CHAPTER 22; Never give up

1.3K 178 69
                                    

Suaranya bergetar, "S-semua?"

Kepalan pada jari Yibo menguat, meyakinkan diri untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia pendam.

Perasaan ini.

Yibo akan mengungkapkan perasaannya hari ini dan sekarang juga.

Apapun jawaban yang Xiao Zhan berikan nantinya, Yibo tidak perduli. Jika ia diterima itu bagus, tetapi jika ditolak maka Yibo tetap pada pendiriannya.

Yibo mulai berbicara, "Sebelumnya aku mau bilang terimakasih karena udah ngenalin perasaan ini ke aku."

Xiao Zhan merasakan punggungnya seperti ditancapi oleh ribuan es.

Perasaan? Yibo merasakan apa padanya?

Jangan katakan kalau--

"Iya sih, aku bego karena baru tau. Tapi ngga perduli aku baru tau atau udah lama... ini nyata." Yibo terkekeh seperti mengeluarkan lelucon.

Hati Xiao Zhan memberontak, ia mulai tidak nyaman dengan situasi ini.

"Sewaktu kita pegangan tangan, pelukan, saling usil, sampai ciuman. Tiap moment yang kita lewati semuanya berarti banget buat aku."

Dari nadanya Xiao Zhan sudah sangat tahu apa yang ingin Yibo ucapkan, hanya saja bocah ini masih bertele-tele.

Tidak! Jangan katakan! Jangan lanjutkan, Wang Yibo.

Xiao Zhan menggeleng dengan keras, tidak mau lagi mendengarkan kelanjutannya. Ia takut sekarang, sangat takut.

"Aku mau ngelindungin kamu dengan segenap hatiku, aku ngga mau kamu terluka, aku ngga mau kamu sakit hati. Karena kamu berharga buat aku, Xiao Zhan."

Yibo mengangkat kepala, memberanikan diri. Senyumnya terpancar, senyum yang sangat bahagia. Bagaikan orang yang baru lepas dari ribuan beban kuat. Senyum yang membuat Xiao Zhan tertegun dan merasa bersalah pada saat yang sama.

"Aku, Wang Yibo, menyukaimu."

Seluruh tubuh Xiao Zhan membeku, ribuan balok es menimpa ubun-ubun kepalanya.

Yibo... menyukainya?

Tiba-tiba, Xiao Zhan tertawa dengan keras layaknya Yibo baru saja mengeluarkan lelucon terlucu yang pernah ada.

Senyum Yibo memudar perlahan.

"HAHAHAHA! Suka?! Kamu suka aku?!" Mata Xiao Zhan memerah melotot pada Yibo. "Bagus, Yibo. Usaha kamu buat hibur aku berhasil, lihat? Aku ketawa sekarang."

Wajah Yibo memucat, "Kamu anggap ini cuman joke?"

Xiao Zhan memiringkan kepala, "Hmm? Emang, 'kan. Kamu emang bercanda, aku hargain usaha kamu loh. Hahaha! Tuh, lucu, 'kan?"

Satu hal, Xiao Zhan tidak pernah mau dan tidak pernah mengharapkan Yibo untuk menyukainya. Apa-apaan si bodoh satu ini? Yibo pasti salah menyangka perasaannya, dia sedang tersesat saja. Dan disinilah Xiao Zhan untuk meluruskan kemnali pikiran Yibo.

Atmosfer disekitar Yibo tidak mengenakkan, seseorang asing yang lewat juga mengetahui betapa kecewanya Yibo sekarang.

Melihat ekspresi Yibo yang sirat akan kekecewaan, wajah Xiao Zhan mendatar, "Lupain, kamu lagi bingung aja. Kamu ngga suka sama aku, dan ngga bakal pernah suka sama aku."

"Apanya yang ngga suka, ge? Selama ini aku perhatian sama kamu. Aku-"

"Terus kamu mau aku apa?" Xiao Zhan menyela. Matanya menyipit, "Cuman karena kamu nolongin aku beberapa kali, aku harus suka balik sama kamu? Kamu aja yang baper. Moment? Moment apa? Ngga ada yang berbeda antara kamu sama yang lain."

BABY DON'T STOP [YIZHAN] | END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang