💌Amnesia💌

253 203 115
                                    

Hidup ini adalah pilihan. Ingin bahagia tapi dengan kebohongan, atau merasa tersakiti oleh kejujuran. Lebih baik bersedih setelah mendengar kejujuran daripada bahagia karena kebohongan.

Jangan sekali-kali berbohong. Karena kebohongan pertama harus ditutupi oleh kebohongan-kebohongan selanjutnya. Jangan pernah percaya kepada orang yang membohongi kamu, dan jangan berbohong kepada orang yang memercayai kamu.

Kebohongan tidak akan menyakitimu kecuali diucapkan oleh seseorang yang kamu percaya.
♡~Myria Az Zahra♡



♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~

Selamat Membaca..


💕💕💕💕

"Nak Azland pulang aja ya, Myria nggak apa-apa kok" ucap Nenek Ranti

"Nggak apa-apa Nek. Azland disini aja sambil jaga Myria" ucap Azland

"Oh ya sudah deh, Nenek keluar dulu ya," ucap Nenek Ranti, dan langsung dianggukki Oleh Azland.

"Myria lo cantik banget, tapi gue nggak suka sama lo"

"Tunggu aja pembalasan dari gue Myr."

"Semoga lo suka ya Hahaha," ucap Azland

Saat Azland sedang berdialog sendiri lalu datang teman-teman Azland.

"Bung, lo yakin mau mempermainkan hati Myria?" Tanya Elard sambil menatap Mata Azland berusaha mencari kebohongan, tetapi nihil.
"Hhmmm, Iya."

"Kenapa?"

"Lo nggak suka, kah?" tanya Azland beruntut-runtut.
Sebelum Elard membuka mulutnya untuk kembali bersuara, tiba-tiba saja Ervan berbicara.

"Kita nurut aja kok, tapi kalau sampai keterlaluan. Jangan harap kita berdua bantu lo," Ujar Ervan, dan Elard hanya menggangguk sebagai tanda setuju.
"Ya Tenang kali, gue hanya sebentar aja buat dia jadi mainan gue, karena dia udah bikin gue kalah telak, abis itu gue ninggalin," ucap Azland sambil mengeluarkan seringaian khasnya.

Tiba-tiba saat mereka berbicara ada yang mendengarkan pembicaraan mereka, tetapi hanya terdengar samar-samar olehnya.

"Gue dimana ini?", Batin Myria.

"Mereka siapa?"

"Arghh pala gue sakit, ga bisa mengingat apapun" Ucap Myria sambil meringis

Lalu, Ervan yang melihat Myria bangun dia menantapnya sendu, dia menguatkan hatinya supaya dia tidak menangis, dan dia akan percaya bahwa sahabatnya itu tidak akan mempermainkan Myria dengan sangat kejam.
"Land itu Myria sudah sadar," ucap Ervan memberitahukan sahabatnya itu, lalu dia keluar dengan di ikuti Oleh Elard.

My worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang