🍛

125 7 0
                                    

bottom!Jongho
Top!Mingi

.

Hari itu cerah di taman kota.

Jongho dan Mingi berjalan-jalan bersama, menikmati sinar matahari yang hangat. Mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama-sama, jadi mereka berdua sangat senang bisa bertemu.

Mereka berdua berjalan-jalan di sepanjang taman, bercerita tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka.

Namun, tiba tiba, Mingi mendapat ide nakal. Dia mendekati Jongho dengan ekspresi misterius di wajahnya.

"Hei, Jongho, kamu tahu apa yang aku suka lakukan?" kata Mingi dengan nada yang ceria.

Jongho menatap Mingi dengan curiga. "Apa itu, Mingi? Aku tidak suka tatapanmu."

Tiba-tiba, Mingi melompat ke depan dan mulai menggelitik Jongho dengan cepat di perutnya. Jongho terkejut dan tertawa terbahak-bahak, mencoba melawan serangan itu.

"Ahahaha! Hentikan, Mingi! Hahaha!" teriak Jongho sambil berusaha melepaskan diri.

Namun, Mingi tidak akan berhenti begitu saja. Dia terus menggelitiki Jongho dengan ganas, menyebabkan Jongho berlutut sambil tertawa kelelahan.

"Haha, ampun, Mingi! Hahaha, aku menyerah!" kata Jongho di antara tawa-tawa.

Mingi akhirnya berhenti.

"Baiklah, baiklah, aku akan memberimu istirahat. Tapi ingat, ini belum selesai!"

Setelah insiden di taman, Jongho dan Mingi kembali ke rumah Jongho untuk melanjutkan pertarungan mereka.

Mereka berdua duduk di ruang tamu dengan senyum lebar di wajah mereka.

"Kau siap untuk ronde kedua, Jongho?" tanya Mingi sambil mengedipkan mata.

Jongho menyeringai. "Tentu saja! Aku akan menang kali ini!"

Mereka berdua berdiri di tengah ruang tamu, siap untuk memulai pertempuran mereka. Mingi menyerang terlebih dahulu, dengan cepat melompat ke depan dan mulai menggelitiki Jongho di sisi pinggangnya.

Jongho langsung terjebak dalam serangan itu, tertawa keras sambil berusaha menghindari sentuhan Mingi. Namun, Jongho tidak akan menyerah begitu saja. Dia dengan cepat berbalik dan mulai membalas serangan, menyerang Mingi dengan kedua tangannya.

Tak lama, ruang tamu penuh dengan tawa riang mereka berdua, keduanya berusaha keras untuk memenangkan pertarungan itu.

"Ha ha ha, kamu tidak akan menang, Mingi!" kata Jongho sambil mengejek.

Mingi hanya tersenyum dan terus menggelitiki Jongho dengan penuh semangat.

Mereka berdua terus bertarung, tidak mau menyerah sampai satu di antara mereka akhirnya menyerah.


Setelah pertarungan yang panjang dan sengit, keduanya akhirnya terjatuh ke lantai, tersenyum lebar dan bernapas berat.

Jongho dan Mingi saling menatap, merasa puas dengan pertarungan yang mereka lakukan.

"Apa kita harus berhenti sekarang?" tanya Jongho dengan napas terengah-engah.

Mingi tersenyum. "Aku pikir kita sudah cukup lelah sekarang. Aku rasa kita berdua sudah menang."

Jongho tertawa. "Benar juga. Aku merasa seperti tidak bisa bernapas lagi!"

Mereka berdua tertawa bersama-sama, merasa lega setelah pertempuran yang panjang. Akhirnya, mereka berdua berdiri dan saling berpelukan, merayakan persahabatan mereka.

"Terima kasih, Mingi, untuk pertarungan yang menyenangkan," kata Jongho dengan tulus.

Mingi mengangguk. "Sama-sama, Jongho. Aku tidak akan menyukainya jika tidak ada kamu di sini."

Mereka berdua kemudian duduk di sofa, menikmati kebersamaan mereka dengan senyum di wajah mereka.

Perseteruan mereka telah berakhir, persahabatan mereka pun akan tetap kuat dan abadi.

Perseteruan mereka telah berakhir, persahabatan mereka pun akan tetap kuat dan abadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingled Round • ATEEZ Slash Challenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang