"Ke pertunangan Kim Jongin."
"Apa maksudmu Park?!"
Sehun yang mendengar kata yang di ucapkan oleh temannya itu kembali emosi. Dia sampai meremas kaleng bir yang dia minum saking emosinya.
"Bukankan dua hari yang lalu sudah kuberikan undangan padamu, apa kau tidak membacanya?" tanya temannya itu.
"Aku tidak punya waktu membaca hal seperti itu Park Chanyoel." desis Sehun.
"Sudahlah kalau begitu. Jadi bagaimana kau akan pergi?" jeda sesaat. "Aku sudah jauh-jauh datang untuk menjemputmu, sebaiknya kau datang." lanjut Chanyoel.
"Hmm."
Entah apa yang di rasakan Sehun, Jongin tunangan, kenapa jalang murahan itu tidak memberi tahu padanya. Sehun pasti sangat senang karena sebentar lagi benalu dalam hidupnya akan pergi.
'Ada apa denganku, kenapa rasanya sesak.' batin Sehun.
Chanyoel yang melihat Sehun terdiam, kembali membuka suaranya. "Oh Sehun? Apa kau mendengar kataku?" kata Chanyoel.
"Aku mendengarnya, aku akan datang. Memberikan kejutan pada Jongin."
"Aku lupa kalian berteman baik, orang di kampus sampai salah paham pada kalian dan mengira kalian berpacaran."
"Mereka tidak salah paham, hanya Jongin yang merasa kita ini pacaran. Padahal dia hanya salah satu jalang miliku." jelas Sehun.
"Kata-katamu sangat menyakitkan, kuharapkan kau tidak akan menyesal nantinya Sehun."
"Oh Sehun tidak akan pernah menyesal terlebih lagi, hanya kehilangan satu jalang tidak akan membuatku hancur Park."
"Terserah padamu, cepat ganti baju. Aku tunggu kau di sini."
Sehun pergi untuk membersihkan dirinya. Dia akan datang dan bertemu langsung dengan Kim Jongin. 'Sebentar lagi, dia akan pergi.' batin sehun lagi.
Sementara itu Chanyoel diam diam mengeluarkan ponsel yang dia simpan di saku celananya. Mematikan perekam suara dan mengirimnya pada seorang. Siapa lagi kalau bukan Jongin.
Chat
To : Kim Kai
From : PcyKau sudah mendengarnya bukan? Jadi kau bisa lanjutkan acara malam ini, Kai. Jangan buat keluargamu menyesal karena menunggu bajingan seperti Oh Sehun.
To : Chanie
From : KaiTerimakasih Hyungie, sekarang aku makin yakin dengan keputusan ini. Maaf sudah merepotkan dirimu?
To : Kim Kai
From : PcyTidak masalah Kai, aku hanya ingin kau bahagia. Kuharapkan dia akan mendapatkan karmanya.
To : Chanie
From : KaiJangan bicara begitu, Sehun berhak bahagia. Sudah dulu Hyungie, aku akan bersiap-siap.
Chanyoel tidak membalas lagi pesan yang di kirim oleh Kai. Tidak menunggu lama, Sehun juga akhirnya keluar. "Kau sudah siap?" tanya Chanyoel.
"Hmm."
🔹
🔹
🔸
🔹
🔸
🔹
🔸
🔹
🔸
🔸
Tidak butuh waktu lama sampai kepada kediaman keluarga Kim, Sehun berjalan memasuki rumah mewah Keluarga Kim. Sehun tetap menawan, walaupun hanya berjalan seperti biasa.
Tidak banyak undangan yang datang hanya keluarga besar dan beberapa kolega penting yang di undang. Sehun dengan arogan berjalan menuju Jongin. "Akhirnya kau, pergi juga jalang." bisik Sehun di telinga Kai.
Kai tersentak kaget tiba-tiba Sehun berbisik di telinganya. Belum lagi jarak yang begitu dekat dengan Sehun. "Kau tahu? Barang bekasku, hanya bisa di pakai oleh orang rendahan. Ku harap tunanganmu tidak kecewa karena mendapatkan bekas Oh Sehun." kata Sehun lagi.
Sakit itu yang Kai rasakan, begitu sulitkan mendapatkan hati Sehun. Kenapa kata kata Sehun sangat menusuk. Apalagi kata barang bekas untuknya itu sangat membuat dia terluka.
"Se-sehun." lirih Kai.
"Jangan menangis Kai, ini hari berharga untukmu bukan. Seharusnya kau senang." hibur Sehun, dengan mudahnya berkata begitu pada Kai.
"Selamat untukmu sekali lagi, serta ambil barang-barang mu, atau kau mau menjadi selingkuhanku? Dibelakang calon tunangan mu itu?" tanya Sehun dengan entengnya.
Kai tidak mungkin menolak Sehun, Sehun sangat tahu bagaimana cintanya Kai padanya. Walaupun Kai sudah bertunangan pasti Kai masih suka menempel padanya. Walaupun Sehun berterimakasih karena sedikit tidaknya benalu pergi dari hidupnya.
"Tidak perlu Sehun-ssi, aku akan mengambil semua barangku dan terimakasih atas tawarannya. Aku tidak tertarik, karena aku tidak pernah main-main dengan kesetiaan." jawab Kai dengan senyum tulusnya.
Bersambung...
10/02/19
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD
FanfictionSehun yang egois, entah Kai masih bisa bertahan dengan keangkuhan dari seorang Oh Sehun.