01. Uring-uringan

7.9K 931 192
                                    

Pergi ke pernikahan mantan mungkin akan menjadi hal horor sekaligus mengerikan bagi sebagian orang. Bukan karena setan yang mengikuti, tapi kenangan lama yang seakan terus menghantui. Pertimbangan antara datang atau mengabaikan pun menjadi buah simalakama. Lebih-lebih, saat pernikahan itu dilangsungkan oleh mantan yang masih sangat sulit untuk dilupakan. Apalagi, mantan yang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Makin terpaculah adrenalin untuk mendatangi tenda biru itu.

Kini, itu yang dirasakan Renatta, gadis cantik bermanik legam nan sipit. Dengan berat hati, Rena harus merelakan mantan kekasihnya untuk bersanding dengan wanita lain. Padahal, dulu sang pujaan hati pernah berjanji untuk menua bersama. Katanya, "Setelah kamu lulus kuliah, kita beberes ya. Aa mau lamar kamu. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia sampai kita jadi kakek dan nenek."

Janji itu masih Rena ingat hingga sekarang. Setiap kata yang terdengar masih manis dan indah. Sekarang, sudah lebih dari satu tahun Rena lulus menyandang gelar Sarjana Desain, ternyata janji manis itu malah terucap untuk orang lain. Mungkin benar kata A Jay, pacaran itu ujung-ujungnya pasti di pelaminan. Kalau bukan sebagai mempelai, setidaknya jadi tamu undangan.

Ironis?
Ya, mau bagaimana lagi?
Namanya juga jagain jodoh orang.

Bicara tentang A Jay, Rena hampir lupa untuk membangunkan kakaknya itu. Setelah subuhan di masjid, A Jay bilang mau tidur dulu sebentar. Pria itu kembali menenggelamkan tubuhnya di dalam balutan selimut tebal kesayangannya.

Gadis berlesung pipi itu melirik jam dinding di kamarnya sebelum kembali merapikan sedikit riasan. Sebenarnya, sejak tadi Rena sudah siap untuk pergi kondangan. Tubuhnya sudah terbalut setelan batik khas untuk kondangan. Dress tanpa lengan yang menutupi hingga lututnya itu terbalut indah membentuk lekuk tubuh Rena yang memang sejatinya sudah sangat indah. Wajahnya dirias tipis. Rambut hitam bergelombang miliknya juga ditata sederhana Namun, tidak pernah mengurangi kecantikan paripurna dari seorang Renatta Dwi Putri binti Koko Sujana.

"Ih, A Jay udah bangun mereun, ya! Udah siang gini." Rena bermonolog sambil menatap pantulan dirinya sendiri di balik cermin. Sebentar bagi A Jay itu, bisa setara dengan satu abad. Sekarang, matahari sudah hampir di atas kepala, tapi si sulung tak kunjung turun dari kamar.

"A Jay! Udah bangun belum? Kita berangkat, kuy!"

Tak mendapat jawaban si pemilik nama, Rena segera meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju kamar A Jay di lantai atas. Bahkan, Rena sengaja menghentak-hetakkan kakinya, menciptakan bunyi langkah yang hampir terdengar di seisi rumah.

Tanpa mengetuk pintunya sama sekali, Rena nyelonong masuk ke dalam kamar yang didominasi oleh warna hitam dan abu-abu. Rena pandangi kamar berbau rokok dan berantakan itu. Sesuai dengan dugaan Rena, A Jay masih masih berkelana dalam mimpi indahnya. Dengkuran halus A Jay bahkan masih bekumandang di sana.

"Aa ... bangun ih. Hayuk! Berangkat! Keburu sore ih!" Dengan suara cemprengnya, Rena merengek. Selimut abu-abu yang dipakai A Jay, Rena tarik-tarik hingga terlihat tubuh bongsor sang kakak yang tengah meringkuk sambil memeluk guling panjang berwarna merah jambu tanpa sarung.

"Kondangan sendiri aja atuh, Dek. Aa ngantuk ... demi Allah," gumam A Jay pelan.

Nama aslinya Jepri. Kalau nama lengkapnya Jepri Eka Putra bin Koko Sujana, tapi lebih sering dipanggil A Jay alias Aa bule kasep kabina-bina yang juga identik dengan kedua kempot alias berlesung pipi mirip Rena. Kalau kata Rena, kasep sih kasep, tapi magerannya seorang A Jay luar binasa tak tertolong lagi. Pemuda itu kembali menyelimuti seluruh tubuhnya untuk kembali tidur dengan bahagia.

CABAR (Calon dari Baros)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang