'7

3.7K 358 0
                                    

Sehun merasakan sesak lagi. Kenapa tiba-tiba dia merasa seperti ini. Bukankah sekali lagi dia harus senang. Karena jalangnya tidak akan menganggu dia lagi.

Sehun pergi meninggalkan Kai, setelah mendengar Kai memanggilnya dengan formal. Dia tidak suka saat Kai seolah tidak kenal padanya. Mengabaikan sakit hati yang dia rasakan di dadanya.

"Kau senang bahwa yang katanya jalang itu pergi darimu, Sehun?" kata seorang tiba tiba.

Sehun melihat laki laki yang dia lihat di sekolah Kris. Kenapa Kris ada disini pikirnya. "Dari mana kau tahu dia jalangku?"

"Tidak sulit mencari informasi itu Tuan Oh Sehun." jelasnya.

"Ternyata aku cukup terkenal juga rupanya."

"Siapa yang tidak kenal pewaris tunggal keluarga Oh. Semua tahu siapa kau Tuan Muda Sehun." kata Kris.

"Apa mau mu?" tanya Sehun mengabaikan pujian atau hinaan yang di lontarkan Kris padanya.

"Kau tahu, Jongin cinta pertama ku. Tapi hari ini aku paham dia bukan untukku, saat aku melihat laki laki yang datang bersamamu tadi."

"Maksudmu?" Sehun heran dengan ucapannya Kris.

"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada temanmu yang manis itu Sehun." jelas Kris.

"Temanku? Maksudmu Park Chanyoel?" yakin Sehun.

"Iya."

"Kau gila, dia seorang dominan!"

"Cinta butuh perjuangan Oh, lebih baik berjuang untuk cinta. Dari pada manusia yang sebenarnya cinta tapi tidak mau mengakui."

"Kau menyindir ku?"

"Tidak, aku menceritakan seorang yang tidak tahu cinta dan membiarkan cintanya pergi kepelukan orang lain."

"Kau tidak tahu apapun, aku tidak mencintai jalang miliku!" tegas Sehun.

"Sudah aku bilang, aku tidak mengatakan bahwa itu kau, lagi pula dia tidak mungkin mencintai tapi hanya belum sadar."

Setelah mengatakan itu Kris pergi untuk menemui yang katanya cinta pandangan pertama nya. Sehun sendiri hanya dia membisu memikirkan ucapan yang di katakan Kris.

"Apa peduliku," kata Sehun dan melihat dimana Kai sedang melakukan proses tukar cincin.

Tapi dia kembali memegang dadanya. Sakit belum lagi melihat Kai yang mencium orang lain di depannya. Kai hanya tersenyum paksa dan Sehun tahu betul Kai terpaksa, sedangkan tunangan dari Kai bisa dilihat pancaran kebahagiaan itu.

"Bibir dan tubuh itu hanya miliku," guma Sehun tanpa sadar.

Seakan apa yang di ucapkan tadi adalah kesalahan. Sehun pergi dari sana meninggalkan acara pertunangan itu. Dia sangat merasa disini panas. Padahal dia tahu disini terpasang banyak sekali ac tapi tetap saja Sehun merasa kepanasan.

"Besok dia pasti akan menganggu ku lagi. Apalagi merayu ku. Jangan takut Oh Sehun, Kai tidak akan pernah bisa lepas dari pesonamu." kata Sehun dan berjalan memasuki mobilnya pergi meninggalkan kediaman keluarga Kim.

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

Esoknya seperti yang di katakan oleh Kai dia pergi ke apartemen milik Sehun dan mengambil barangnya. Sehun dengan entengnya datang sambil memeluk Kai dari belakang.

"Baru sehari kau bertunangan, kau sudah rindu padaku Kai?" kata Sehun.

Kai melepas paksa pelukan di badanya. "Jangan sentuh aku lagi Sehun-ssi." ucap Kai datar.

"Wah, ternyata kau sudah berani. Bukan kah kau mau menikmati malam panjang denganku di sini?"

"Aku kesini mengambil barangku Sehun-ssi, mungkin ini akan aku kirim ke panti asuhan."

"Kau yakin bisa pergi dari hidupku?" remeh Sehun.

"Bisa! Aku jamin itu dan aku tidak pernah main main dengan kesetian."

Sehun diam, hanya bisa diam saat Kai memasukkan semua barang miliknya. Tidak peduli setelanya Kai memanggil seorang untuk membawa semua barang nya. Pergi dari sana tanpa mengucapkan apapun.

Sehun mengambil ponsel di saku celananya. Menghubungi seorang. "Ikuti kemana Kai pergi, dan panti asuhan mana yang dia datangi."

Bersambung...
08/03/19

BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang