Epilog

4.8K 525 67
                                    

⸙ ⸙ ⸙

"Aku berangkat dulu, (y/n)-san"

Sebelum menghilang di balik pintu Yuta memberikan ciuman singkat di kening, pipi, dan tangan mu.

Kau melambai kepergiannya. "Hati-hati"

Tangan yang melambai tadi kau dekap ke dada. Jantung mu berdetak lebih jelas, seakan ada musim panas yang terjadi di dalam sana.

Kau melukis senyum tipis, berbalik badan melakukan aktivitas yang mengisi kekosongan seraya menunggu ke pulangan Okkotsu Yuta.

⸙ ⸙ ⸙

Langit senja sudah mulai turun berganti gelap, ia berbincang pada teman satu angkatan.

"Okkotsu-kun!"

Obrolan Yuta terhenti, ia bergerak menghadap yang menyaut. "Ada apa, Gojo-sensei?"

"Apa (y/n)-chan baik?" tanya Gojo selepas sampai di depan Yuta.

"Dia baik"

"Begitu ya..." raut Gojo tak tergambar gembira.

"Apa ada masalah?"

"Sebenarnya─"

⸙ ⸙ ⸙

Langit hampir menggelap semua, ketukan di pintu utama terdengar. Ia berlari kecil menuju ke sana, lalu membukanya.

Kau melangkah mundur, netra membelalak tak percaya pada apa yang di depan mata.

Manik merah darah sedari tadi menunduk menatap tajam seperti silet padamu.

"Akhirnya aku menemukanmu"

Aura orang itu mendominasi di seluruh rumah. Kaki melangkah masuk mendekati dirimu.

"Karna kau..."

 
 
 
 
 
     
         

"...Aku jadi roh kutukan"

⸙ ⸙ ⸙

"Apa ada masalah, Gojo-sensei?" Yuta bertanya dengan polos.

"Sebenarnya..."

"...Murasame Ako tidak mati"

Yuta terdiam, ia ingat nama yang disebut tadi adalah sahabat terbaik gadis rapuh yang ia jaga.

"Maksud sensei?"

"Kau tau kan, setelah kejadian (y/n)-chan, tiga hari kemudian ada para shaman selalu pulang dengan terluka,"

Yuta mengangguk, menunggu kelanjutan.

"Mereka bilang roh kutukan yang menyerang, tapi kenapa roh itu tidak membunuh mereka? Kan lebih mudah dari pada melukai"

Yuta mulai berpikir hal yang sama. Setiap roh pasti akan membunuh manusia, seperti Mahito dan Ryoumen Sukuna.

"Berarti... (y/n)-chan telah mengutuk Murasame Ako"

Seperti kasus Rika-chan. Tanpa sadar Yuta telah mengutuk sahabatnya sendiri.

⸙ ⸙ ⸙

Kaki berhenti tepat di depan kedua sosok. (y/n) sudah terkapar dilantai bersama genangan darah.

Yang satu lagi atau lebih tepat roh kutukan─Murasame Ako─masih diam seakan menunggu sahabatnya benar-benar menghembuskan napas.

"Katanya kau bisa membunuhku" Ako berucap kepada Yuta tanpa melirik.

"Rika-chan"

Secepat angin dua roh kutukan tersebut hilang dari pijakan masing-masing. Meninggalkan hembusan angis bak badai.

"Hey! Cepat bunuh aku!" namun sudah di banting kuat netra merah darah Ako masih terbuka lebar.

Yuta mendekat pada nyawa yang sebentar lagi akan hilang. Tangan dipaksa meraih wajah Yuta. Nihil, tangannya jatuh di pertengahan jalan, Yuta menangkapnya. Ia letakkan telapak tangan dingin itu ke pipinya.

"(y/n)-san" pelupuk mata Yuta berisi air bening.

"Kau mengerikan Yuta..."

Sifat Yuta yang lembut menghadapi harimau seperti (y/n).

"...Kenapa kau menarik ku?"

Karna Yuta tau rasanya kehilangan yang berharga nan tersayang.

"...Aku bersyukur..."

Bersyukur dipertemukan dengan Okkotsu Yuta.

Ibu jari si gadis menghapus jejak air mata yang akan kembali lagi mengalir lebih panjang tanpa henti.

"Thanks for all..." ia paksa bibirnya mengukir senyuman.

"...Oyasuminasai" netra (e/c) menutup dan tak akan terbuka kembali.

 
 
    
     
        
      

"Oyasumi, (y/n)-san..."

      
      
        

"...Aku menyayangimu"
      
        
      

─END─

°∴,*⋅✲ᴀᴋʀᴀꜱɪᴀ || ᴏᴋᴋᴏᴛꜱᴜ ʏᴜᴛᴀ✲⋅*,∴°

thank you for following the Akrasia story.
You can follow me for other fanfic.
see you on another fanfic.
I love you all.
Thanks you very much.


31 march 2021

O. Yuuta  ❛AkrasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang