• firefly 7

329 56 6
                                    

Yunseong mendengus kecil saat Minhee mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki sebuah gedung bertingkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunseong mendengus kecil saat Minhee mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki sebuah gedung bertingkat. Ia tahu tempat apa yang mereka datangi saat ini. Bukan masalah besar juga jika ia harus mengikuti si manis ke dalam sana. Yang menjadi masalah adalah Minhee yang tidak berhenti mengoceh sejak ayahnya meninggalkan mereka berdua di ruang makan rumah keluarga Kang pagi tadi. Untuk semua yang berhubungan dengan Minhee, ia lebih memilih untuk mengikuti si manis dalam diam. Keributan dari mulut cerewet Minhee sedikit mengganggu, mungkin karena belum terbiasa.

Karena terlalu fokus untuk mengikuti dan mendengar semua ocehan kekesalan Minhee tentang kehadirannya, lelaki Hwang itu tidak sadar jika mereka sudah sampai di tempat tujuan. Saat matanya melirik ke arah Minhee, anak itu sudah melempar tatapan kesal luar biasa pada seseorang yang menjadi pemilik ruangan di mana mereka berada saat ini. Lalu saat matanya melirik ke arah orang itu, orang itu malah tersenyum tenang seakan tidak terjadi apa-apa.

"Bilang sama gue kalo ini semua ulah lo kan, bangsat!"

Minhee memulai lebih dulu dengan sebuah kalimat perintah pada orang yang duduk di balik meja besar sana. Tapi, orang itu masih bertahan pada posisi yang sama. Dan sepertinya tidak akan berubah hingga si manis memutuskan untuk pulang nanti.

"Ulah apa sih, sayang?"

Yunseong mendengus. Mulai malas jika telinganya sudah mulai menangkap kata-kata menyebalkan itu. Bukan intinya, tapi panggilan itu terdengar menyebalkan di telinganya. Kalian paham, kan?

"Lo kan yang buat dia jadi bodyguard gue?!"

"Loh? Kamu punya bodyguard? Kok aku baru tahu?"

"Gak usah sok bego, bangsat! Gue potong anu lo ya!"

"Jangan dong, sayang. Nanti kita gak bisa naena lagi."

"JUNO!!!!"

Junho--orang itu--tertawa kecil. Beberapa saat kemudian, ia beranjak dari duduknya untuk menghampiri Minhee. Yunseong yang melihat setiap gerakan yang anak itu ambil hanya mendengus kecil lagi. Dalam diamnya, ia sudah dapat menebak apa yang akan si Cha itu lakukan.

"Apa, sayang?"

Si Cha itu sudah di depan Minhee, tangan kanannya terulur untuk meraih tangan Minhee dan menariknya mendekat.

Nah kan, tahan Yunseong agar tidak kelepasan maju untuk menghajar anak itu.

"Bilang kalo lo yang ngelakuin ini semua!"

"Apa sih?"

"Dia!"

Menjawab cepat sambil menunjuk Yunseong yang masih diam tidak jauh darinya, si manis Kang itu juga melempar tatapan paling tajam padanya. Dua detik kemudian, anak itu kembali menatap Junho yang masih di tempatnya. Minhee terlihat mengaduh, tapi si Cha sialan itu malah tertawa saat menatap Yunseong.

"Lo kan yang buat dia jadi bodyguard gue?!"

Tidak langsung menjawab, lelaki Cha itu memilih untuk menepuk pelan puncak kepala Minhee dulu, "Lo gak suka?"

"Lo masih berani nanya, sat?!"

"Jangan marah dong, gue ngelakuin ini kan buat lo juga."

"Buat gue?!" Minhee bertanya emosi. Ia sudah menarik tangannya dari genggaman Junho dan memukul kepala si Cha itu begitu saja, "Buat gue kepala lo sembilan!"

"Kan iya. Ayah lo minta gue buat nyari bodyguard buat jagain lo. Jadi gue saranin bang Yunseong, kan sel..."

"Tapi gak dia juga, bangsat!" Minhee mundur selangkah, sepertinya ingin menghajar Junho lagi, "Lo tahu gue gak suka sama dia, tapi kenapa lo bawa dia ke ayah?! Sedangkan lo tahu gue gak bisa ngapa-ngapain kalo udah ayah yang nyuruh. Lo mau gue mati lebih cepat?!"

"Gak gitu, Hee. Dengerin gue dulu."

"Gak mau!"

Si manis kembali mundur selangkah. Tangannya juga bergerak menepis tangan Junho yang hendak meraih tangannya.

"Gue emang nyaranin bang Yunseong karna emang cuma dia yang mau jagain lo. Lo mikir gak kalo gue nyaranin orang lain, emang..."

"GAK MAU, JUNO!! GUE TETAP GAK MAU!!"

Kembali mundur selangkah, anak itu lalu berbalik dan melangkah keluar ruangan itu begitu saja.

Yunseong tidak langsung mengikutinya. Ia masih betah di tempatnya dan menatap Junho dengan tatapan datarnya. Sedang yang ditatap kini sudah kembali tertawa.

"Kalem dong muka lo, bang. Cemburu gitu amat."

Yunseong tidak menjawab, ia hanya berdecak kecil tanpa melakukan apapun.

"Gak akan gue ambil, percaya deh. Lagian siapa sih yang mau sama dia selain lo?"

"Ada tuh, si Jaehyuk."

"Tapi kan Minhee juga gak mau sama dia."

"Bedanya sama gue apa?"

"Sekarang lo bebas berkeliaran di sekitar dia," menjawab santai, Junho lalu kembali ke arah mejanya dan duduk di sana, "lo tenang aja, ini baru awal jadi dia masih kayak gitu sama lo. Setelah ini juga dia bakal terbiasa sama lo, bahkan kalo kata gue, akan ada saatnya di mana dia gak akan mau lo pergi."

"Yakin banget lo?"

"Pegang kata-kata gue, lo ninggalin dia, kalo dia gak nyariin lo, dia yang hancur."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






terima kasih...

f i r e f l y • hwangmini •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang