💌Menjauh 2💌

95 62 97
                                    

"Sesungguhnya, perihnya perpisahan tidaklah seberapa dibanding dengan bahagianya pertemuan. Apalagi pertemuan baru setelah perpisahan itu."

🖊🖊🖊🖊

Selamat membaca!

Hati-hati ada typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati-hati ada typo!

🍡

Tinggalkan jejak berupa vote!
🍡


🍫🍫🍫🍫

Keesokannnya Myria telah di perbolehkan untuk pulang, dan dia sudah boleh kembali ke sekolah lagi.

🍡🍡🍡🍡

Langkah Myria terburu-buru, serta tatapannya tertunduk menatap lantai. Tatapannya sungguh sendu sekali. Saat dia menatap arah lain dia tak sengaja melihat Azland dengan Qiandra.

"Bukannya Qiandra di berhenti kan dari sekolahnya? Kenapa dia masih sekolah disini?"Myria menatap tak percaya kearah Azland. Dia melihat Qiandra dengan Azland sedang berpegangan tangan dengan mesra.

Tesss...

Air mata ku tak sengaja jatuh, lalu aku mengelap air mata tersebut dengan kasar.

'Kenapa lo tega sih? Kenapa? Padahal gue udah suka sama lo. Apa karena lo sama gue pernah jadi musuh? Apa gue miskin? Makanya lo gak suka sama gue?' teriak Myria dalam batinnya.

Tatapan Myria sungguh kosong. Sekarang Myria terasa hampa. Myria terus berjalan. Tetapi Myria tak menuju ke arah kelasnya. Myria malah ke belakang sekolahan. Dia duduk di bangku dan menatap kosong ke arah depan. Dia benar-benar kacau pikirannya. Sampai ia tak sadar bahwa sudah ada Ervin di samping nya.

"Myria...,"panggil Ervin.

Myria tersentak dengan panggilan Ervin. "Ada apa vin?"

Ervin hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Ishhhh kok lo malah ketawa,"rengek Myria.

"Lo enak banget ya melamunnya. Gue itu udah disini dari tadi, semenjak lo termenung,"ucap Ervin dengan santai.

"Ohhh." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Myria. Ervin yang mendengar nya hanya mendengus kasar.

"Lo enggak masuk kelas My?"tanya Ervin.

"Gue ke kelas, kok. Cuman mau di sini dulu. Cuacanya cerah ya...,"ucap Myria menatap langit-langit yang jelas-jelas cuaca nya sedang mendung.

"Lo kalau ngelawak enggak kayak gitu juga. Mana ada sih hari ini cerah,"ucap Ervin dengan gemas. Ervin menjaili Myria dengan memencet hidungnya.

My worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang