12

912 123 0
                                    

Tumpukan berkas berkas pekerjaan membuat kepala Ace sakit. Ia ingin konsen ke pekerjaannya, tapi sosok Sehun dan tangisan anak anaknya membuatnya tidak bisa melakukan hal itu. Ace berpikir jika ia telah memiliki Wendy di sisinya dan anak anak, jikalau tidak ada Sehun di sisinya pun tidak mengapa. Tapi hati tidak bisa dipungkiri, Ace masih sangat bergantung akan kehadiran Sehun di sisinya. Jangankan hati, Ace junior pun tidak akan bisa bangun jika objek yang ada dihadapannya itu bukanlah Sehun. Jaehyun dan Naeun pun merasakan dan membutuhkan hal yang sama seperti dengan Daddy mereka, Sehun.

Malam semakin larut, Ace sudah menidurkan Naeun. Jaehyun bisa tidur sendiri di kamarnya. Setelahnya ia masuk kedalam ruangan kerjanya. Dan bodohnya, tidak ada satu pun berkas yang bisa ia selesaikan. Ace tidak tahu apa yang sudah Sehun lakukan pada dirinya. Ia hanya terlalu jatuh. Benarkah ? Bukankah ia mencintai Wendy ? Jadi sebenarnya siapa yang ia cintai ? Sehun atau Wendy ?

Masalah jadi semakin bertambah, belum selesai mengenai kepergian Sehun dan masalah hati Ace, tiba tiba saja sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Nama salah satu anak buah kepercayaannya tertera disana. Apa yang membuat anak buahnya menelponnya jam segini ? Ini sudah hampir tengah malam, tidak biasanya mereka menelpon jam segini. Ace segera mengangkat panggilan itu.

"Tuan Ace, kita sedang dalam bahaya."

"Apa maksudmu ?"

"Kang group mengirimkan sesuatu ke perusahaan kita."

"Apa itu ? Paket box atau...."

"Bukan Tuan Ace, mereka mengirimkan surat."

"Buka dan kirimkan padaku."

"Dimengerti Tuan Ace."

Ace kemudian meletakkan tangannya dipinggangnya, memikirkan apa kiranya yang membuat kelompok Kang tidak mau menyerah terhadapnya. Bukan, Ace sedang tidak takut. Ia hanya merasa ini tidak ada gunanya dan membuang buang waktu saja. Andai saja Sehun masih ada, mungkin ia bisa menyuruhnya untuk membuatkan teh dengan aroma bunga yang menenangkan, entah bunga apa itu namanya. Lagi lagi pikiran Ace tertuju pada Sehun. Kenapa ia tidak memikirkan istrinya saja ? Jika dilihat lihat, istrinya sepertinya belum pulang dari berbelanja hari ini.

Seberapapun Ace berusaha memusatkan perhatiannya untuk Wendy, tetap saja ia tidak bisa. Saat tengah sibuk dengan kegiatannya, tiba tiba saja e-mail masuk terdengar dari arah laptopnya, ternyata dari anak buahnya tadi. Ia segera membuka e-mail itu, begitu melihat isi dari surat yang dikirim oleh kelompok Kang tersebut, Ace hanya mengerutkan dahinya dalam. Surat itu berisi makian Kang Daniel dan juga pernyataan perang dari kelompok tersebut untuk Ace.

"Cih ! Anak kecil tidak berguna." gumam Ace kemudian. Terlalu cepat seribu tahun bagi Daniel untuk melawan Ace. Pemuda berumur 28 tahun itu masih membutuhkan banyak pengalaman sebelum ia berani menantang Ace langsung seperti saat ini. Ace tidak punya waktu untuk menanggapi pemuda seperti itu.

Tangan Ace kemudian meraih kembali ponselnya dan men-dial nomor seseorang disana. Ada hal penting yang harus diselesaikannya saat ini. Dan itu lebih penting daripada mengurusi Kang Daniel ataupun Park Wendy, istrinya. Setelah sambungan teleponnya telah tersambung, Ace segera menyelesaikan kalimatnya.

"Aku ingin kau mencari seseorang."

Hanya sesingkat itu dan Ace pun menutup panggilannya. Ia kemudian mengirimkan nama lengkap Sehun melalui pesan ke detektif kepercayaannya. Ia tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun, termasuk anak anaknya. Ace tidak mau sesuatu yang buruk terjadi.

¤¤¤

Lima bulan terbuang percuma, Ace masih belum bisa mendapatkan petunjuk dimana Sehun berada sekarang. Tapi ia tidak akan menyerah semudah itu, yang harus Ace lakukan hanya bersabar. Ada hal aneh yang mulai Ace rasakan, mungkin sekitar lebih dari empat bulan yang lalu. Anak anaknya sudah tidak semuram awalnya. Dan yang paling aneh adalah mereka sering bertukar surat entah dengan siapa.

Devil's Claw (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang