23°🥀 Titik Terang

761 115 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.



Soonyoung melihat Chan terkesiap di belakangnya. Dia melihat tiga kepala yang secara bersamaan mencoba keluar dari celah yang mereka buat, binatang iblis itu sangat menakutkan bagi mereka semua.

Kemudian secara tidak sadar Soonyoung mencoba melindungi adik laki-lakinya dengan menempatkan dirinya di antara Chan dan binatang itu.

"Cepat mundur Chan." Ujar Soonyoung dengan gigi terkatup.

Dia membelakangi adiknya dan tidak berniat untuk melihat ke belakang sama sekali, dia ingin terlihat berani untuk adiknya.

"H-hyung." Soonyoung tersentak mendengar suara ketakutan dari Chan.

"Kubilang mundur! Ini bukan hanya binatang iblis yang bisa kau lawan Chan, kurasa tidak ada dari kita yang bisa melawannya!" Soonyoung tidak berniat meninggikan suaranya pada Chan, tapi dia pikir dia harus menyampaikan maksudnya untuk menyelamatkan mereka semua.

"Dengarkan aku, jika keadaan menjadi lebih buruk aku ingin kau lari dan pergi membawa Hansol dan Kwanie. Jangan pernah menoleh ke belakang dan cobalah keluar dari hutan ini secepatnya. Kita semua akan pergi dari sini tapi aku ingin kau, Hansol dan Kwanie aman terlebih dahulu." Ujar Soonyoung meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Chan akhirnya menatap sang kakak namun ekspresi kesedihan terlihat di wajahnya. Dia ingin percaya bahwa ini bukan akhir dari segalanya, tetapi hanya dengan melihat binatang iblis itu membuat dia kesulitan untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Sebuah tangan dengan tiba-tiba bertengger di bahu Chan. Soonyoung melihat ke arah pemilik tangan dan melihat Hana telah berdiri di samping kanan Chan dengan senyum manisnya.

"Kami mempercayaimu Chan-ah." Ujar Hana ikut meyakinkan.

Soonyoung hanya mengangguk lalu memeluk Chan dengan erat. Meskipun terlihat ragu dan gugup, putra bungsu dari keluarga bangsawan Kwon itu segera berlari ke tempat Kwanie dan Hansol berada lalu membawa mereka pergi.

Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang