JaeTen 5

521 34 0
                                    

"Aku kekasihmu, Jaehyun. Kau pikir aku tidak marah ketika tahu kekasihku menghamili orang lain dan berpikir untuk bertanggung jawab ? Kau pikir bagaimana perasaanku ? Harusnya kau tak perlu bertanggungjawab dan biarkan saja pria itu pergi !"

"...menurutmu begitu ?"

"Ya !! Kau seharusnya tidak menidurinya !"

"Seharusnya kau juga tidak membawaku ke pesta itu sekalian."

"Jadi sekarang kau menyalahkanku ?'

"Aku tidak menyalahkan siapapun."

"Kalau begitu lupakan dia dan biarkan saja. Aku bisa mengurus kepindahannya untukmu. Bagaimana ?"

"Kau tahu ? Hentikan omong kosong ini !" Jaehyun pergi begitu saja.

Jaehyun tidak lagi menemui Leeya hingga hari pertunangannya tiba. Tapi dirinya juga tidak membatalkan pertunangan tersebut. Jaehyun masih bingung dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk hidupnya. Disamping dirinya semakin peduli terhadap Ten, rasa bersalah juga semakin terbangun terhadap dirinya ke Leeya.

Di dalam kamar, Jaehyun memakaikan Ten pakaiannya. Sebenarnya Ten ingin dipakaikan jas, tapi jika seperti itu, perutnya yang sudah mulai membesar akan terlihat. Jaehyun tidak ingin Ten di cemooh oleh orang lain. Jadilah Ten hanya mengenakan kemeja flanel besar yang dibelikan Jaehyun untuknya. Jas yang dikenakan Jaehyun hari ini berwarna abu abu basah, di dalamnya ia mengenakan kemeja pale purple yang senada dengan gaun yang akan dikenakan oleh Leeya. Jadi entah alasan apa yang membuat Jaehyun membelikan Ten kemeja yang berwarna senada dengan kemeja yang dikenakannya.

Di dalam pesta itu, Jaehyun tidak selalu bersama dengan Leeya. Mereka seolah olah sibuk masing masing. Leeya bersama dengan teman temannya, sedangkan Jaehyun selalu bersama dengan Ten. Terkadang jika Jaehyun harus meninggalkan Ten, ia pasti akan menitipkannya kepada orangtuanya. Ia tidak sadar kapan dirinya berubah menjadi seperhatian ini terhadap orang lain.

Mata Jaehyun sesekali melirik kearah Ten yang berada di bawah podium. Sayang sekali, ia tidak bisa memaksakan diri untuk 24 jam berada di sekitar Ten. Orangtuanya harus berhadapan dengan orangtua Leeya, dirinya berada diatas podium bersama dengan Leeya, Ten sendirian di tengah puluhan orang orang yang tidak dikenalnya.

Upacara pertukaran cincin sebentar lagi akan selesai. Entah kenapa Jaehyun merasa lega ketika ia mengingat akan kembali berada disisi Ten. Cincin telah tersemat ke jari masing masing, gemuruh riuh tepuk tangan terdengar dari orang orang yang berada di bawah podium. Jaehyun akhirnya mengalihkan matanya menghadap dimana Ten awalnya berdiri.

Tidak ada.

Matanya mulai bergerilya ke seluruh penjuru tempat itu. Tidak ada. Jaehyun melihat kearah orangtuanya. Tidak ada. Jaehyun melirik ke tempat dimana kue kue disuguhkan. Tidak ada. Tidak menyerah, ia melirik ke tempat dimana para pelayan berkumpul dan bercerita. Tidak ada. Jaehyun mulai panik. Ia tidak mendapat Ten dimana pun matanya mendarat.

Setelah upacara penukaran cincin selesai, Jaehyun segera turun dan mencari keberadaan Ten. Leeya jelas cemburu karena ia tahu siapa yang ada di dalam kepala Jaehyun saat ini. Tidak ada yang bisa dirinya lakukan untuk menahan pria itu disisinya. Dirinya telah tergeser menjadi prioritas kesekian bagi Jaehyun. Sementara Jaehyun yang telah hampir mengelilingi seluruh rumahnya akhirnya mendapatkan Ten yang terpekur di dalam kamar Jaehyun. Pria cantik itu berdiri sambil menatap ke arah luar jendela.

"Kau tahu Jae ? Dari jendela kamarku ini, aku bisa melihat jelas pertunanganmu. Seharusnya, dari awal aku melihatmu saja dari sini supaya aku tidak memberikan senyum palsuku kepadamu."

".........."

"Kau tahu Jae ? Aku sangat ingin bertahan sampai akhir di pesta pertunanganmu. Aku diundang dan tidak ingin mengecewakanmu karena ketidakhadiranku. Tapi aku tidak tahu jika rasanya akan menjadi seperti ini."

Devil's Claw (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang