JaeTen 1

891 75 12
                                    

"Aku akan bertanggung jawab !"

"Tidak perlu, sungguh."

"Kau pikir aku sebajingan itu ?"

"Aku hanya tidak ingin menghancurkan hidup orang lain, lagi."

"Dengan kau membiarkanku bertanggung jawab, maka kau tidak akan menghancurkan hidupku !"

"Astaga Jaehyun, kau tidak mengerti."

"Ten ! Kau yang tidak mengerti !"

"......"

"Asal kau tahu, jika orangtuaku mengetahui ini, dan mereka tahu aku tidak bertanggung jawab atas apa yang telah kuperbuat aku bisa saja dibunuh oleh mereka secara hidup hidup."

"Hentikan omong kosongmu, Jae. Itu tidak mungkin."

"Apa lagi kali ini, Ten !"

"Aku tidak ingin kau menyesal, Jae. Tolong mengerti keadaanku."

"Aku berusaha bertanggung jawab karena aku berusaha mengerti keadaanmu."

"Kalau begitu berhentilah berusaha."

"Kau gila, Ten ! Papaku bisa membenciku seumur hidup jika dia tahu hal ini."

"Aku akan membantumu menyembunyikannya. Kau tidak perlu khawatir sekarang bukan ?"

"Tidak. Itu tidak akan terjadi. Harus berapa kali aku katakan padamu ? Aku bukan bajingan."

"Tidak akan ada yang tahu jika aku tidak memberitahu orang orang, Jae. Kau tidak perlu takut."

"Aku heran padamu. Kenapa kau sebegitu inginnya menyembunyikan anak itu ?"

"Ini anakku, Jae. Berhenti menyebutnya sebagai anak itu."

"Maafkan aku, bukan itu maksudku. Sungguh, Ten, anak itu juga anakku." Jaehyun menundukkan kepalanya dengan pandangan yang entah jauh menembus ke dimensi mana.

"See ? Kau menyesal sekarang ?"

"Bohong jika aku bilang aku tidak menyesal."

"Aku bisa menangani ini sendiri, Jae. Kau tidak perlu khawatir."

"Apa ? Aku tidak percaya kata kata itu keluar dari seorang part timer yang hidup sendirian sepertimu."

"Jadi kau ingin aku apa, Jae ?"

"Izinkan aku bertanggung jawab."

"Sudah cukup aku menghancurkan hidupmu dengan membiarkanmu meniduriku malam itu, Jae. Jangan biarkan aku menghancurkan hidupmu lebih dari ini."

"Kau tidak akan menghancurkan, hidupku, Ten. Jika kau tidak ingin menghancurkanku, maka biarkan aku melakukan hal yang sama. Izinkan aku bertanggung jawab, Ten."

"Jae, kau yakin ?"

"Aku sangat yakin."

"Kau sudah memikirkan ulang hal ini ?"

"Berulang ulang ribu kali, jika aku mau berlebihan."

"Tapi....."

"Tapi apa ?"

"Bagaimana dengan si Nona Choi ?"

"Maksudmu Leeya ?"

Ten menganggukkan kepalanya lesu. Tidak ada seorang pun yang ingin berurusan dengan keluarga Choi, terlebih lagi dengan keluarga Park. Jadi untuk berurusan dengan dua keluarga itu sekaligus bukanlah suatu ide yang baik.

Choi Leeya, orangtuanya adalah pemegang saham terbesar di casino terbesar yang pernah ada di Korea Selatan. Berteman baik dengan keluarga Park, yang --well-- tidak semua orang ingin menyebutkan nama itu secara sembarangan.

Devil's Claw (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang