CHAPTER 15; 十五

1.9K 267 37
                                    

"...tidak bisa."

"Kok gitu? Terus aku tidur dimana?" Yibo mulai panik ketika He Peng menolah permintaanya.

He Peng mengendikkan bahu, "Di mobil kek apa, dah ya. Aku balik dulu, bubay!"

"Sial!" Yibo mengumpat.

"Oh iya." He Peng membalikkan badannya menghadap Yibo, "Katanya ada penjaga ghaib diluar. Hati-hati, ya." Tanpa rasa bersalah karena sudah menakuti Yibo, He Peng berlalu begitu saja menuju kamarnya.

"Ngada-ngada kamu!"

Semaco-maconya Yibo, tetap saja dia takut sama yang namanya hantu atau setan. Setan itu seram, kalau wajahnya cantik kan bisa dibicarakan lah.

Akhirnya Yibo pasrah dengan keadaan, Xiao Zhan sudah mengunci pintu dari dalam, sudah jelas ia sangat marah dengan Yibo. Yibo tidak punya pilihan lain untuk keluar villa, tidak mungkin dia tidur didepan pintu seperti seekor anjing tersesat. Semua kamar juga sudah ditutup, pasti orang-orang sudah tidur.

Cepat sekali tidurnya, giliran Yibo sedang bernasib sial seperti ini mereka tidak ada.

Untungnya salah satu bis tidak dikunci, Yibo bisa tidur disana. Malam ini mungkin malam terpanjang menurut Yibo, ia harus tidur semalaman penuh dengan kursi yang keras dan tidak empuk. Paginya pasti badannya pegal semua.

Tepat setelah Yibo melangkah pergi dari kamarnya dan Xiao Zhan, Xiao Zhan keluar dengan pakaian yang lengkap. Ingat, dia baru saja selesai mandi dan masih berbalut bathtrobe, udaranya sangat dingin. Terpaksa Xiao Zhan masuk dan berganti pakaian.

Tetapi ketika sudah keluar ia malah tidak menemukan Yibo dan He Peng.

"Lho, mereka kemana?" gumam Xiao Zhan. Ia celingak-celinguk mencari dimana Yibo. Namun batang hidung Yibo tetap tidak kelihatan. Xiao Zhan menyerah, ia mengendikkan bahu kemudian kembali masuk ke kamar.

Pikir Xiao Zhan, Yibo sedang pergi dan mungkin akan bicara nanti.

♡ω♡

Benar kan apa kata Yibo, bangun-bangun badannya sudah pegal semua. Lagi-lagi untuk kedua kalinya, alarm dengan suara yang besar membangunkan seluruh siswa-siswi disana.

Yibo meregangkan seluruh urat-uratnya dengan beberapa gerakan, terpaksa ia keluar bus untuk berkumpul. Berat rasanya untuk bangun dari mimpi, apalagi nanti ia harus bertemu dengan Xiao Zhan. Yibo masih belum sempat minta maaf, keadaan masih kacau menurutnya.

"Gimana, setannya cakep ga?" sapa He Peng.

Yibo memberi tatapan sinis pada He Peng, "Berisik." Jawabnya cuek.

He Peng tertawa puas sambil memukul-mukul belakang Yibo.

"Hei!"

Yibo dan He Peng merasa terpanggil, Xiao Zhan berlari-larian kearah mereka dengan senyum merekah. Yibo ikutan tersenyum, disamping itu ia merasa bebannya lepas dari dada.

"Zhan-ge, ha—"

Yibo yang niatnya mau menyapa Xiao Zhan mengurungkan tindakannya itu, karena Xiao Zhan melewatinya begitu saja dan menghampiri orang lain. Bahkan Xiao Zhan tidak melihat sedetikpun ke Yibo.

"BOAHAHAHAHA!!!" He Peng tidak tahan lagi, ia langsung jatuh ke tanah, tertawa terguling-guling sambil memegangi perutnya.

Lucu saja baginya pemandangan itu, Yibo besar kepala kalau Xiao Zhan ingin menghampirinya padahal bukan seperti itu.

"Bangsat, diem ga!" Yibo melemparkan kerikil kepada He Peng.

He Peng menghindari lemparan dari Yibo, "Geer, booo!" sorak dari He Peng.

BABY DON'T STOP [YIZHAN] | END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang