Kenapa Ray melukai dirinya sendiri ?!
'Yah, dia bisa saja melakukannya sebagai pelepasan setiap perlu menghilangkan stres. Apapun itu, temannya cukup pintar untuk tidak melakukannya di tempat yang terlihat seperti pergelangan tangan'. Norman mempertimbangkan kemungkinan itu sejenak, sebelum mengingatkann dirinya sendiri tentang kesepakatan mereka untuk tutup mulut tentang masalah satu sama lain.
Ray jelas memutarbalikkan kesepakatan mereka. Dia mengabaikan kesehatannya sampai tubuhnya runtuh.
Norman tidak menentang jika Ray ingin kebebasan dan privasi, selama dia baik-baik saja.
Haha, Ray pasti marah jika tahu dia masih menyelidiki tentangnya tapi asalkan dia menyimpan hasil penyelidikan di dalam kepalanya dan berpura-pura tetap setia pada janji mereka tentu tidak akan ada apa-apa kan ?
Ray tidak akan tahu jika tidak ada bukti. Dia mungkin pintar, tapi bahkan mata abu-abu indahnya yang tajam tidak bisa membaca pikiran.
Norman mengulurkan jarinya yang masih gemetaran ke bekas luka Ray, mencoba memahami bekas luka yang mengerikan itu.
Inikah sebabnya Ray menatap pisau dan garpu dapur bebarapa kali ...?
Hal itu adalah kemungkinan yang sangat nyata, tetapi Norman tidak ingin mempercayainya. Bayangan Ray yang menggaruk dan merusak telinganya sendiri dengan pisau dapur membuat tubuhnya mual. Dia menarik napas dalam-dalam, menghapus gambaran berdarah dan rengekan kesakitan di kepalanya dengan fokus pada kelemahan teorinya.
Ray tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada cedera. Dia selalu berhati-hati dengan tugasnya dan bahkan mengeluh beberapa kali saat dia mendapat luka. Dia juga terlalu pintar untuk memulai kecanduan yang begitu berbahaya, bahkan untuk buku yang begitu dicinyainya, dia tidak pernah kecanduan.
Alasan-alasan itu membuat Norman yakin Ray tidak mungkin melakukan hal seperti ini, tetapi dia masih menyimpan kemungkinan Ray memang melukai diri sendiri di dalam hatinya. Dia mencari sesuatu hal yang bisa membuat temannya itu cukup putus asa untuk menyakiti dirinya-
Bagaimana kau tahu pasti dia melukai dirinya sendiri? Luka yang lebih baru agak rapi, bisa saja dilakukan oleh orang lain kan ?
Genggamannya pada Ray secara tidak sadar menegang. Suasana hatinya menurun drastis.
Yah, itu hanyalah salah satu dari berbagai spekulasinya. Dia tidak memiliki cukup data untuk memvalidasi idenya, apalagi mencurigai saudara-saudaranya yang tercinta, tetapi seberapa kecilpun kemungkinan itu, sudah cukup untuk mengubah suasana hatinya menjadi kekacauan. Mata birunya dengan cepat kehilangan semua kehangatannya.
Kakak-kakaknya terlalu baik untuk itu. Tidak mungkin mereka akan menyakiti Ray. Tidak mungkin...
Tapi...
Jika hipotesisnya memiliki sedikit kebenaran...
Mereka akan menyesalinya.
Empat ketukan di pintu membuatnya keluar dari pikirannya yang gelap.
Ah, dia tahu ketukan itu. Wajahnya kembali menunjukkan senyum lembut khasnya saat dia menyaksikan Emma membuka pintu dengan berseri-seri adan membawa dua nampan makanan di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile (While You Can)
FanficBagaimana jika Norman jatuh cinta dengan Ray dan bukan Emma ? Apakah masa depan akan berbeda ? Berseting sebelum season 1.