Drett... dret.. drett..
"Siapa yang telepon tengah malam beginian?", ucapku sambil mengangkat telepon tersebut.Telepon dimulai~ 📞
Laura :"Annyeonghaseo.. ini siapa ya?"
?? :"annyeonghaseo laura.. mianhaee meneleponmu tengah malam begini. Aku ingin bicara dengan sebentar saja. Apa boleh?"
Laura :"Apa ini taehyung? Apa yang ingin kau bicara denganku?"
Taehyung :"nee ini aku, taehyung. Aku ingin membahas tadi malam. Aku sungguh meminta maaf, kau pasti terkejut tadi."
Laura :"Aah tentang itu, sudahla tidak usah membahas tentang itu. Tidak usah meminta maaf kau tidak salah apa-apa."
Taehyung :" Mian laura, aku sungg-"
Laura :"Sudah kubilang tidak usah berminta maaf padaku. Lagi pulak itu salah kita berdua."
Taehyung :"Karna kau sudah tau indentitasku, apakah kau mau menjadi pacarku?"
Laura :"Mwo?! Apa kau gila! Ya!! Kita baru saja mengenal, dan kau bilang sekarang menjadi pacarmu?! Waa jangan bilang yang ngak masuk akal taehyung-ssi."
Taehyung :"Itu terserahmu, aku akan memberi 7 hari untuk menjawab."
*end call*
Laura :"Ya! Taehyung-ssi! Ya!"Laura melihat hp nya bahwa telepon sudah siap, dan dimatikan oleh taehyung. Laura pun semakin tambah kesal dekat dengan taehyung. Ia berharap saja bahwa ia tidak jatuh cinta pada taehyung, ia berharap saja.
*pagi hari dikota seoul*
"Halmoni.. aku pergi dulu ya!", teriak laura dengan buru-buru.
"Tunggu sebentar laura! Halmoni ingin memberimu bekal siang untumu.", ucap halmoni sambil menghampiri laura didepan pintu rumah.
"Kamsamhamida halmoni, aku sayang padamu halmoni", kataku dan mengecup kening halmoni.
"Hati-hati!", teriak halmoni padaku.
Aku melambaikan tangan pada halmoni dan pergi ke tempat sekolah kuliahku.*Di sekolah*
"Oi ra! Semalam tadi kau kenapa buru-buru? Apa ada masalah ya?", richele tanya padaku.
"Aah.. semala ya? Itu ehm.. itu.. ya! Ada masalah.", jawabku.
"Jangan boong padaku, pasti kau ketemu dengan cowok asing itu bukan?", richele tanya lagi.
"Enggak!",balasku.
"Jadi?"
"Baiklah.. aku akan kasih tau waktu pulang sekolah ok? Sekarang kita kelas dulu, soalnya bentar lagi kita akan mulai pelajarannya.", balasku dan menuju ke kelas.
Mereka menuju ke kelas dan memulai pelajaran.*Di kelas*
"Okk.. anak-anak. Sekarang kita hari ini tidak belajar tapi... kita akan belajar sambil main.", kata Buk elsa.
"Tapi buk, gak enak gitu buk. Seharusnya kita bermain aja buk.", jawab Tori. Tori adalah kawan sekelas kami, tapi tidak dekat dengan kami. Ia dekat dengan geng Akbar.
"Kalo kamu tidak suka dengan apa yang ibuk kasih, lebih baik kau keluar dari kelas! Kau mau?", jawab buk elsa.
"Hayo lo Tori!", teriak maui. Maui sahabat tori dan salah satu geng akbar.
"Ih ibuk ni, tori kan cuman canda buk. Ibuk yang cantikk seduniaa.", kata Tori dengan kata manis-manisnya.
"Ya sudah, baikla anak-anak. Kita akan mulai game nya. Ibuk akan kasih kelompok, dan 1 group itu 5 orang."
Semua murid jawab serentak :"SIAP BUK!!"Di kelas murid kami berisi 25 orang. Laura, richele, tori, akbar dan maui 1 group. Murid-murid lain sudah mendapatkan group yang dipilih oleh buk elsa.
"Jadi.. permainannya adalah group yang paling banyak mendapatkan banyak poin maka akan mendapatkan hadiah dari ibu. Dan bagi siapa yang poinnya dikit, maka hukumnya akan nari sambil nyanyi didepan. Kalian mengerti?!", Pinta buk elsa pada kami.
"MENGERTII BUK!!", semua murid menjawab serentak.
"Baikla, ayokk kita mulai!! Dengan permainannyaa!!!"
Permainan pun dimulai, semua murid pun sangat senang dengan permainan dari buk elsa dan yang kenak hukumannya adalah group laura. Karna group laura mendapatkan poin dikit, jadi mereka harus menyanyi dan menari didepan."Okk.. group laura maju kedepan. Kalian harus nari dan menyanyi.", kata buk elsa pada kami.
"Buk.. bisa gak buk? Ganti hukumannya please..", kata tori pada buk elsa.
"Gak ada ganti-ganti. Apa yang ibu katakan, kalian harus lakukan. Cepat! Bentar lagi dah mau bel pulang.", ucap buk elsa.
" tapi buk-"
"Gak ada tapi-tapi. Cepat! Kelen mau pulang gak?!", kata buk elsa pada kami.
"MAU BUK!!"
Kami pun menerima hukuman dari buk elsa. Kami menari dan menyanyi. Setelah kami menerima hukuman, bel pulang pun berbunyi.
Kringg... kring... kring..."Okk.. yang group menang tadi, jangan lupa ke kantor ibu"
"Iya buk!!"
"Ra!! Katanya kau mau bilang sesutu padaku? Apa itu?", tanya richele padaku sambil membereskan barang.
"Oii ra! Hei!!", ucap tori pada laura.
"Apaan.. cepatan kalo mau bilang, aku ada sibuk ini.", balas laura dengan dingin.
"Gara-gara kau, kami dapat hukuman.", ucap tori sambil mendekati laura.
"Terus? Apa aku harus memintamu untuk ke grup aku? Kan yang pilih bukan aku, yang pilih kan buk elsa.", celetus laura pada tori.
"Waaa.. maui nengok si laura dah tambah makin berani sama kita. Apa kita harus berbuat sesuatu padanya? Atau.. aku harus memukulnya, keknya lebih menyenangkan ni.", ucap tori dengan anggap remeh pada laura.Kedua temannya hanya melihat hp, sedangkan richele mengambil telepon milik laura untul menelepon pria asing itu. Tori menampar pipi laura tapi untungkan ada seorang pria yang menghalangi tamparan tori.
"Hebat banget cowok ini! Seharusnya cowok itu lindungi cewek bukan memukul cewek! Pabo!!", ucap taehyung dengan marah.
"Siapa kau? Emagnya kau pacarnya? Waaa.. laura, gak nyangka ya rupanya kau mempunyai pacar seganteng ini. Emangnya kau hebat?", ucap tori dengan remeh pada pria asing itu.
"Aku pacarnya, napa? Takutt.. ayok sini berantam sama aku, ayokk sini!! Cepatann!!!", balas taehyung sambil mendekati tori.
Akbar mengasih kode pada tori untuk mundur. Tori melihat kode dari akbar, ia pun segera dan mundur. Geng akbar keluar dari ruangan kelas tersebut."Neo gwenchana? Apa ada yang terluka?", ucap taehyung pada laura.
"Na gwenchana, lepaskan tanganmu dari tanganku. Ayokk chel, kita pergi. Lebih baik kita gak usah disini sama pria asing itu.", ucap laura pada richele dan meninggalkan taehyung sendirian.
Taehyung tertohok pada kata-kata laura tetapi ia berusha untuk mendapatkan hati laura. Ia pun segera menghampiri laura dan memegang tangan laura."Raa.. dengarkan aku dulu. Aku tau ini salahku, tapi kasih aku 1 kesempatan lagi. Ayokk kita mulai dari awal.", ucap taehyung padaku.
"Lepasin aku! Kau tidak tau tentang aku taehyung-aa.. kau tidak tau!!", teriakku.
"Anii, aku tidak akan melepaskanmu. Meskipun aku tidak tau tentangmu, tapi aku sudah terlanjur mencintaimu."
"Itu hanya mimpimu! Kita tidak akan bisa bersama. Ayokk kita pergi chel.", ucapku sambil melepaskan tangan taehyung.
"Dengarkan aku dulu laura.. kita bisa ulang dari awal. Percaya padaku, jika sesuatu terjadi pada kita. Aku akan tanggung jawab. Kasih aku kesempatan padaku."
Laura hanya terdiam dengan kata-kata taehyung. Sebenarnya ia sangat mencintai dan merasa nyaman pada taehyung. Laura pun balas kata taehyung," arrasseo, ayokk kita mulai dari awal. Aku akan kasih kesempatan untukmu, taehyung-aa."
"Gowawoo laura, jinjja gomawoo.", ucap taehyung dan menarik laura ke pelukan taehyung.Sahabatnya sangat bahagia melihat mereka dengan penuh perasaan dan cinta. Sahabatnya ingin laura bahagia dan mempunyai karna laura selama ini memiliki kesulitan yang ditimpa oleh laura.
"Okk.. kalo gitu. Aku akan pergi, have more timee bepp.", ucap richele pada mereka.
"Ya!! Siapa suruh kau pergi?! Kita akan ke pergi mall.", ucap laura pada richele.
"Kajaa!!!", ucap taehyung dengan senyum kotanya pada mereka.
Mereka pun pergi ke mall bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASAENG
Teen FictionLaura valencia seorang gadis sasaeng yang lahir di Inggris tetapi sekarang ia tinggal di korea, seoul. Pekerjaannya ialah seorang sasaeng. Laura jatuh cinta pada seorang idol, ia pun harus memutuskan untuk menghentikan pekerjaaan sasaeng atau tida...