🌻Status: On going🌻
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen kalian-!♡
"Hal terpenting dalam hidup adalah belajar bagaimana memberikan cinta, dan membiarkannya masuk."
~ AZMAY (Azland × Myria)
♡Blurb♡
Berawal dari sebuah tantangan pertan...
"Kamu mengatakan kepada ku untuk tidak pergi atau kemanapun. Tapi yang kamu lakukan? Apa itu hal yang benar? Biarlah aku menyendiri di kala pikiran ku mulai ribut kembali."
- Myria
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×××
Azland menghela napas, dia tidak tau ini benar apa tidak. Tapi, Azland masih sangat kesal dengan kelakuan Myria sehingga dia membuat keputusan ini secara sepihak tanpa Myria tau.
Tanpa disadari, Qiandra tersenyum kemenangan.
"My, My, kasian banget nasib lo. Tapi, mulai sekarang Azland milik gue, karena kami akan bertunangan."
###
Di pagi hari ini Myria mulai bersekolah seperti biasa. Matanya yang sembab dan ada garis di bawah kelopak matanya. Hari ini Myria menggunakan kacamata favoritnya untuk menyembunyikan kelopak matanya yang bengkak sebab ia habis menangis tadi malam.
"Hah, kelopak matanya gue bengkak njir. Semoga enggak ada yang tau deh,"desah Myria.
"Myria! Liam nih jemput kamu. Katanya mau nganter kamu ke sekolah."
"Iya, nek. Myria turun sekarang."
Myria mengambil hp dan tasnya, lalu memandangi dirinya di pantulan cermin. "Perfect,"gumamnya sambil tersenyum. Dia memoleskan sedikit liptint dan bedak bayi untuk menambah kecantikkan dia.
Myria menuruni tangga nya secara perlahan. Dan dia tersenyum manis dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya.
"Morning semuanya,"sapa Myria.
"Morning sayang"
"Morning My. Sudah ready? Loh, kok lo pake kacamata dek? Sakit mata kah?"tanya Liam.
Myria menggeleng, "gak kak. Gue lagi pengen modis aja."
"Oh, oke manis."batin Liam.
"Nek, Myria berangkat dulu ya. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam, hati-hati sayang. Jangan pacaran mulu ya. Belajar yang benar,"ujar nenek Myria.
Myria dan Liam hanya menggeleng kan kepalanya dan tersenyum. Pikir mereka, 'tau dari mana kata pacaran neneknya ini?'
Selama di dalam mobil Liam dan Myria hanya diam, sesekali mereka berbincang tentang kegiatan dan hal random.
"My, udah sampai tuh. Lo belajar yang bener ya, jangan pacaran."
Myria berkacak pinggang. "Lo mah mirip nenek gue. Lebih tepatnya udah sama. Mau jadi kakek gue juga huh? Cocok sih Lim."
