3. Ketahuan

48 7 1
                                    

Adrian Arkanza Putra

Percaya gak? Cast yang aku pilih ini bentuk wajahnya persis sama temen aku yang aku jadiin inspirasi buat bikin cerita "CHOOSE" ini woyy!! Jadi lebih berasa nyata gitu!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percaya gak? Cast yang aku pilih ini bentuk wajahnya persis sama temen aku yang aku jadiin inspirasi buat bikin cerita "CHOOSE" ini woyy!! Jadi lebih berasa nyata gitu!!

Seperti biasa jangan lupa vote dan comment ya! aku sangat sangat sangat butuh saran dari kalian:)

Happy reading

----------

"WOAH! YES!"

"Kaget goblok!"

Ekskul futsal sudah dimulai sejak hari ini. Sambil menunggu pelatih datang, Rian mengisi kebosanan dengan bermain game di ponsel. Namun baru beberapa menit, ia dikejutkan oleh teriakan Aksa.

Aksa kegirangan. "Kak Ratu bales chat gue cok!"

"Bodo amat, Sa, bodo amat," ucap Rian tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. Jempolnya pun terus bergerak dengan lincah. "gue jadi gagal ngekill kan ah!"

Aksa tidak peduli, ia terus berbalas pesan dengan Ratu sambil cengar-cengir tidak jelas.

Memang, sebuah kebahagiaan tersendiri jika orang yang kita suka, merespon kita dengan baik. Terlebih jika orang itu pun mempunyai perasaan yang sama.

Namun jika kenyataan yang kita dapatkan berbanding terbalik dengan angan, justru tanpa sadar kita menyalahkan keadaan. Semua itu tidak akan terjadi jika kita tidak berharap lebih sejak awal.

"Lo main ML juga?" tanya cowok yang baru saja datang dan duduk di sebelah Rian.

"Iya, Rel."

Varel ikut menatap layar ponsel Rian, melihat bagaimana cara cowok itu bermain. Tidak bisa diragukan lagi, permainan yang dilakukan oleh Rian memang cukup pro. Disaat ponselnya retak pun Rian masih bisa bermain dengan baik, bagaimana kalau ponselnya mulus?

Rian dan Varel memang sekelas, namun baru kali ini mereka berbincang satu sama lain. Membicarakan game yang sedang dimainkan tentunya. Bahkan Varel pun ikut bermain bersama, dan saat ini mereka telah menyelesaikan dua pertandingan.

"Parah, kalian mabar gak ngajak gue!" protes Aksa.

"Bucin lo dulu tuh selesain." ucap Rian sambil menyimpan ponselnya ke dalam tas.

"Aksa bucin?" tanya Varel, Rian mengangguk sebagai jawaban.

"Gak nyangka gue, Sa, tampang lo gak meyakinkan soalnya." celetuk Varel. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Aksa mempunyai kulit putih dan tubuh yang tinggi, serta mata sipit membuatnya terlihat seperti Nam Joo-hyuk versi lokal.

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang