22. home

109 38 2
                                    

Warning (18+)

Hati-hati typo bertebaran-!!!
And
Happy Reading-!!!

_________________________________________

Keluarga kecil Kim memasuki rumah dengan aura yang sangat bahagia. Kini keadaan rumah akan berubah menjadi lebih berwarna anak kecil akan berlarian ke sana kemari sungguh menggemaskan

Tae terus menggendong Mark membuat Jennie merasa sedikit kasihan kepada anak nya karna dari kemarin ia belum mendapatkan kasih sayang dari papah nya

"Tae bisakah kamu menggendong Yeji dari kemarin kamu terus menggendong Mark" ada nada ragu disana

Tae dan yang lain langsung menatap Jennie lalu menatap bayinya bergantian "ohh Tae kemarikan Mark aku akan menidurinya" senyum canggung Jisoo

"Ohh Mark sudah tidur dan aku mulai sekarang akan tidur dengan mu mari kita ke kamar" Jennie menatap kepergian Tae tidak percaya

Jisoo menatap Jennie kasihan dia menghampirinya "Jenn nanti aku akan bicara dengan Tae untuk adil oke" Jennie tersenyum lalu mengangguk

"Aku ke kamar dulu ya" tanpa mendengar perkataan Jisoo selanjutnya Jennie sudah naik ke atas

Tzuyu menghampiri Jisoo yang masih terdiam di tempat "kasihan sekali Jennie sangat menyedihkan" Jisoo menatap Tzuyu lalu menunduk

Kenapa Tae melakukan itu?, batinnya bertanya

Tzuyu melihat Jisoo masuk kedalam kamar meninggalkan dia seorang diri "sayang apakah kamu akan bernasib sama dengan anak dari tante mu itu huhh ini begitu melelahkan"

Jennie menatap anaknya yang tertidur dia mengelus kepala nya sayang "maafkan ibu nak karna tidak bisa membuat kamu merasakan kasih sayang dari papah mu ibu tidak tau apa yang harus ibu lakukan sekarang ibu lelah nak tapi ibu tidak bisa apa-apa hiks" jika anak nya sudah besar dan dia tau ibu nya menangis dia tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi dia yang akan menghapus air mata dari ibu nya

Jisoo merasa ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya angin menghembus membuat rambut panjang nya berterbangan

"Tae mengapa kamu melakukan itu kepada Jennie dan anak nya kamu tidak boleh melakukan itu kamu harus adil Tae" Tae membalikkan tubuh Jisoo

"Kamu tidak perlu tau sayang aku melakukan ini karna aku memberikan pelajaran untuk Jennie karna dia mau-mau saja memberikan nama nya dari pria lain apalagi pria itu adalah mantan nya dia" Tae mengelus rambut Jisoo yang lembut

"Tapi Tae kamu tidak bisa melakukan itu Jennie mempunyai alasan nya sendiri kenapa dia seperti itu mungkin saja kan itu sebagai tanda terima kasih karna pria itu sudah bersedia menemaninya lahiran" ada nada kesal dan marah di perkataan Jisoo

"Ya sudah aku akan berlaku adil untuk anak-anak ku kau senang hmm" Tae mecoel dagu Jisoo menggoda

Tae mendekatkan wajah nya dan Jisoo menutup matanya membuat Tae semakin mendekatkan wajahnya dan Tae pun melumat bibir Jisoo mesra

Tae menarik tengkuk Jisoo untuk memperdalam lumatan nya mereka bermain lidah terus melakukan itu Tae menggendong wanita itu tanpa melepaskan ciuman nya

Tae meniduri tubuh Jisoo dan menciumi seluruh leher wanita itu membuat Jisoo melenguh "Tae aku baru saja keluar dari rumah sakit tidak mungkin kita melakukan itu"

Tae menatap Jisoo dalam lalu dia pun mengeluarkan smirk "bukankah Mark membutuhkan teman untuk bermain bola hmm" Jisoo menggeleng

Tae membuka baju yang menutupi tubuh Jisoo dia lumat payudara Jisoo membuat wanita itu mendesah Tae melepaskan seleruh pakaian Jisoo begitu pun pakaian miliknya

Square || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang