'8

4K 389 18
                                    

Sehun tidak habis pikir, dia melihat semua barang yang di bawa Kai pergi tadi. Sekarang ada di dalam apartemennya. Bahkan dia rela membayar serta menjadi donatur tetap untuk yayasan yang di datangi oleh Kai. Sehun benar-benar tidak mengerti.

"Kau bodoh Sehun." kata. Sehun pada diri sendiri, setelah melihat apa yang dia lakukan.

"Sial! Untuk apa barang murahan ini?! Kenapa juga aku harus membayar mahal untuk barang sampah dari jalang itu." lanjut Sehun lagi.

Flashback

"Tapi Tuan, kami tidak boleh seenaknya membawa barang yang sudah di sumbangankan itu Tuan." kata orang yang di seberang telepon kepada Sehun.

"Aku tidak peduli! Dapatkan barang itu bagaimana caranya. Kalau tidak kau kupecat!" kata Sehun tegas.

"Baiklah Tuan."

Walaupun sulit, tapi orang suruhan Sehun berhasil mendapatkan apa yang diinginkan oleh Tuannya itu. Terdengar alot, masalahnya Tuannya tidak mau sampai Kai mendengar bahwa dia mengambil kembali barang itu. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran dari Tuannya itu.

Orang bodoh dan juga tuli sangat tahu bahwa Tuannya itu sangat mencintai Tuan Kim. Bukan sekali dua kali dia melihat Sehun marah besar atau mengambil keputusan sepihak.

Pernah sekali ada orang lain yang hanya menatap Kai, besoknya orang itu tinggal nama saja. Dia tahu itu juga karena semua tugas mengawasi Kim Jongin adalah urusan nya. Tapi saat Kai ada di dekatnya kenapa Tuannya seakan benci dengan Kai.

Itu yang jadi pertanyaan. Jadi masalah Sehun seperti ini sudah sangat biasa bagi dia. Tuannya itu sangat ajaib sekali kalau sudah menyakut Kim Jongin. "Sungguh tidak mengerti jalan pikiran mu Tuan."

Sebut saja. Kim Jongin, namja manis yang bisa membuat seorang Oh Sehun tergila-gila tapi Sehun sendiri tidak bisa menyadari itu semua. Jongin duduk sendiri di sebuah taman, setelah datang dari panti asuhan dan berencana untuk menemui tunangan dirinya.

"Apa aku terima saja tawaran dari Minho Hyung?" guma dia sendiri.

Choi Minho nama tunangan dari Kim Jongin. Keluarga Minho adalah salah satu rekan bisnis dari keluarga Kim. Jadi bisa di bilang pertunangan dia hanya untuk kepentingan bisnis.

"Jongin!" teriak seorang dari arah belakang. Jongin yang merasa namanya di panggil menoleh disana dia melihat Taemin sahabatnya.

"Taemin Hyung, ada apa?" tanya Jongin seteleh melihat Taemin di depannya.

"Kata Chen kau akan pergi ke Belanda bersama Minho Hyung, apa itu benar?" tanya Taemin sedih.

"Mungkin saja Hyung, lagi pula dia lebih suka aku pergi darinya. Mungkin juga ini cara tuhan agar aku bisa melupakan dia Hyung." kata Jongin sambil menunduk.

"Appa dan Eomma bagaimana, apa mereka juga setuju dengan keputusan ini?"

"Appa Dae dan juga Eomma Baek, menerima Hyung. Asalkan aku bahagia mereka tidak apa apa." jelas Jongin.

"Baiklah jika itu keputusan mu, sekarang kau mau kemana? Tidak pulang?"

"Tidak Hyung, aku mau bertemu dengan Minho Hyung dulu."

"Perlu ku antar?" tawar Taemin.

"Tidak Hyung, aku yakin kita tidak kebetulan bertemu disini. Kau pasti punya urusan juga.'

"Kau benar, aku ada acara hari ini."

"Kalau begitu aku pergi Hyung?" kata Jongin dan bangun dari duduknya.

"Iya hati-hati Kai?"

"Iya Hyung."

Setelah Kai pergi, Taemin menudukan kepalanya melihat Kai sangat membuat dia sakit. Tapi apa di kata cinta tidak bisa di paksa, "Kuharap jika memang ini keputusan mu Hyung, semoga kau bahagia dan jaga Jongin untukku juga. Dia tidak salah disini," guma Taemin.

Bersambung...
31/03/19

BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang