Sorry kalau tidak sesuai atau mungkin tidak nyambung. Karena gue sendiri lupa gimana lanjut yang harus gue ketik. Gimana kabar kalian, apa semuanya baik-baik saja. Gue baik, mudah-mudahan lebih baik. Cuman gue selalu merasa kesepian dalam hidup gue. Padahal banyak orang di samping atau di depan gue. Tapi yang gue rasain sepi dan sepi gk ada yang lain..
🔻
🔺
🔻
🔺
Sehun yang dapat mendengar apa yang di katakan di dalam merasa heran. 'Jalang itu hamil? Apakah anakku?' batin Sehun.
"Sayang kau dengar itu, Jong-in hamil." ucap Seung-hyun pada Jiyong istri nya.
"Ya aku mendengar itu dengan jelas, sebaiknya kita tidak ikut campur Hyung. Lebih baik kita pulang saja, kurasa ini urusan keluarga besar mereka." Jiyong memberi saran pada suaminya.
"Kau benar, sebaiknya kita pulang. Ayo Sehun, kita pulang." balasnya dan tanpa menjawab lebih Sehun mengangguk dan pergi dari sana.
Tapi Sehun masih berpikir, apa benar Jong-in hamil? Lalu jika dia hamil kenapa dia tidak memberi tahu kehamilan dirinya. Sehun merasakan rasa lain saat mendengar bahwa Jong-in hamil. 'Jika benar itu anakku, aku akan membuat dia menjadi milikku. Jika bukan, aku akan menghancurkan orang yang telah menanamkan benih pada Jong-in nya. Karena hanya dia yang bisa melakukan itu.' batin Sehun lagi.
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Sedangkan di tempat lain. Tempat kejadian yang Sehun dan orang tuanya mendengar percakapan itu. "Katakan siapa yang menghamilimu, Kim Jong-in!" kata orang itu tegas dengan suara memerintah.
"Aku tidak tahu Hyung," balas Jong-in lirih sambil menunduk dengan rasa takutnya.
"Jadi kau tidak mau memberikan penjelasan dan mengatakan siapa yang menghamilimu?! Baik, Hyung akan cari tahu sendiri, jika sampai Hyung tahu dia akan mati di tanganku!" ucap Hyung Jong-in mutlak.
Orang tua dari Jong-in hanya menatap prihatin dengan kondisi anak mereka. Sudah kehilangan anak bungsu, sekarang salah satu anak keadaan hamil tanpa tahu siapa yang menghamilinya. 'Kenapa keluarga ku seperti ini.' batin Tuan Kim.
"Kita pergi dari sini. Biarkan saja Jong-in meratapi apa yang telah dia perbuat." usul Hyung Jong-in dan yang lain menganggukkan kepalanya, setelahnya pergi dari sana. Mereka meninggalkan Jong-in sendiri di kamar miliknya.
Tinggalan Jong-in sendiri dengan perlahan dia menyentuh perutnya yang belum terlihat. "Anak Mommy, apakah sehat disana? Maafkan Mommy yang tidak bisa memberi tahu siapa Ayahmu. Mommy hanya takut terluka lebih banyak lagi karena penolakan Daddy mu." ucap Jong-in lirih.
Jong-in memilih merebahkan tubuhnya sambil melihat langit kamarnya. "Hyung, aku rasa punya dosa yang sangat besar pada Tuhan. Dia memberikan aku cobaan yang berat untukku." guma Jong-in sambil meratapi nasibnya.
"Kau tahu Hyung, saat aku ingin pergi dari mu dan melepaskan diri mu. Tuhan memberikan malaikat padaku. Ini anakmu Hyung, dan bagaimana bisa aku pergi darimu. Tapi aku sudah berjanji tidak akan menganggu dirimu lagi."
"Permainan takdir selalu seperti ini kah? Tapi aku tidak pernah menyesal, karena ini anak dari orang yang aku cintai. Aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang anak ini, sekalipun padamu. Karena aku yakin kau tidak akan percaya." kata Jong-in lagi.
"Sebaiknya aku tidur, anak Mommy juga tidur. Mommy berharap akan ada keajaiban besok paginya." ucap Jong-in lagi entah pada calon anaknya tentu saja sambil mengelus perutnya ratanya.
°
°
°
°
Sehun sendiri juga sedang berdiam diri di kamar miliknya. Meratapi kamar yang sepi tanpa adanya Jong-in disisinya. Entah kenapa dari dulu dia selalu tidak tertarik untuk menyentuh siapapun kecuali Jong-in. Dia sering mencoba untuk menyentuh orang lain. Tapi hanya ada rasa jijik pada dirinya atau pada orang lain yang menyentuh dirinya.
Belum lagi dia tidak suka jika orang lain mendekati Jong-in. "Aku harus mencari tahu anak siapa yang di kandung Jong-in. Ternyata kau sangat berpengaruh dalam hidupku Oh Jong-in." smirk Sehun.
"Bodohnya diriku baru sadar kalau aku memang sudah jatuh terlalu dalam padamu. Bahkan harga diriku ada di kakimu Kai." Sehun sangat sadar apa yang terjadi pada dirinya.
"Anak itu pasti anakku. Karena aku selalu mengawasi 24 jam dirimu dan siapa saja yang dekat dengan dirimu." Sehun bisa gila memikirkan Jong-in.
Sehun mengambil ponsel yang dia lentatkan di nakas tempat tidurnya. Mengetik pesan entah pada seorang untuk mencari tahu kehamilan Jong-in. Tentu saja dengan seringai miliknya. Belum lagi dia sibuk menelepon orang lain sambil terus berkata. "Siapkan semua keperluan untuk pernikahan ku untuk tiga hari lagi." perintah nya mutlak.
"Kau milikku Kai, walaupun dengan paksaan kita akan tetap menikah. Kau telah salah memilih membiarkan Oh Sehun masuk ke kehidupanmu."
"Oh Jong-in, nama yang cocok untukmu Sayang. Aku tidak sabar membuat dirimu terikat dengan ku selama nya. Walaupun kau memaksa untuk pergi, kau tidak akan bisa lepas dariku."
"See you My Love," ucap Sehun sambil melihat wallpaper ponselnya yang memperlihatkan foto Jong-in disana.
Bersambung..
21/03/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD
FanfictionSehun yang egois, entah Kai masih bisa bertahan dengan keangkuhan dari seorang Oh Sehun.