Yunho duduk di sofa dengan wajah yang tampak lelah.
Hari itu adalah hari yang sibuk, penuh dengan jadwal latihan yang padat dan persiapan untuk penampilan mendatang. Wooyoung melihat keadaan Yunho dan merasa iba, lalu memutuskan untuk membuat sesuatu untuk menyegarkan pikiran temannya.
"Wah, Yunho, sepertinya kamu butuh sesuatu yang hangat untuk melepas penat," ujar Wooyoung dengan nada ramah.
Yunho mengangguk, "Iya, aku benar-benar merasa lelah hari ini."
Wooyoung tersenyum lembut, "Baiklah, tunggu sebentar ya. Aku akan membuatkanmu coklat panas."
Yunho terkejut dan tersenyum, "Benarkah? Terima kasih, Wooyoung. Tapi tidak usah repot repot."
Wooyoung menggeleng, "Tidak merepotkan. Aku senang bisa membantumu merasa lebih baik."
Dengan cepat, Wooyoung masuk ke dapur dan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat coklat panas. Dia mencampurkan susu, coklat bubuk, dan sedikit gula dalam panci kecil, lalu memanaskannya di atas kompor.
Beberapa saat kemudian, aroma harum coklat mulai tercium di ruang tamu. Yunho tersenyum senang saat melihat Wooyoung kembali dengan dua cangkir coklat panas yang masih mengepul asapnya.
"Inilah coklat panas buatmu, Yunho," kata Wooyoung sambil menyerahkan satu cangkir kepada Yunho.
Yunho menerima cangkir dengan penuh rasa terima kasih, "Terima kasih banyak, Wooyoung. Kamu benar-benar luar biasa."
Wooyoung tersenyum dan duduk di samping Yunho di sofa. Mereka berdua menyeruput coklat panas mereka dengan nikmat, sambil berbagi cerita tentang hari mereka.
"Sungguh menyenangkan bisa duduk di sini bersamamu," ucap Yunho dengan tulus.
"Sama-sama, Yunho. Aku senang bisa membuatmu senang," jawab Wooyoung sambil tersenyum lembut.
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama, menikmati coklat panas yang hangat dan suasana yang tenang.
Dalam momen-momen seperti itu, kelelahan mereka terasa sirna, dan hanya ada kehangatan dan kebahagiaan yang menyelimuti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
