💌Sadar💌

93 72 27
                                    

"Katakanlah dengan jujur meski terasa pahit. Jujur di awal akan terasa lebih baik daripada berbohong di sepanjang jalan."

🐄🐄🐄

Selamat membaca:)

Selamat membaca:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀

Silahkan tinggalkan jejak berupa Vote

🍀

Awas ada typo!


🎓🎓🎓🎓

Keesokannya...

Drrtt...

"Ckck ... ganggu aja sih. Siapa yang nelpon?"gerutu Azland.

Radea Is Calling.

"Radea? Ada apa ya?" Mata Azland melebar pas dilihatnya Radea menelpon nya.

"Angkat aja, bro,"ujar Elard.

Clik

Halo kenapa?- Azland

Buruan, lo kesini. Myria udah sadar. -Radea.

Serius lo? Ok gue sama yang lainnya otw kesana- Azland.

Tuttt...

"Kenapa?"tanya Ervin.

Azland pun dibuat terkejut oleh sahabatnya itu, tetapi Azland tak langsung menjawabnya. Dia malah melamun sejenak. "Gue tanya ada apa, Land?" Sambil menatap wajah Azland dengan serius.

"Oh, itu Myria udah sadar,"ujar Azland.

"Serius, Lo? Bagus dong kalau gitu. Alhamdulillah..."ujar Ervin menatap wajah Azland dengan mata berbinar sama persis seperti anak kecil.

"Iya, Alhamdulillah. Gue juga senang..." 'tapi gue tetap takut, takut bahwa Myria tau semuanya, dan meninggalkan gue,' lanjutnya dalam hati.

"Lo berdoa aja, semoga Myria enggak marah sama lo" ujar Ervin seperti cenayang yang tau bahwa dia memikirkan sesuatu.

"Lo tau?"tanya Azland. Ervin hanya tersenyum simpul menatap Azland.

"Udah yok, kita ke Myria,"ucap Elard.

Azland menatap punggung sahabat nya itu yang perlahan menjauh. Azland masih terpikirkan oleh kata-kata Ervin 'lo berdoa aja, semoga Myria enggak marah sama lo.' Azland terkekeh dengan perkataan temannya itu, "emang cenayang dia selama ini,"batinnya.

My worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang