🥚

386 11 0
                                    

bottom!Jongho
Top!Wooyoung

Malam itu, Wooyoung dan Jongho memutuskan untuk menghabiskan waktu di apartemen kecil mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, Wooyoung dan Jongho memutuskan untuk menghabiskan waktu di apartemen kecil mereka.

Hujan rintik-rintik membasahi jendela, menyisakan titik-titik air yang menetes perlahan, seolah mengikuti irama hati mereka yang berdebar tak tentu. 

Wooyoung mengambil sebatang lilin dari rak. Lilin itu berwarna oranye dengan aroma kayu manis dan cengkeh yang menenangkan, seperti hangatnya pelukan di musim gugur. Ia menyerahkan lilin itu kepada Jongho yang sudah menunggu dengan pemantik di tangan. 

"Kalau lilin ini dinyalakan, ruangan ini akan penuh kenangan," kata Wooyoung sambil tersenyum. 

Jongho mengangguk pelan, mata hitamnya menatap lilin itu dengan perasaan yang sulit diuraikan. "Aroma musim gugur selalu membangkitkan banyak perasaan, ya?" 

"Ya," jawab Wooyoung lembut. "Seperti menyadarkan kita bahwa waktu berjalan begitu cepat." 

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Jongho menyalakan lilin itu. Api kecil mulai menyala, menari-nari dalam gelap, memancarkan cahaya hangat yang memantul di dinding-dinding apartemen mereka. Harum rempah-rempah langsung memenuhi ruangan, membalut mereka dalam rasa nyaman dan tenang. 

Mereka duduk berdampingan di lantai, bersandar di sofa. Mata mereka tertuju pada lilin yang terus membakar, seolah tak ingin kehilangan satu momen pun dari malam itu. 

Wooyoung menatap Jongho dengan penuh kasih, "Kadang aku berpikir, hidup kita seperti lilin ini. Mungkin sederhana, tapi tetap bisa memberi kehangatan." 

Jongho menoleh, senyumnya perlahan muncul. "Dan meski lilin itu akhirnya padam, cahayanya akan selalu kita ingat." 

Wooyoung merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat. Ia meraih tangan Jongho, menggenggamnya erat. "Selama kau ada di sini, aku tidak takut pada kegelapan." 

Malam semakin larut, tetapi bagi mereka, waktu seakan berhenti.

Hanya ada mereka berdua dan cahaya lilin yang terus membara, menemani dua hati yang berjanji untuk selalu bersama, menghangatkan satu sama lain, seperti aroma musim gugur yang tak pernah hilang dari ingatan.

Hanya ada mereka berdua dan cahaya lilin yang terus membara, menemani dua hati yang berjanji untuk selalu bersama, menghangatkan satu sama lain, seperti aroma musim gugur yang tak pernah hilang dari ingatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingled Round • ATEEZ Slash Challenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang