta.

Karna ditawarin, kau memakannya sebagian. Kembali memandangnya hanya sejenak, kau alihkan netra ke lantai kayu.

"(y/n)-san?" panggilnya.

"Gomen" ucapmu setelah jeda.

Ungkapan untuk semua perilaku kasar terhadap Okkotsu Yuta selama ini.

Ia tersenyum tipis. Lagi, disetiap kau mengucapi kata maaf, dan setelah itu Yuta pasti akan membelai rambutmu.

"Tidak apa-apa. Aku melakukannya karna mau"

Kau mengepal tangan kuat. Semakin berundur bak padi berisi. Mungkin bagi orang, Yuta adalah manusia normal. Tapi bagimu... berbeda.

Sampai sekarang ia tetap bersikap lembut pada mu. Kekasaran mu disaat bertemu juga dimaafkan.

"Yuta mengerikan"

"Aku sakit hati mendengarnya"

"Yuta... manis"

"(y/n)-san juga manis"

Kelopak matamu mengerjap cepat, sudut bibir makin terangkat. Sepertinya kau mulai berniat main kata dengan lelaki remaja satu ini.

"Yuta... sugoii desu"

Ia terdiam, tidak langsung merespon seperti tadi. Telapak tangan Yuta naik mengusapi pipi halus mu.

"(y/n)-san sugoii"

Kau bertatap mata dengannya. "Tak ada yang hebat dari ku"

Diri Yuta semakin maju, ia menyatukan keningnya padamu. "Bagi ku kau hebat"

Yuta memberi pergerakan; mengangkat rahang mu. Bibir mungil menerima benda basah yang terasa manis dan hangat. Yuta menempelkan bibirnya pada mu cukup lama.

"Apa itu?" tanya mu selepas ciuman dilepas.

Yuta mengerjap cepat. "Ciuman? Maaf..." lirihnya.

Kau mendekat, mencium pipi Yuta yang berhasil memerah panaskan pipi tersebut.

Yuta memegang pipi bekas bibirmu tadi, memandangmu dengan raut terkejut. "Untuk apa!?"

"Untuk balasan ciuman tadi"

──── · · ⸙ 28 march 2021 ⸙ · · ────

Belum halal udah main cium saja, shshshsh.

O. Yuuta  ❛AkrasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang