💌Berubah💌

228 181 92
                                    

"Maaf Jika kamu menganggap aku berubah. Aku tidak berubah sama sekali, hanya saja aku ingin mencoba menstabilkan jantungku yang terus berdetak jika di dekat mu. Rasanya sulit jika aku ingin membalas dendam, tetapi aku mempunyai rasa denganmu, Myria".
-《Azland》

♡ LIKE, KOMEN, READING LIST! ♡

♡ LIKE, KOMEN, READING LIST! ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading gais.
Me kasih lagu Melukis Senja ya. Semoga suka gais.😘

~~~~~♡~~~~~~~♡~~~~~~♡~~~~♡~~~~

"Hiksss sedih banget gue. Kenapa gue kayak gini?"

"Tenang My. Kalau lo nggak tenang, tangan gue siap buat mukul tuh cowok", Radea menyeringai seram.

Myria hanya tersenyum menatap Radea yang selalu peduli dengannya.

"Lo nggak usah nodain tangan lo ya Radea", ujar Myria menatap Radea.

"Tapi My?", ucap Radea bingung.

"Gak apa-apa kok, karena gue kuat Ra. Gue aja nggak inget siapa gue dulu, tapi gue sesayang itu sama dia", tawa Myria lirih.

Radea dan Qaila hanya menatap Myria miris. Mereka bingung ingin melakukan apa untuk Myria. Tapi namanya Myria, dia tidak ingin orang lain ikut campur ke dalam masalahnya.

Disisi lain

"Bangsat", ucap Ervin

lalu Bughhhhh

"Kurang ajar lo Er. Lo kenapa nonjok gue, heh? Ada masalah lo sama gue?", Mata Azland menatap nyalang sahabatnya itu. Yang telah berani memukulnya seenaknya sendiri.

"Lo punya otak kan? Dasar Bajingan!!!", lalu Bughhhh...

Ervan memukul Azland kembali, dan membuat hidungnya berdarah.

"CUKUP !!!. Kalian nggak malu apa? Ini sekolah! Bukan tempat untuk berkelahi!!", teriak Qiandra yang membuat semuanya menengok ke arah mereka.
Semuanya pun berbisik tentang mereka.

Ada apa sih? Kok kayak ada drama
Sumpah jijik banget liat Qiandra teriak kayak gitu
Ternyata ada udang di balik batu

Dan masih banyak lagi yang mereka ucapkan.

"Cihhh, lo nggak usah ikut campur muka dua", Ervin berdecih ke arah Qiandra yang membuat emosi Azland pun menyala.

"Sialan lo! Kalau nggak suka sama gue, lo nggak usah berdecih ke arah Qiandra", Azland mencengkram kerah baju milik Ervin.

"Udah Land, Er. Jangan bertingkah kayak anak kecil", ucap Elard menenangkan mereka berdua.

"Gue anak kecil? Lo dukung si Bangsat ini? Hahaha enggak nyangka ya gue", tawa Ervin menggema.

"Gue nggak ada maksud begitu Er, sorry"

My worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang